TOLAK PERTEMUAN WTO BALI DESEMBER 2013 Sukses membagi-bagikan potensi kekayaan alam dan Proyek infrastruktur pada negara-negara imperialis melalui APEC, selanjutnya pemerin akan menjadi event organizer (EO) pertemuan World Trade Organization (WTO) 3-6 Desember 2013. Ada 4 agenda WTO yang menjadi alat pemerintah menjual pasar Indonesi bagi modal asing dan importir : 1) Penghapusan subsidi domestik, termasuk subsidi pertanian, subsidi energi, dan subsidi lainnya. 2) Pembukaan impor melalui penghapusan tarif (tariff barrier) dan penghapusan segala bentuk perlindungan non tarif (non tariff barrier). (3) Liberalisasi sektor jasa-jasa termasuk jasa keuangan, pendikan, kesehatan. (4) Pelaksanaan Intellectual property right (HAKI), penegakan hak paten. Keempat agenda tersebut telah terbukti menghancurkan kedaulatan ekonomi Indonesia ; (1) Kebijakan anti subsidi ini teleh menyebabkan pertanian dan industri nasional hancur. Impor pangan merajalela. Sebanyak 70 persen bahan baku industri diimpor. Perekonomian nasional rapuh. (2) Penghapusan bea masuk dan hambatan impor menyebabkan indonesia banjir impor pangan, dan produk Industri. Akibatnya defisit perdagangan membesar, devisa negara tergerus, defisit APBN melebar dan negara bergantung pada utang. (3) Libaralisasi keuangan dan jasa-jasa telah menyebabkan institusi keuangan dikuasai swasta dan asing, pendidikan dan kesehatan dikomersialisasi, biaya kebutuhan dasar meningkat, pendidikan dan kesehatan menjadi sangat mahal. (4) Pelaksanaan Haki/IPR, telah menyebabkan paten menguasai segenap sendi ekonomi nasional. Petani tidak dapat menghasilkan benih karena paten benih dikuasai asing, usaha kecil menengah tidak dapat beroperasi karena standarisasi produk yang memberatkan. Bagi pemeritah menjadi tuan rumah pertemuan WTO bukti ketaatannya pada imperialis. Namun bagi rakyat, suksesnya WTO adalah sumber kemiskinan dan penderitaan....
Posted on: Wed, 16 Oct 2013 08:07:00 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015