" WILL YOU MARRY ME " #part11 . . . . . No Bully ,, No - TopicsExpress



          

" WILL YOU MARRY ME " #part11 . . . . . No Bully ,, No Copas . . . . "Hmm.. Lo cocok juga dandan begini," komentarnya. (nk) memandang Aldi dan Irma bergantian. "Ya udah. Yuk, berangkat. Ir, Al, kali ini pakai mobil gue aja ya. Bukanya sok, cuma kasihan (nk) kalo pulangnya mesti kedinginan." Irma dan Aldi mengangguk bersamaan. Mereka pun berangkat ke 21 (twenty one). Di sana temen-temen dan kakanya Iqbaal sudah menunggu (nk). Tapi toh tak satu pun yang berani berkomentar. Herannya Iqbaal dengan santai memperkenalkan (nk) pada teman-temangnya sekaligus kakanya tanpa memperdulikan pendapat mereka. "Ini calon istri gue, man" katanya pada setiap temannya. "Ka Bastian dan Ka Putri, kenalin ini pacar gue yang gue ceritain ke kalian." Yapp, selama ini Iqbaal memang punya kaka yang berasal dari Amrik, di balik ke indo hanya sementara dan melepas rindu dengan adiknya. "Bastian" ucap Bastian mengenalkan dirinya. "(nk) kak" ucap (nk) "Putri" ucap sang kekasih Bastian. "Dia lulus ujian strategi ke dua," bisik Irma. "Tapi lihat, strategi Tiga ada di sana." Irma menunjuk seorang gadis bertubuh indah dan seksi. "Dia temen gue. Habis ini Iqbaal pasti beli snack dan cewek itu akan menggodanya. Dan lo bisa denger dari sini percakapan mereka," Irma masih berbisik. Ditunjukkanya HP-nya yang tersambung dengan HP cewek seksi itu. "Hei, gue beli snack dulu ya," pamit Iqbaal pada teman-temannya. "(nk), lo pengen apa?" tawarnya pada (nk). "kalo lo kak" tawar Iqbaal kepada kaka dan pacarnya. "Gue kaya (nk), terserah" jawab Bastian dan Putri barengan. Dan Iqbaal pun meninggalkan lobi bioskop. "Oke, lo jangan liat ke arah Iqbaal,ya, bisa curiga dia," kata Irma memperingatkan. (n) hanya mengangguk. "Lebih amanya kita ke toilet aja yuk..." lagi-lagi (nk) hanya mengangguk. Mereka pergi ketoilet. SKIP _ "Hallo, cowok.." HP Irma mulai beraksi. "Ya.." "Mm.. Mau nonton film apa nih?" "kenapa memangnya." "Nggak, kok sendirian?" "Lo salah, Gue sama temen", kaka dan pacar gue kok." "Mm..., cewek norak yang disebelah kamu tadi ya? Kamu serius mau pacaran sama dia?" "Sori, lo udah keterlaluan. Seperti apa pun dandannya, dia pacar gue. Perlu llo tahu, gue nggak hanya cinta fisiknya, tapi lebih karena hatinya. Jadi lo nggak berhak ngomentarin dandanannya. Ngerti?!" - TOILET - Adegan itu pun berakhir. (nk) menangis sejadi-jadinya. Menangis saking harunya. Iqbaal nggak perlu membuktikan apa-apa lagi padanya. Tak ada lagi yang menganjal hatinya. "Irma, dandanin gue kayak biasanya, ya? Lo bawain baju ganti buat gue, kan?" Irma tersenyum, lalu mengangguk. Gue rela ngelepas lo buat orang seperti Iqbaal, (nk). Semoga kebahagiaan selalu bersama lo, doa Irma dalam hati. Dan bisa dibayangkan dong, apa yang terjadi saat (nk) keluar dari toilet dengan dandanan kebanggaannya: kaus dan jins 7/8 ditambah make up sangat minimalis yang justru menampilkan aura kecantikan (nk) yang sesungguhnya. Pokoknya imut habis. Sampai-sampai Iqbaal bilang, "Lo tuh emangpunya seribu wajah cantik yang gue kagumi, tapi wajah lo kali inilah yang paling gue kagumi." (nk) jadi malu karenanya. Pipinya memerah. Ditambah lagi waktu teman-teman Iqbaal dan Bastian ikut berkomentar, "Pinter juga lo cari pacar." "Cantik, imut, manis, dll deh yang ada di pacar lo. Tapi masih cantikkan pacar gue :D" canda Bastian. Aduuhh.. Serasa melayang deh pokonya :D Akhirnya malam itu jadi malam terindah bagi (nk). Dia sampai lupa masih ada satu lagi misi yang harus dijalankan. Tidak, tidak. Bukan Strategi lagi, tapi penyelidikan SMU-nya Iqbaal. Sebenarnya (nk) sudah malas dengan hal-hal begituan. Ia bahkan nggak peduli kalu Iqbaal ternyata sekolah di SMA swasta paling jelek sekalipun. Tapi kata-kata Irma ada benarnya juga. (nk) harus mulai mengenal siapa calon suaminya. Ketika (nk) sudah hendak menyerahkan tugas penyelidikan itu kepada Irma, malah dialah yang mengetahui rahasia sekolah Iqbaal itu secara tidak sengaja. Semuanya berawal dari sebuah penggaris. - KAMAR (nk) - (nk) sedang mengerjakan PR matematikanya, ketika sadar penggarisnya hilang dari tas sekolahnya. Dan (nk) tahu banget di mana ia bisa menemukan barang-barangnya yang tiba-tiba hilang begitu saja. "Bang Kiki..." (nk) mendorong pitu kamar abang mu tanpa permisi. "Bang Kiki yang ambil penggaris (nk), kan?" ia menuduh Kiki yang tengah asyik menggunting-tempel klipik bangunan. "Kalo iya, kenapa?" jawab Kiki santai tanpa menghentikan aktivitas. " Bang Kiki nih ya, kalo salah tuh minta maaf, bukan nya malah tanya kali iya kenapa?" (nk) menirukan gaya bicara Kiki dengan memonyongkan bibirnya. Hargai dengan L+C Assner Vhia follow : @vhiiieeaa + @thikk_ts28
Posted on: Wed, 09 Oct 2013 06:45:21 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015