#The_Happy_Clown Angin berhembus sangat dingin, di seling suara - TopicsExpress



          

#The_Happy_Clown Angin berhembus sangat dingin, di seling suara hening dari goyangan pepohonan yang membuat bulukuduk berdiri, namun malam itu terdengar beberapa anak tengah berbisik di balik semak –semak dan menatap ke sebuah jendela di lantai dua sebuah Rumah yang besar, Hingga muncul sesosok anak yang turun menggunakan tali dari jendela itu dan melompat turun kemudian merangkak mendekati semak-semak, “kenapa kau lama sekali” terdengar suara kecil dari seorang gadis berponi, “maaf, aku harus mencari tali dahulu, lagipula ayahku masih ada dan terjaga jadi aku harus bersembunyi” ucap Gadis berambut panjang, Tiga gadis yang bersembunyi di semak- semak itu adalah Manda, Hani dan Vidia . “dimana mereka?!” Tanya Manda menatap ke dua temanya, “mereka sudah menunggu kita di jembatan . ayo sebelum malam semakin larut, aku sudah mempersiapkan sepedanya “ ucap Hani yang tergesa-gesa, dan mereka merangkak kemudian berlari, Malam itu hening dan tenang , tidak seperti biasanya, berkali-kali Manda menyentuh dadanya seolah sesak karena sesuatu, “huft, aku tegang banget, baru pertama kali aku keluar dari rumah tanpa ijin orang tua ku , sepertinya nanti aku akan di hukum” ucap Manda, “ah , santai aja lagi, hukuman udah biasa bagi kita, daripada harus merelakan Carnaval yang hanya muncul satu tahun sekali lebih baik aku di hukum” ucap Vidia, yang tersenyum memandang Hani, “eh, itu mereka” ucap Hani yang menunjuk tiga anak lelaki yang bersandar di jembatan, “kenapa kalian lama sekali, aku pikir kalian tidak jadi” ucap Ronal memandang tiga gadis itu, “ya, maaf kamu kan tahu kita harus menjemput Manda, kalian tahu sendiri kan ayahnya bagaimana” ucap Vidia ,. “udahlah yang terpenting kita sudah berkumpul disini, “ ucap Septian menengahi, tiga pemuda itu adalah teman dari tiga gadis itu, Ronal, Septian dan Jamal. “ayo kita berangkat!!” ucap Jamal yang kemudian mengambil sepedanya, dan mereka berangkat. ** tak di sangka sepuluh menit telah mereka lewati dan sampailah di Carnaval, terdengar alunan music yang menyenangkan dari Carnaval, keramaian anak –anak juga terlihat menyenangkan, Septian dan teman-temanya segera mencari permainan yang menantang, sementara Manda dan teman-temanya segera mencari acsesorris buruan mereka, Mereka tertawa , menari dan bersenang –senang, hingga akhirnya mereka berkumpul di Rumah Cermin, Septian menatap Manda dengan sejuk, Sementara Manda hanya merunduk malu, beberapa kali teman-teman mereka menyahuti ketertarikan satu sama lain, namun anak –anak smp ini hanya bisa bermain dan melupakan segalanya, Hingga terdengar Jamal berbisik kepada Septian, “Hei!! Kau lihat disana , ada Riski dan teman- temanya”. “Sial, kenapa mereka ada disini, panggil Ronal” ucap Septian, Jamal mendekati Ronal dan berbisik kepadanya, Ronal yang ke asyikan bermain dengan Vidia mulai berjalan menuju ke Septian yang masih mengamati sesuatu, “ada apa?” Tanya Ronal santai, “ada sekumpulan anak resek yang menuju kesini” ucap Septian, Ronal menatap Romobongan Riski dan teman-temanya, Riski datang bersama geng di sekolahnya, Emon dan Farid, “ngapain mereka ada disini” Tanya Ronal, sementara Septian dan Jamal hanya mengangkat bahu, Riski menatap Ronal dan melihat terdapat Vidia dan teman-temanya sedang bersama. Riski mendekati Ronal dan langsung memukulnya, hingga Ronal terjatuh, seketika Septian menendang perut Ronal,.perkelahian tak terelakan, hingga salah satu dari tiga gadis itu berteriak, suasana menjadi panas, “ada apa denganmu !!! datang-datang kau sudah membuat Onar” teriak Vidia menatap tajam Riski, “kau bilang kau sibuk, aku ajak kamu ke Carnaval kamu tidak