Sebarapa jauh Anda bersedia melangkah menuju hidup yang - TopicsExpress



          

Sebarapa jauh Anda bersedia melangkah menuju hidup yang kekal? Seberapa jauh kesediaan Anda untuk melangkah menuju hidup yang kekal? Atau, saat Anda mendengarkan firman Tuhan, apakah yang terlintas di benak Anda seperti ini, "Baiklah, aku hanya ingin tahu seperti apa jalan menuju hidup kekal itu. Dan kalau cukup mudah untuk dilalui, kalau persyaratannya bisa kuterima, maka aku akan mempertimbangkan untuk menjalaninya. Namun kalau jalannya terlalu sukar, maka aku tidak akan menjalaninya." Inilah tragedi pada kebanyakan orang Kristen zaman sekarang. Mereka menghadiri acara KKR, lalu si penginjil meberitahu mereka, "Kalian bisa memperoleh hidup kekal." Lalu apa yang harus Anda kerjakan? Tak ada! Tak ada yang perlu Anda kerjakan? Hidup kekal itu menjad kado buat Anda yang hanya perlu Anda ambil. Sesederhana itu. Dan mereka berpikir, "Kalau hidup kekal itu ternyata mudah diperoleh, maka kita tidak perlu bersusah payah. Siapa yang tidak sanggup menjulurkan tangannya? Apalagi dengan semua mata hadirin tertutup dan semua kepala tertunduk, kalau kita mengangkat tangan, tak akan ada orang yang melihat. Karena tak ada orang yang melihat, baiklah! Aku angkat tanganku dan hidup kekal itu kuperoleh!" Tidak ada yang lebih mudah dari ini. Seperti yang telah kita lihat di pesan yang lalu, bagaimana yang Yesus menjawab orang muda yang kaya itu, persoalannya tidak sesederhana itu. Namun penginjil tidak memberitahu mereka semua hal-hal mengenai kehidupan Kristen. Dan tentu saja, si penginjil [cenderung] tidak mau memberitahu mereka akan hal itu karena mereka takut nantinya tidak akan ada yang mau mengangkat tangannya. Akibatnya, si penginjil mengencerkan segala sesuatunya, dan setelah Anda menjadi orang Kristen, setelah Anda menandatangani formulir yang diberikan oleh pembimbing Anda, Anda lalu mendapati, "Wah! Kehidupannya terlihat sukar untuk dijalani! Kado ini ternyata sukar untuk diterima. Kado ini tempaknya membawa berbagai macam dampak. Saat menerima kado ini, kukira persoalannya sudah selesai, mestinya tinggal menerima kado hidup kekal ini, membawanya ke bank dan menyimpannya ke dalam safe deposit serta membiarkannya tetap di sana. Dan ketika tiba saatnya untuk pergi ke surga, aku tinggal mengambilnya lagi. Dan di sana, aku akan berkata kepada Santo Petrus (demikianlah, kita diberitahu bahwa Santo Petrus akan berdiri di pintu gerbang surga, seperti seorang penjaga karcis). Inilah bukti bahwa aku telah menerima kado tersebut. Dan aku sudah menyimpannya baik-baik di dalam safe deposit." Anda akan mendapati bahwa kado itu tidak akan bisa dimasukkan ke dalam safe deposit.
Posted on: Tue, 20 Aug 2013 09:48:07 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015