Sepanjang sesi transaksi pekan kemarin, performa dollar nampak - TopicsExpress



          

Sepanjang sesi transaksi pekan kemarin, performa dollar nampak bervariasi terhadap rival karensi utama lainnya. Terhadap mata uang Inggris, the greenback sukses menekannya dan ditutup pada level 1.6019, setelah sebelumnya terus melorot dari level high 1.6259 menuju level low 1.6018. Sedangkan terhadap mata uang Eurozone, dollar AS menempati posisi penutupan pada level 1.3551, setelah sempat menekan euro pada level low 1.3476 dari level high 1.3644. Dengan menyisakan pola candle inverse hammer pada grafik weekly kemarin, maka kans dollar untuk kembali menekan euro masih terbuka. Sebaliknya, apresiasi euro atas dollar mesti melewati level high pekan kemarin, 1.3644 dengan target terdekat setidaknya menyapa level 1.3709. Namun, saat berhadapan dengan mata uang Australia, the greenback nampak keteteran sepanjang sesi transaksi pekan kemarin dan ditutup pada level 0.9432. Target lanjutan aussi dollar adalah menjemput level 0.9527. Bagitu pula terhadap yen, mata uang Amerika Serikat terus tertekan hingga akhir pekan kemarian ditutup pada level 97.43 setelah sebelumnya menuai level low, 96.91. Mengacu pada paparan informasi di atas, nampak bahwa pergerakan dollar terhadap mata uang utama lainnya belakangan ini sangat dipengaruhi oleh sentiment fundamental dari faktor internal, yaitu krisis ekonomi AS sendiri , terutama berkenaan dengan ketidakmampuan AS dalam menyelenggarakan operasional pegawai negeri sipilnya, lantaran minimnya kas negara. Kisruh ekonomi dalam negeri Amerika Serikat, mencuatkan pola perdagangan carry-trade yang lebih intens terutama bagi mata uang komoditi, semisal aussi dollar dan yen Jepang, yang terus diburu oleh para trader dan investor sebagai pola alihan investasi sekaligus menghindari resiko anjloknya nilai mata uang dollar pada saat deraaan ketidakpastian ekonomi Amerika Serikat masih membelenggu. Di sisi lain, kekhawatiran pasar atas eskalasi pengaruh negatif ekonomi Amerika Serikat terhadap ekonomi Inggris, sebagai salah satu mitra utama sekaligus kolaborator penting dari dimensi politis, maka mata uang Inggris juga terkena imbasnya sehingga ditransaksikan terus tertekan terhadap mata uang utama lainnya, bahkan tidak saja terhadap dollar, juga terhadap euro dan yen, sebagaimana terlihat pada grafik weekly EURGBPY yang ditutup pada level 0.8459 setelah terdesak menuju level 0.8474 dari level 0.8331. Begitu pula saat berhadapan dengan yen, mata uang Inggris tertekan dari level 159.91 hingga level 155.68 sebelum dipungkas pada level 156.06 Absennya data indikator ekonomi dari Washington hari ini, maka pergerakan dollar terhadap rival karensi utama lainnya akan lebih dipengaruhi oleh faktor teknikal. Level-level support dan resisten krusial pada pekan kemarin akan kembali diuji untuk menentukan arah dollar selanjutnya, apakah dollar akan terus menguat, terutama terhadap sterling atau kah berbalik tertekan?
Posted on: Mon, 07 Oct 2013 10:07:05 +0000

Trending Topics



t:30px;">
I am pleased to update all members of PDA and prominent citizens
Information regarding the Butterfly Thanksgiving Team
Twister Car Fest Competições apresenta Desafio dos Estados etapa

Recently Viewed Topics




© 2015