Sangat miris hampir setiap hari kita disajikan berita-berita siswa - TopicsExpress



          

Sangat miris hampir setiap hari kita disajikan berita-berita siswa meregang nyawa sia-sia. Tawuran kini bukan lagi sekadar hobi, tapi telah mendaging pada diri siswa. Dan akhirnya lahirlah budaya tawuran. Bahkan sadar atau tidak budaya tersebut terwariskan dari tiap jenjang pendidikan. Tidak hanya kaum intelek berkedok mahasiswa, tetapi telah terwariskan kepada ‘anak ingusan’ berkedok siswa sekolah baik di jenjang SMP maupun SMA. Suatu ironi kaum intelek yang seharusnya menjadi generasi penerus bangsa justru saling membunuh masa depan sendiri dengan tawuran. Mau jadi apa bangsa ini? Banyak pemicu mengapa mental generasi bangsa ini mudah sekali terprovokasi, sehingga cepat tersulut emosi, dan akhirnya dilampiaskan dengan otot bukan otak. Pengaruh keluarga, lingkungan, teman, teknologi, hiburan, bahkan pengaruh pendidikan sangat kuat terhadap mental siswa. Secara psikologis masa remaja memasuki tahap rentan dan dalam masa pencarian jati diri sehingga siswa selalu ingin dihargai, mudah emosi, susah diatur, bersikap solider tinggi terhadap kelompok, dan kebanyakan bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab tersebut. Oleh karena itu, jika siswa sudah terpancing emosi oleh lawan mereka cenderung melampiaskan dengan mengerahkan kelompok mereka. Memang bukan perkara mudah mengatasi tawuran siswa, tapi bukan berarti tidak ada solusi untuk meminimalkan hal tersebut. Dalam hal ini pendidikan mempunyai peran penting baik pendidikan keluarga maupun sekolah. Untuk menghindari tawuran siswa salah satunya dengan membentengi siswa dengan karakter. Oleh karena itu, sedini mungkin siswa harus dididik dengan pendidikan karakter untuk membentuk karakter siswa sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Pendidikan karakter ini harus dilakukan secara konsisten agar benar-benar melekat pada diri siswa baik di sekolah maupun di rumah. Pendidikan karakter yang dapat diterapkan antara lain kerukunan, toleran, tengang rasa, kerja sama, saling menghargai dan menghormati, sehingga dapat tercipta iklim persatuan diantara siswa. Dengan demikian, diharapkan tidak akan ada lagi tawuran antarsiswa atau mahasiswa jika mental mereka telah terbentengi karakter yang kuat. Peran guru, orang tua, dan teman pergaulan sangat menentukan sehingga harus berperan aktif dalam pendidikan karakter tersebut. #AVRHIL :: :-)
Posted on: Mon, 26 Aug 2013 02:00:07 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015