"Sebagaimana Bapa menyuruh Aku, demikianpun Aku menyuruh kamu" (Yo.20:21) dan "Pergilah kamu jadikan sekalian bangsa itu murudKu...." (Mat.28:19). Kedua ayat kembar di atas, tidak bisa dipisahkan. Yang pertama, adalah mandat "misi", sedangkan yang kedua, adalah mandat penginjilan. Misi dan penginjilan tidak dapat dipisahkan. Tujuan mandat misi Allah adalah, membawa SHALOM ALLAH dan tanggung jawab ini hanya bisa diejahwantahkan (diujud-nyatakan) lewat penginjilan. Selain itu, tanggung jawab misi yang membawa SHALOM ALLAH adalah tanggung jawab yang menyentuh seluruh aspek kehidupan manusia di dalam konteksnya. Ini merupakan paradigma misi yang holistik. Artinya, misi tidak hanya menyentuh hal-hal yang sifatnya rohani (tobat, selamat, sorga), tetapi juga menyentuh aspek sosial, ekonomi, budaya, politik dsb. Itu adalah tugas gereja sebagai mandatoris misi Allah. Jadi gereja jangan hanya menomor satukan hal-hal rohanaih, sedangkan menomor-sekiankan hal-hal jasmaniah. Ini yang sering dilupakan oleh gereja. Penafsiran Matius 6:33 yang kadang-kadang tidak seimbang, mengindikasikan hal tersebut diatas.
Posted on: Tue, 01 Oct 2013 01:40:07 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015