Wawancara Koran Sana Asy Syam dg Komandan #isis Umar Al Shishani : - TopicsExpress



          

Wawancara Koran Sana Asy Syam dg Komandan #isis Umar Al Shishani : Daulah Islam Iraq & Syam, Proyek Besar Umat Islam Di Seluruh Dunia Siapa tak kenal Umar al Shishani? Komandan sektor Utara Daulah Islam Iraq dan Syam (ISIS) asal Georgia, Chechnya ini sebelumnya menjadi Amir dari kelompok Mujahidin Suriah terbesar dan paling banyak menampung para Mujahid Asing asal Eropa. Beberapa waktu lalu, koran mingguan ISIS, Sana asy Syam menampilkan wawancara eksklusif dengan pria yang bernama asli Tarkhan Batirashvili. Wawancara dilakukan oleh jurnalis Abu Ruqaya ash Shami pada 5 Dzulhijjah 1434 H atau 10 Oktober 2013. Berikut ini kami terjemahkan beberapa bagian menarik dari wawancara tersebut. Untuk selanjutnya, Sana al Sham akan kami singkat dengan tulisan ‘S.S’ dan Umar al Shishani dengan ‘O.S’ [divider] S.S : Assalamu’alaykum. O.S : Wa’alaikumsalam. S.S : Kapan Anda datang ke Suriah ? O.S : Sekitar bulan Maret 2012. S.S : Apa yang membuat Anda datang ke Suriah ? O.S : Saat aku menjadi tahanan di Georgia, aku berjanji pada Allah, apabila aku sudah bebas aku akan memberikan hidupku untuk berjihad fii sabilillah. Dan setelah keluar dari sana, Suriah menjadi pilihan pertama saya, jadi aku pergi ke situ. Pada awalnya aku melihat aksi-aksi demonstrasi dan slogan-slogan yang disuarakan orang-orang Suriah yang tidak Islami, seperti kebebasan dan demokrasi. Dan semua itu bukanlah bagian dari agama Allah. Mereka menuntut kebebasan untuk mendapatkan demokrasi. Jadi kuputuskan untuk pergi ke Yaman, dan aku tinggal sementara waktu di Mesir berharap Allah memberikan kemudahan bagiku untuk pergi ke Yaman. Namun ternyata Allah tidakmengizinkannya, maka aku pun kembali ke Suriah. S.S : Bagaimana situasi awal yang Anda lihat ketika di Suriah? O.S : Ketika aku pertama kali datang ke Suriah, aku melihat banyak orang yang merokok. Dan banyak dari mereka mencukur jenggot mereka, mendengarkan musik, dan melihat spanduk-spanduk revolusi yang mereka bawa tidak membawa kalimah Tauhid. Lantas aku pun bertanya kepada diriku sendiri, “Mengapa aku datang ke sini?” Semua hal tadi aku anggap sebagai penghalang, dan semua hal tersebut adalah yang aku lihat ketika aku pertama kali datang ke Suriah. Wawancara Umar al Shishani dengan Suratkabar Shana asy Syam di Edisi pertama S.S : Apa yang Anda lakukan sebelum bergabung dengan Daulah Islam Iraq dan Syam? O.S : Pada awalnya aku melihat kondisi sekitar dan tak memiliki gagasan untuk mendirikan sebuah negara. Aku melihat bahwa umat Islam masih lemah, tapi aku berjanji pada Allah untuk berjihad di sini. Dan jika aku terbunuh maka akan gugur syahid, sesuai dengan perintah Allah untuk membela kaum yang tertindas sebagaimana firmanNya : “..jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan membela) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan..” (QS al Anfaal 7) Pada awalnya ada beberapa kelompok dan brigade Mujahidin, tapi kami tidak bergabung dengan mereka untuk berbagai alasan. Termasuk diantaranya mereka tidak berada di atas kebenaran, itu sebabnya kami bekerja sendirian. S.S : Lalu, apa alasan Anda bergabung dengan Daulah Islam Iraq dan Syam? O.S : Alasan utama yang membuatku bergabung dengan Daulah Islam adalah karena mereka -InsyaAllah- memiliki proyek yang nyata dan paling berhasil dalam membangun negara. Pun aku tidak berjihad agar aku memiliki kewenangan memerintah atau membesarkan nama diri sendiri ataupun brigadeyang aku dirikan. Tapi aku bekerja untuk menerapkan Syariah Allah di muka bumi, dan mengembalikan Khilafah Islam. Aku