Tentang Pria Aku mau menulis tentang pria, sedikit saja. Pria, - TopicsExpress



          

Tentang Pria Aku mau menulis tentang pria, sedikit saja. Pria, menang milih, dan wanita menang menolak. Sekarang ini, kebanyakan cewek, jika ditembak cowok itu, langsung nerima (itu pendapat dari seorang temanku). Tapi dipikir-pikir, mungkin benar juga ya? Kenapa? Mungkin cewek-cewek itu menginginkan sebuah “status”, berpacaran ? Trus lagi fenomena yang lain, sekarang ini banyak banget cewek yang berani ngejar-ngejar cowok secara langsung, mengejar, mengatakan cintanya, menembak sang cowok. Hmm, ibarat kucing dikasih pindang, siapa yang gak mau? Apalagi kalo cewek itu cantik? Lha terus?? Apakah harus seperti itu semuanya? Jawabannya tidak, ya walaupun cewek yang menyatakan cinta duluan itu boleh-boleh saja, tapi ya gak segitunya juga kali. Bagaimana pun juga, cewek tetap cewek, dan cowok tetap cowok. Cowok tetap punya sisi yaitu menyukai tantangan, tetap ingin berusaha mendapatkan cewek yang diinginkannya. Tetap penasaran gitu lah. Ya, aku belajar semacam tarik ulur di sini, dari seorang teman kos ku. Kembali ke topik awal, tentang kebanyakan cewek yang mau saja kalo ditembak cowok, sang cowok dasar playboy. Dia punya cewek tak hanya satu, di setiap sudut tempat, ada ceweknya. Nyata kok, temanku ada yang seperti itu, secara terang-terangan dia mengaku di depan teman-temannya kalo dia punya dua cewek sekaligus (tapi ceweknya tak tahu hal itu, dasar). Trus tadi, tentang ditembak cowok, kan kalo sang cowok gak pernah ditolak ma cewek, akhirnya dia merasa hebat. Bagaimana jika suatu saat sang cowok itu menembakmu?cowok keren itu? Langsung menerimanya kah? (kesempatan ^_^). Hmm, ya walaupun kamu menyukainya, bukan berarti untuk mendapatkannya, kamu harus langsung menerima ajakan berpacaran dari cowok itu. Sebagai cewek, boleh kok nolak, inget “cowok menang milih dan cewek menang nolak”. Tolak dia, gak papa kok, bisa jadi sang cowok itu malah penasaran, yang biasanya dia gak pernah ditolak, tapi kini kok ada yang menolaknya. Sang cowok akan semakin penasaran, dan menaruh perhatian istimewa itu, dibandingkan dengan cewek-cewek yang lain pada umumnya, yang langsung menerima cintanya, atau bahkan yang secara terang menyatakan cintanya pada sang cowok (membuat cowok tidak tertantang sama sekali). Trus lagi, sebagai cewek, jangan mau terlalu diatur-atur, cewek harus yang menentukan kendali. Misalnya ada seorang cowok yang mengajakmu kencan, jangan biarkan dia yang menentukan hari ataupun tempatnya. Biar tak terkesan terlalu menurut atau pasrah, sang ceweklah yang harus menentukan. Cowok : Yuk, besok kita ketemuan Cewek : Aku gak bisa kalo besok, aku bisanya hari minggu. (cewek harus memegang kendali, ya walopun sebenarnya untuk keluar besok dia bisa) Trus waktu ketemuan: Cewek : Kita mau kemana ini? Cowok : Jalan-jalan ke taman yuk? Cewek : Aku lagi gak pengen ke taman cz…… aku lagi pengen ke musium, yuk kita ke musium aja yukk (siip, jangan mau diatur oleh cowok, cewek harus memengang kendali, bener kan ? Karena dia makhluk cowok, bukan suami) Tahu istilah kencan online kan? Yang kadang biasa lanjut dengan blind date “kencan buta” Banyak kok, teman-teman yang bercerita tentang kisah cintanya yang diawali dengan kencan online. Cerita 1 (Nama dan tempat disamarkan): Embun dan Awan Embun dan Awan berpacaran, Embun tinggal di Jawa Timur dan Awan di Jawa Barat. Embun bercerita kalo dia mengenal pacarnya dari facebook. Kini mereka telah berpacaran, ortunya sudah tahu dan setuju. Suatu hari aku pernah menyuruhnya bercerita tentang kisah cintanya, bagaimana kok bisa dia mau berpacaran dengan seseorang yang dikenalnya dari dunia maya? Embun menjawab “Ya, tiap orang itu berbeda-beda sih, soalnya aku itu orangya gak curigaan”. Trus tentang hubungan jarak jauh mereka, “Awan itu orangnya cuek bageeet, kadang sehari nelpon dan sebulan ngilang gak ada kabar, aku kadang sih jengkel, tapi untungnya di sini aku sibuk