^ SEKEDAR CUBITAN KECIL ^ Anakku, setelah 16 tahun berlalu, kini saatnya engkau mengetahui sebuah kebenaran atas apa yang telah bapak lakukan terhadapmu. Kalau… kakak perempuan dan masmu bapak dudukkan mengapit bapak, sementara engkau gadis imut dipangkuan saat peribadatan, TAK LAIN agar bapak bisa MENCUBITmu juga saudara kandungmu. Hanya sebuah cubitan kecil yang tidak sakit ataupun menimbulkan bekas, sebuah cubitan kecil yang hanya sekedar MENGAGETKAN syaraf dan hormon KEPATUHAN dan KONSENTRASI kalian. Kalau kalian berfikir bahwa orang tuamu kolot dibandingkan dengan orang tua lainya, demi engkau lihat teman sebayamu yang putra pendeta, ataupun setingkat diatasmu yang putra majelis atau pula gadis kecil berbaju merah putri sang pengajar yang bisa dengan bebas tertawa cekikikan, berlarian di depan mimbar ataupun menangis meruang sekedar meminta “nenen” boleh saja, tetapi yang pasti adalah orang tua kalian TIDAK PANJANG SABAR untuk berdoa MEMOHON yang itu-itu saja, yaitu bagi kesungguhan kalian beribadah pada sepanjang jalan umur kalian, sebagaimana beliau-beliau orang tua mereka. Masih ada permohonan lain yang HARUS dipinta, yaitu kesehatan-sekolah-persoalan-pergumulan juga kekaryaanmu yang pasti BERBANDING LURUS dengan pertambahan usia kalian. Ataupula galaumu demi melihat teman sebayamu dapat bebas bermain di arena bermain bersama para mbak-mbak pengasuhnya. Tidak sayang, Bapakmu TIDAK AKAN PERNAH MEWUJUDKAN hal itu. Sebab menurut orang tuamu, para pengasuh itupun tentu rindu untuk mendengarkan warta kebenaran dan suka cita berbaur dengan para SAUDARA SE-IMANnya. Maafkan orang tuamu untuk cubitan kecil dan pendek itu ya.
Posted on: Sat, 20 Jul 2013 12:07:17 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015