mau, dan ternyata kau datang dengan tiga anak culun ini, kau adalah pacarku kenapa kau melakukan ini kepadaku” sahut Riski dengan kepaala panas, “hei, siapa yang mau menjadi pacar berandal!!”sahut Vidia, Riski seakan mau menampar Vidia namun Ronal menghantikanya, “urusanmu adalah denganku jadi kalau mau cari masalah ayo!!” Riski menerima tantangan Ronal dan berjalan menuju ke Rumah yang bertuliskan “Happy House” yang sudah lama menjadi wahana yang tak terpakai, “kita pergi ke Happy House setidaknya kita tuntaskan disana, tanpa ada yang menganggu” ucap Riski dengan yakin, “ayo” sahut Ronal, Vidia dan teman-temanya berusaha menghentikan termasuk , Manda yang merasakan Firasat buruk tentang tempat itu mencoba menahan namun mereka semua tak ada yang mengalah , bahkan Septian yang paling tenang di antara mereka hanya diam dan berbisik kepada teman gadis mereka, “ini urusan laki-laki, “ ** Mereka menerobos pintu yang sudah di tempelkan banyak kayu, sebelum saling berhadapan di dalam Rumah wahana itu, Rumah itu tampak usang dan sudah lama di tinggalkan, namun perhatian mereka lebih tertuju pada banyak gambar lucu, untuk anak –anak termasuk patung Badut yang ada di sudut Ruangan, Ronal memulai memukul duluan dan Riski membalasnya sementara dua temanya hanya menatap sembari mengepalkan tangan seolah akan ikut memulai perkelahian, namun dari semua itu, Tampak Manda yang ada disana hanya terpaku menatap Patung Badut yang misterius itu, “Hani, aku takut!! Ayo kita pergi” rengek Manda namun Hani tampak lebih Fokus kepada perkelahian itu , tampak Hani sangat bersimpaati karena harus berkelahi satu sama lain termasuk Vidia yang selalu berusaha untuk melerai mereka, Lama Manda melihat ptung badut itu, dan Manda seolah di buat terhenyak diam ketika sorot mata Patung itu bergerak menatap perkelahian itu, dan tersenyum menyeringai,. “Hani, aku benar-benar takut!!” rengek Manda kembali, Namun tetap saja tidak ada yang memperdulikan apa yang Manda khawatirkan, Setelah cukup lama berkelahi tampak Ronal dan Riski sudah mulai keleahan, nafas mereka berat . dan saling menatap tajam, tampak tidak ada yang mau mengalah, Hingga suara itu mulai muncul, “kih , Kih , Kih….” Suara tawa seseorang langsung memenui Ruangan itu, Semua anak mulai memandang ke sekeliling dan mencari sumber suara itu yang mereka pikir adalah para penjaga di Carnaval ini, namun suara itu semakin lama semakin jelas, Manda memandang Patung Badut itu lebih dalam, tanganya bergetar dengan kaki yang sudah tak bisa bergerak, Sedikit suara Manda akhirnya keluar, “Patung itu Hidup” Semua anak menatap kearah Patung itu, namun tak ada apa-apa selain patung itu hanya diam tak bergerak, Kini Emon teman dari Riski mendekati patung itu dan melihat lebih dekat, “patung jelek !! mana mungkin patung cacat ini hidup dasar anak bodoh!!” Ucap Emon sembari menendang patung itu kemudian menatapManda yang masih ketakutan melihat patung itu, Hingga Emon menyadari tidak hanya gadis bernama Manda yang memandangnya dengan wajah pucat melainkan semuanya , “ada apa dengan kalian” Seketika Emon berbalik dan menatap ke belakang, Emon terhenyak diam ketika Patung itu bergerak dan memandangnya dari dekat, Emon mencoba untuk mundur namun langkahnya pelan, “anak Gemuk, apa kau bilang tadi kih kih kih …. Anak gemuk , aku suka dengan anak gemuk, kau mau bermain dengan Papah “ ucap Patung itu dengan suara yang mengerikan itu, “ba ba bagaimana kau bisa .. bergerak ..” sahut Emon dengan suara yang ketakutan, “kih kih kih… semua patung cacat bisa bergerak nak, kih kih kih “ tawa badut itu kian mengerikan dan menatap anak-anak itu, “banyak sekali anak disini, dan aku suka,. Baiklah ada yang mau bermain .. karena kalian masuk ke