ma kegiatanku, jadi gak terlalu tersiksa juga kangen ma dia”. Cerita 2 (Nama dan tempat disamarkan): Ara dan Dani Dani adalah mantan pacar Uni. Uni dan Dani putus karena Dani sering menyakiti Uni. Uni sering curhat tentang masalah cintanya kepada sahabatnya, Ara. Uni melalui fb Ara meng add Dani. Uni dan Ara berpisah tempat tinggal, pindah kota. Dani mengkonfirm pertemanan Ara. Ara awalnya menge-like status Dani, berkomentar di statusnya, hingga akhirnya berkirim pesan, chat, tukeran no hp, BBM an, dan hub mereka semakin akrab. Ara menceritakan hal tersebut ke Uni, kalo dia kini muali dekat dengan Dani. Uni tak masalah, karena kini Uni sudah mendapatkan Aldi, pengganti Dani, dan Aldi ini lebih baik daripada Dani. Uni hanya menasehati Ara untuk hati-hati “Sedikit banyak kau tahu kan, bagaimana Dani? Aku dulu sudah sering curhat tentang Dani ke kamu, tapi kalo kamu memang menyukainya, ya gak masalah, semoga kini Dani sudah berubah menjadi lebih baik”. Ara dan Dani pun jadian, berpacaran. Jarak yang memisahkan mereka. Ara di Surabaya, dan Dani di Bogor. Telpon, sms, fb, BBM yang menyatukan cinta mereka. Di Surabaya, Ara kerja di sebuah kantor, sibuk memang, tapi dia tetap menyempatkan waktunya untuk berkomunikasi dengan pacarnya. Sebelum berangkat kerja, di sela-sela jam istirahat, dan sepulang kerja, komunikasi itu tetap ada. Hingga suatu hari Ara memutuskan untuk berkunjung ke Bogor, bertemu langsung dengan kekasihnya yang selama ini hanya dikenal di dunia maya saja. “Yang, aku gak sabar ini pengen ketemu kamu. Aku seneeeng banget yang akhirnya kita bakal ketemu juga nanti” telpon Ara di atas kereta. “Iya yang, sama, aku juga senenga banget. Makanya aku nyuruh kamu ke sini, biar kita bisa ketemu langsung, nanti tak kenalin ma ibu aku ya?” jawab Dani. Sampai di Bogor, mengahbiskan beberapa hari disana. Ternyata kenyataan tak sesuai harapan. Dani dingin, dia suka ngajak marahan, gak mengenalkan ke ibunya, dan mereka pun putus. Ya, sedih “dulu, BB ku ini rame, selalu bunyi pink-pink, dari dia, tapi kini sepi, dia menjauh dari hidupku” Kok bisa gitu kenapa? “Aku juga kurang tahu, mungkin aku ini tak sesuai harapannya, yasudahlah, aku ikhlas” Sedih yaa. Begitulah, kisah blind date… Sang cowok yang terlalu mengumbar kegombalannya, yang perlu dikerjain, yang perlu diikuti permainannya, yang sebagai cewek jangan asal suka saja digombalin. Hingga suatu hari, muncul sebuah nama.. “Adam” (bukan sebenarnya) Adam ini, dia kerja, disebuah kantor, dan juga ngajar, dan kuliah di hari Minggu. Seoalah dia manusia super sibuk, dia hanya muncul untuk sms pada malam hari, bercerita tentang sibuknya harinya. Sang cewek percaya saja, toh dia tak mempunyai bukti untuk berburuk sangka. Hanya sekedar menambah teman tak pernah salah. Tapi dasar, sang Adam ini beberapa kali meluncurkan kegombalannya, harapan-harapan manisnya. Kaetika dia sms malam, dan baru di balas oleh cewek pada pagi harinya, sang Adam bertanya, kok pagi banget kamu udah bangun Hana? “Iya, gak pagi2 juga kok, kan udah waktunya buat subuhan, masak belum bangun” jawab Hawa. “Wah, cewek solehah berarti, manteb wes” kata sang Adam. Hmm, apa-apaan gitu? Pake merayu solehah segala? Mau jadikan calon istri? Langsung dong lamar, jangan beraninya di sms aja. “Aku kangen kamu Hana, yuk kita ketemuan” kata Adam “Wah Adam, kapan ya, Selasa aku ada janji nagajar ma temenku, rabu juga udah ada acara” jawab Hana. “Wah, Hana sibuk rek” jawab sang Adam. “Gak sibuk kok Adam, cuma aku kan udah terlanjur janji ma temenku, gak mungkin kalo aku gak nepatin janjiku ke mereka, maaf yaa” jawab Hana. “Wah sip wes, cocok dijadikan calon istri, amanah soale” kata Adam (iih apa2an sih ni orang, seenaknya aja, tiba2 mau jadiin anak orang calon istrinya,, Hmm tp di sisi lain, dasar cewek, mana yg gk suka digombalin? seneng juga klo itu bener, ada yg bener2 mau serius ma dia).
Posted on: Fri, 23 Aug 2013 06:09:27 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015