₪₪₪***[Supernatural 2]*** ”Makanan itu takkan habis jika - TopicsExpress



          

₪₪₪***[Supernatural 2]*** ”Makanan itu takkan habis jika kau hanya memandanginya saja..” Aku memandangi benda berwarna merah dan masih berdetak yang terdapat diatas piring dihadapanku. Jantung manusia. Bahkan masih menyisakan lendir dan aku bisa melihat pembuluh darah yang masih aktif di jantung itu. Jantung siapa ini? Ini menjijikkan. Bagaimana mungkin aku sanggup memakannya. ”Aku tidak akan makan.” Dengan cepat aku bangkit dari kursiku dan segera beranjak pergi meninggalkan meja makan. Aku berusaha keras mengabaikan reaksi pria bernama Kwon Jiyong yang memiliki wajah dingin. Dia terlihat tenang dan masih sibuk menikmati jantung manusia yang ada di piringnya. Ia mengiris jantung itu dengan pisau kecil dan memakannya. Sama sekali tak terlihat raut wajah enggan. Seolah itu makanannya setiap hari. Aku memantapkan langkahku untuk meninggalkan tempat asing yang berhawa dingin ini. Ini bukan tempatku. Dan apapun yang Jiyong katakan adalah bualan. Aku tak percaya bahwa aku bisa berada di tempat senista ini. Dia memakan jantung manusia dan menyuguhkanku makanan yang sama. Itu keji. Brak! Langkahku terhenti manakala aku hampir mencapai pintu namun tiba tiba pintu itu justru tertutup dengan suara keras. Gaduh sejenak namun detik berikutnya hening mencekam. ”Bukankah sangat tidak sopan meninggalkan perjamuan tanpa mencicipi hidangan yang telah di persiapkan untukmu,nona Yoon?” Suara itu muncul. Suara Jiyong yang entah mengapa terasa seperti memberatkanku. Aku berbalik badan dan mendapati Jiyong masih duduk tenang menikmati makanannya yang menjijikan. Dia sama sekali tak memandang kearahku. Namun jelas ucapannya di peruntukan untukku. ”Kembali ke kursimu. Dan habiskan makananmu..” Aku terlonjak. Ada sesuatu yang telah bekerja tanpa intruksiku. Kaki ku bergerak kembali menuju ke meja makan. Aku tak percaya bahwa aku menuruti perintahnya. Aku kehilangan kontrol atas diriku. Pria itu mengendalikan tubuhku. Ucapannya selayaknya hukum yang tak bisa di tolak. ”Aku tak akan memakan makanan mengerikan ini..”desisku geram. Aku benci saat seseorang mencoba memaksaku melakukan sesuatu yang tak ku inginkan. ”Bagaimana kau tahu kalau kau tak suka makanan itu jika kau belum mencobanya?” Jiyong telah menghentikan makannya. Dia bertopang dagu memandangku dengan tatapannya yang penuh daya magis. Dia seperti sedang menembus pertahananku. Menyelusup ke dalam pikiranku lewat tatapannya. Mencoba mengacaukan otakku lagi. ”Aku takkan memakan apapun yang tak ku inginkan!”tegasku. Percuma saja membuatku menurutinya. Aku bukan budaknya meskipun dia akan membunuhku. ”Habiskan makananmu. Sekarang!”pria itu menajamkan tatapannya dan seketika itu juga aku kembali kehilangan kontrol atas diriku. Tanganku terangkat meraih sebuah pisau makan dan garpu. Dan tanpa bisa ku cegah aku sudah mengiris kecil jantung manusia itu dan menusuknya dengan garpu. Bisa ku rasakan pria di ujung sana menyunggingkan senyum kemenangan. Licik. Aku merinding hebat. Keringat dingin mulai bermunculan. Pucat. Sekuat tenaga aku mencoba menghentikan gerak tanganku namun tanganku seolah tak mau mempedulikan perintahku. Tanganku seakan di gerakkan oleh kekuatan lain. Kekuatan yang tak sanggup ku tembus. Aku menahan nafasku dan dadaku berdebar sangat kencang manakala garpu yang berisi potongan jantung manusia itu mulai terangkat mendekat kearah mulutku. Semakin dekat. Aku bahkan bia melihat dengan jelas bentuk dan lendir darah yang menetes. Aromanya membuat perutku mual. Tiba tiba.. ₪₪₪**** Aku membuka mataku dan sontak menghembuskan nafas lega. Untung saja aku segera terbangun di saat yang tepat. Hampir saja aku memakan potongan jantung manusia. Mimpi. Namun herannya seolah mimpi itu nyata. Sosok Jiyong benar benar seperti nyata. Aku seperti di bawa ke alam lain. Beruntung sekarang aku telah kembali. Di kamar ChanRin. ”ChanRin~ah..”gumamku heran mengapa Chanrin tak ada di sampingku. Bukankah semalam aku tidur tepat di sebelahnya. Aku turun dari ranjang dan mengarahkan pandanganku pada sesosok gadis yang tengah duduk di samping lemari. Seperti bersembunyi. Ia gemetaran dan memeluk lutut dengan erat. Wajahnya pucat pasi dan matanya ketakutan luar biasa. ”Chanrin~ah. Ada apa?”tanyaku heran mengapa Chanrin bisa bersikap janggal dan aneh. Biasanya dia cerewet dan banyak bicara. Namun ini pertama kalinya aku melihat Chanrin justru seperti ketakutan. ”ChanRin~ah. Gwenchana?”aku mengulurkan tanganku untuk menyentuhnya namun dengan cepat Chanrin menangkis tanganku dan dia mundur. Wajahnya masih pucat dan dia melihatku seolah aku adalah monster. ”Menjauh dariku..”desis Chanrin dengan suara bergetar ketakutan. Tubuhnya kiat mundur. Dia jelas ketakutan melihatku. Tapi kenapa? ”ChanRin~ah. Ada apa?”cecarku masih tak mengerti mengapa sikap Chanrin berubah padaku. Apa kesalahanku? ”Jangan mendekat!”jerit Chanrin kalut. Dia sudah tak bisa mundur lagi. Punggungnya menyentuh dinding. Dan sadarlah aku bahwa kamar Chanrin sudah tak sama lagi. Beberapa goresan seperti cakaran hewah buas memenuhi permukaan dinding kamar. Aku reflek mengarahkan pandanganku ke sekitar kamar. Kamar Chanrin yang rapi kini benar benar nyaris tak bisa di kenali. Boneka boneka milik Chanrin sudah tak berbentuk. Kapan dari boneka sudah beterbangan dan membuat lantai menjadi kotor. Boneka itu seperti baru saja menjadi korban amukan binatang buas. Aku bahkan tak percaya bahwa boneka beruang kesayangan Chanrin sudah rusak parah seperti terkoyak. ”Siapa yang melakukan semua ini?”aku tak habis pikir mengapa kamar Chanrin seperti baru saja kedatangan pengacau tapi aku sendiri tak menyadarinya. Bagaimana mungkin aku justru tidur dengan nyenyak dan bermimpi aneh? Bukankah ini mustahil? ”ChanRin~ah. Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa yang melakukan semua ini?”tanyaku mendekati Chanrin yang tampak ketakutan. Chanrin mengangkat wajahnya yang pucat dan tangannya perlahan terangkat dan menunjuk kearahku. Kurasakan atmosfer di sekitarku lenyap. Aku tak bisa berkutik. Aku-- Yang melakukan semua ini? ₪₪₪***TBC***
Posted on: Sat, 20 Jul 2013 07:37:16 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015