dari ustadz abdullah zaidi, dari al akh ibrohim yang menceritakan - TopicsExpress



          

dari ustadz abdullah zaidi, dari al akh ibrohim yang menceritakan sendiri pengalaman pribadinya kepada ustadz abdullah zaidi. ustadz bercerita kepadaku... saya punya seorang teman, dia keturunan india tamil yang lahir di singapura dan menjadi warga negara singapura... hampir seluruh tubuh bagian atasnya bertato layaknya seorang yakuza. semua macam kejahatan pernah dia lakukan, dari berjualan heroin, bandar sabu, miras, kokain dan segala macam ekstasi lainnya, merampok, menjambret, mencuri, bahkan sebelum hidayah menyapa dirinya, dia hampir saja membunuh seseorang... jadi ketika itu dia berkelahi dengan salah seorang bandar ekstasi lainnya, ketika itu dia sudah memenangkan duel tersebut dan terlintas difikirannya untuk mengakhiri hidup orang yang berada di bawah dia, seketika dia mengeluarkan pisau dan hendak menghujamkannya... namun Allah menunjukkan kuasanya, tangan dia seperti ada yang menahan... terasa berat sekali untuk mengayunkan pisau yang sudah diangkatnya tinggi-tinggi, dan seketika itu pula muncul dalam fikiran saya rewind semua ingatan saya tentang segala tindak kejahatan saya, kejadian itu terjadi begitu cepat. hingga setelah semua kejahatan saya ditampakkan dalam ingatan saya, saya menjadi linglung. dan tanpa dia sadari pisaunya sudah terlepas dari tangannya dan terjatuh di tanah... sekarang malah dia yang menjadi ketakutan, dia bingung, dan takut... hingga akhirnya dia berlari meninggalkan lawan duelnya itu dan hendak pulang ke rumah. sesampainya di rumah dia menutup diri di kamar selama 7 hari, orangtuanya yang setiap hari mendapatkan makian dan hantaman tangannya terheran-heran dengan anaknya itu. kenapa dia menutup diri di kamar, apa jangan-jangan sudah menjadi buronan kepolisian dan lain-lain... hal tersebut yang muncul dalam benak kedua orangtuanya. hingga di suatu hari dia beranikan keluar rumah dan berjalan-jalan walaupun tanpa tujuan. dia naik dari satu bus ke bus lain, dari satu MRT ke MRT lain hingga tak terasa dia sudah mengelilingi keseluruhan wilayah singapura. hingga akhirnya dia berhenti di sebuah stasiun dan duduk terdiam disana... Dan pada saat itu ada seorang negro berjalan, dia selalu mengamati orang negro tersebut yang menggunakan jubah putih dari kejauhan. hingga orang negro tersebut berhenti dan duduk di sebelahnya serta tersenyum kepadanya. dengan sangat sentimentil dia berkata ke orang negro tersebut, kenapa kamu tersenyum sama saya? (in english conversation) dia merasa diremehkan oleh orang negro tersebut. orang negro tersebut menjawab pertanyaan dia dengan sebuah pertanyaan pula, lagi ada masalah ya? dia menjawab dengan ketus, siapa kamu dan apa urusanmu? orang negro dengan bijak menjawab, ya kalau kamu tetap ingin memendam permasalahanmu maka selamanya kamu akan depresi seperti ini... dan seperti terhipnotis dengan percakapan tersebut akhirnya dia mengeluarkan uneg-unegnya. ternyata darisana diketahui bahwa orang negro itu adalah warga kebangsaan somalia, seorang dai yang sedang bertugas selama satu bulan di singapura dan murid dari syaikh ibn baz rahimahullah. sampai akhirnya dia ditanya, apa agamamu? dia menjawa, islam... laludiajak orang negro itu ke masjid... dalam hatinya dia berkata, mau ngapain saya ke masjid? kan saya belum pernah menyambangi masjid seumur hidup saya... ketika sampai di masjid, dia merasa terheran-heran dengan orang yang ada disana. walaupun tattonya masih memenuhi seluruh tubuhnya namun orang-orang tersebut tidak takut sama dia, malah dia mendapatkan sambutan hangat. hingga akhirnya dia diajarin kehidupan seorang muslim dari awal, wudhu, sholat, dan lainnya hingga dia berkata kepada ustadz abdullah, saat itu saya seperti seorang muallaf yang baru pertama kali mengenal islam... Masya Allah. di keesokan harinya, tanpa ada ajakan dan tanpa ada paksaan, dia kembali lagi ke masjid tersebut yang notabene sebagai tempat mukim orang negro tersebut selama di singapura. disana dia belajar tentang islam hingga akhirnya bukan cuma bathinnya yang berubah namun dzahirnya juga. jenggotnya mulai memanjang karena dibiarkan, pakaian yang awalnya menunjukkan kesombongan duniawi akhirnya menjadi thab layaknya yang dipakai orang-orang saudi... dan ketika dia mengalami perubahan dzahir dan sikap, dia menghadap orangtuanya dan orang tuanya hanya melongo bengong tidak percaya... lalu orang tuanya berkata, kenapa perubahanmu tidak terjadi sejak dulu? jadinya kita tidak mengalami beban mental dan beban fisik karena siksaan... menyadari kesalahannya di masa lalu akhirnya dia merangkul kaki bapak ibunya dan meminta maaf seraya air matanya tak dapat ditahan... orang tuanya pun menangis bahagia atas hidayah yang diterima anaknya... hingga pada suatu hari, saatnya orang negro terebut untuk pulang ke somalia tiba... dia berkata, ketika saya harus ditinggalkan oleh beliau, saya seperti seorang anak yang ditinggal pergi oleh bapak ibunya... dia sedih sesedih-sedihnya... dia memeluk orang negro tersebut dan enggan melepasnya. lalu orang negro itu berkata, jangan sampai setelah kepergian saya ini, kamu kembali dalam kemaksiatan... jauhilah lingkungan-lingkungan yang bisa membuat kamu kembali dalam kemaksiatan. pergilah dari singapura ini. akhirnya setelah meminta izin dengan orang tuanya, dia meninggalkan singapura dan pergi menuju indonesia. Hidayah itu memang mahal. namun semahal-mahalnya hidayah, tetap kita tidak bisa membeli untuk diberikan kepada orang yang kita inginkan. hidayah adalah kuasa Allah. kita hanya dapat mengajak dengan kelemah lembutan dan rasa persaudaraan.
Posted on: Tue, 04 Feb 2014 00:00:15 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015