Saat Para TKW Mengadukan Nasib Malangnya ke Kepala - TopicsExpress



          

Saat Para TKW Mengadukan Nasib Malangnya ke Kepala BNP2TKI Liputan6, Tangerang : Persoalan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) masih saja seperti jamur yang sulit untuk dibersihkan. Padahal TKI akrab dengan sebutan pahlawan devisa negara. Sebab, ratusan miliar rupiah tiap tahunnya dihasilkan dari para TKI yang tersebar di berbagai negara. Namun, di tengah sebutan mulia itu, menyeruak beberapa kabar miris. Sejumlah TKI harus menanggung derita, tak digaji, kadang juga kerap disiksa. Sudah begitu, mereka acap kali mendapat perlakuan yang tak semestinya dari pihak agen yang membawanya ke negeri manca. Edah salah satunya. Tenaga kerja wanita ini mengakupernah disiksa majikannya saat bekerja di Abu Dhabi. Namun, saat melapor ke pihak agen, dirinya justru tidak mendapat pembelaan. "Enam tahun lalu, ketika saya ke Abu Dhabi, majikan saya kurang baik," kata Endah memulai cerita kelamnya di hadapan Kepala BNP2TKI Jumhur Hidayat di Balai Kecamatan Kemiri, Tangerang, Banten, Sabtu (13/7/2013). "Lalu saya mengadu ke kantor agen yang di sana, tapi mereka malah membela orang Arab. Jadi kita percuma saja melapor ke dia (agen)," lanjut perempuan berusia 51 tahun itu dengan nada getir. Tak hanya ke agen, Endah juga mengaku melaporkan nasibnya itu ke Kedutaan Indonesia yang berada di Abu Dhabi. Namun sekali lagi, dia mendapat perlakukan sama seperti saat melapor ke agen. "Saya harap BNP2TKI bisa menindak kejadian tersebut agar tak terjadi kepada TKI-TKI lain," katanya. "Mereka (kedutaan) juga ngebelain orang Arab, saya di sana ditampar, mereka mengatakan bahwa saya yang salah," tutur Endah yang juga warga Kampung Kemiri itu. Nasib serupa juga dialami Nuraini. Perempuan berusia 49 tahun itu mengaku diperlakukan seperti hewan oleh majikannya Oman. "Tahun 2008 saya pergi ke Oman, dan di sana saya disiksa oleh majikan, setiap malam masih disuruh kerja," katanya. Merasa tak diperlakukan dengan baik, Nuraini melapor ke agen yang membawanya ke Oman itu. Namun nasibnya malah bertambah apes. "Saya melapor ke agen malah saya disiksa dan dipenjara selama 1 bulan, nggak dikasih makan juga selama 1 bulan. Kami dianggap kaya hewan," tegas Nuraini yang merupakan warga Kronjo itu. Mendapat ratapan itu, Jumhur Hidayat mengatakan, pemerintah Indonesia saat ini masih terus mencari berbagai cara untuk memberikan perlindungan kepada TKI di berbagai negara. "Saya marah serius jika mendengar itu. Kita sudah berkali-kali meminta diperbaiki. Kalau ada kasus jangan sampai berat sebelah, dan itu tidak adil. Hukum itu harus adil, kalau mereka tidak mau juga, pemerintah marah, salah satunya adalah menyetop negara itu," tegas Jumhur. Dia juga mengingatkan kembali perihal beberapa negara di Timur Tengah yang sudah diberlakukan moratorium pengiriman TKI Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT), seperti Kuwait, Arab Saudi, Suriah, dan Yordania. Selain itu juga negara tetangga, Malaysia. "Dan sekarang mereka kebingungan untuk mencari TKI, karena sudah kita hentikan karena dia tidak nurut kepada kita," pungkas Jumhur. (Eks)
Posted on: Tue, 16 Jul 2013 01:43:07 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015