menyaksikan bahwa Daulah Islam memiliki proyek yang efektif untuk mendirikan Daulah Islam di atas manhaj nubuwwah, yang mana itu konsisten dengan harapanku. S.S : Bagaimana Anda menghadapi hasutan media massa dan penyebaran desas-desus memburukkan Daulah Islam? O.S : Hal pertama yang harus kita pahami adalah, situasi di Suriah sanagt terkait dengan banyak situasi eksternal. Kami Daulah Islam, Alhamdulillah tidak memiliki hubungan dengan pihak luar. Itulah sebabnya media massa berupaya menghasut melawan kami. Dan ada bukti untuk itu. Yaitu wawancaraku dengan koresponden Channel Aljazeera tidak menyebutkan bahwa aku adalah Amir Militer Daulah Islam, tapi sebagai Amir Jaisy Muhajirin wa Anshar. Padahal waktu itu aku telah bergabung dan memberikan Bai’at pada Daulah Islam dan komandan militernya . S.S : Bagaimana hubungan Anda dengan FSA? O.S : Kami tidak memiliki masalah dengan FSA. Kami tidak memiliki tujuan dan kepentingan memerangi mereka (sebagaimana yang selalu dituduhkan oleh media massa) selama mereka tidak menyerang kami maupun agama dan aqidah kami. Akan tetapi jika mereka menyerang agama kami, kami tidak akan membiarkan mereka. InsyaAllah orang-orang FSA akan datang kepada kami untuk menlong dan membantu kami dalam menegakkan Syari’ah Allah. Dan kami berharap mereka bekerja dengan kami untuk mencapainya. Umar al Shishani ketika dulu masih menjadi Tentara Georgia (kiri) dan ketika sudah menjadi Amir Militer Sektor Utara ISIS (kanan) S.S : Ada banyak rumor (tuduhan dan fitnah) bahwa Daulah Islam hanya ada di daerah-daerah yang telah dibebaskan dan tidak berpartisipasi dalam front pertempuran. Sekarang, di front mana saja Daulah Islam menempatkan pasukannya? O.S : Kami berada di wilayah ribaath di front pertempuran melawan milisi komunis PKK. 90% Mujahidin di sana adalah dari Daulah Islam. Juga di front pertempuran Nubul dan al Zahara di Aleppo dan bagian depan Madfaiya al Zahara, Sheikh Said, al A’amirya, al Ramosa , Khan Toman, Dowayrina, Sikak, Tal Hasil, Tal A’arin, dan juga sekitar pabrik al Difa’a di al Adnaniya. S.S : Bagaimana dengan front pertempuran di luar Aleppo? O.S : Operasi di wilayah pedesaan Lattakia dilakukan oleh Daulah Islam. Juga di pedesaan Hamah, semua operasi militer baru-baru ini dilakukan oleh Daulah Islam. Lalu di kamp al Hamdiya, pedesaan Idlib kami berhasil membebaskan beberapa lokasi, tapi kami mundur setelah berhasil membunuh tokoh pimpinan penting rezim Assad. S.S : Ada rumor bahwa Umar al Shishani telah mengundurkan diri dari Daulah Islam? Dan tidak lagi memiliki hubungan apapun dengannya, apakah itu benar? O.S : Bagaimana bisa aku meninggalkan Daulah Islam, sementara ia adalah proyek untuk umat Islam dan semua kaum Muslimin? Kami bergabung dengan Daulah Islam bukanlah demi Syaikh Abu Bakr al Baghdadi atau Syaikh Abu al Atsir. Melainkan demi Allah dan untuk menerapkan SyariahNya di muka bumi, serta mendirikan Daulah Islam di atas manhaj kenabian . S.S : Di akhir wawancara ini, adakah pesan-pesan yang ingin Anda berikan untuk mujahidin dan masyarakat? O.S : Aku sampaikan pesan untuk saudara-saudaraku mujahidin di Suriah. Kalian semua yang telah mulai jihad ini demi Allah, janganlah meninggalkannya dan teguhlah diatasnya. Hanya dua pilihan yang kta miliki, yaitu kemenangan atau mati syahid. Dan berhati-hatilah agar tidak tertipu (dengan kemenangan semu) sebagaimana saudara-saudara kalian di Libya dan Mesir yang telah tertipu. Mari kita berusaha untuk menerapkan Syariah Allah yang mana ini merupakan kewajiban kita semua. (shoutussalam)
Posted on: Fri, 29 Nov 2013 02:02:23 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015