Rumah ku, maka tujuan kalian pasti bermain yak an..” badut itu menari mengeliling ruangan itu sembari berlari kecil, Dan kemudian berada di belakang Farid teman dari Riski, “kau tampaknya kurang suka tertawa, dan aku tahu hadiah apa yang kau sukai” ucap badut itu yang kemudian memunculkan balon warna merah dari tanganya, Badut itu tampak mahir melakukan Sulap, beberapa kali dia mengeluarkan balon hingga memenuhi ruangan, Kini badut itu melirik ke Arah Manda dan berjalan mendekatinya dengan tawa yang lebih menyenringai, “kau suka hadiah nak, ?” Tanya badut itu memandang Manda, Manda hanya diam dan mengelengkan kepalanya, keringatnya dingin, Badut itu menyentuh bahu Manda dan mengeluarkan sebuah Sapu tangan kuning dan membasuh keringat Manda , kemudian menari kembali, Kali ini Badut itu berjalan kembali menuju Emon yang masih berdiri di tempatnya, “sampai dimana kita tadi bocah gemuk,..!!” ucap badut itu dengan wajah mengejek, tak ada yang tertawa melainkan hanya penasaran siapa yang ada di balik badut itu, “berhenti memanggilku gemuk, Ber*ngsek!!” tantang Emon, badut itu tertawa keras dan memandang Emon lebih senang, “ayo bocah gemuk kita bermain , apakah kau berani ..” tantang Badut itu, “kau benar benar , Badut Cacat!! Ayo aku tidak takut dengan mu …!!” sahut Emon. Badut itu menyentuh bahu Emon dan membisikkan sebuah kalimat, “kau tahu pintu itu, disana ada hadiah yang aku sembunyikan , masuklah dan bila kau berani ambilah hadiah itu, maka hadiah itu akan menjadi milikmu .. kau berani nak” ucap Badut itu dengan tawa yang lebih menyeringai, “oke, aku terima tantanganmu!!” emon melangkah pelan dan masuk ke dalam Ruangan itu, Semua anak memandang Emon dan badut itu, Ingin hati berteriak agar jangan mengikuti Badut itu, namun tampaknya suara mereka seolah terkunci oleh sesuatu, Hingga badut itu dan Emon sudah hilang di telan pintu itu, semua anak saling memandang aneh, bahkan Manda hanya diam melihat sapu tangan kuning yang di berikan oleh Badut itu, semakin lama Manda tersadar bahwa yang dia pegang adalah seekor kelabang yang mengerikan sontak Manda berteriak dan melemparkanya, Kemudian balon yang di pegang oleh Farid meletus dan mencipratkan cairan merah hingga membasahi tubuh Farid dengan cairan itu, “apa ini” ucap Farid setengah tergagap, Aris mendekatinya dan mencium bau amis cairan itu, hingga tersirat sebuah kalimat “ini darah” ucap Aris yang sontak membuat seisi ruangan terhenyak dari tempatnya dan menatap pintu itu, “Emon!! Tidak” pekik Aris, Dan Handle pintu itu terbuka, Badut itu keluar dan tertawa sangat keras, kedua tanganya menyembunyikan sesuatu.. “apa yang kau lakukan kepada Emon” teriak Aris memandang marah Badut itu, “Oh, kau temanya, kau sangat baik, seandainya dahulu aku punya teman sepertimu” badut itu memasang wajah sedih, kemudian tertawa menyeringai kembali, “ayo kita bermain ,tebak apa yang ada di tanganku, bila benar maka kalian akan tahu dimana teman kalian Kih kih kih” tawa badut itu sangat mengerikan setidaknya pasti akan mampu membuat siapapun yang mendengarkanya akan bermimpi Buruk, Aris hanya diam di ikuti semua temanya , kepalanya bingung berfikir apa yang ada di balik tanganya, Hingga Farid mengatakan sesuatu, “balon lagi mungkin” Badut itu menyeringai kembali sembari tertawa keras, dan menatap mereka secara bergantian,. “kurang sedikit lagi nak, Kih kih kih………” Dan Badut itu mengeluarkanya, alangkah terkejutnya mereka melihat sebuah tangan yang putus di balut pita warna pink , Bertuliskan “Emon” Kih kih kih kih kih….” Badut itu tertawa dan memenuhi Ruangan itu .. Bersambung……… #CopyPasteStory #like if sda baca^^
Posted on: Sat, 17 Aug 2013 04:26:24 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015