kenapa aku tak membicarakan pemikiranku dengan kawan di Udayana misalnya..........? karena aku sadar pikiranku tak akan dimengerti mereka. mereka bahkan kawanku dari hokum saat itu seperti Zul tak mengerti banyak tentnag politik. banyak dan semua kawanku nggak negrti politik. makanya aku simpan saja.....bahkan sama dengan iklan kertas tissue passeo.........biarkan aku dan passeo yang tahu ( ia kencana putih) kenyataannya aku sangat tahu banyak karena apa yang aku alami dan aku baca........semua bacaanku mengarah kesana. makanya aku katakana mungkin terlalu sombong aku katakana, pikiranku dengan idealismeku adalah eksklusive.........hamper tak ada yang tahu, bahkan istriku rini tak tahu, demikian pula adikku2 apalagi kedua orang tahu. satu2nya tempat aku curhat adalah FB dan dulu buku harian, setelah mengetahui bahwa ada komunikasi dengan mass media. dan peran mass media benar meski juru timbangnya adalah diri pikiran dan nuraniku sendiri jika membaca media itu. mekanisme seleksi ada pada diriku dan itu selalu menjadi bagian dari kekritisanku sejak dulu. jadi pikiranku sangat ekslusive dan bahkan tak pernah di dengar orang manapun.......palagi di Blitar. aku jelas mengucilkan diri dan memmang dikucilkan..........karena banyak pihak yang tak tahu...........bahkan aku dituduh gila bukan? itulah...hanya aku dan passeo yang tahu...........bukannya aku sombong....karena itu bukan sifatku...........tetapi masalahnya untuk apa bicara dengan orang yang tak tahu? hanay menambah masalah yang memang sudah ada padaku......apalagi elakuan kekuatan hitam itu selalu menghantamkan aku denga orang2 yang baru aku kenal sehingga tercipta kesalahpahamn. aku lebih aman dan nyaman begini..........aku dan yang tahu di sana....passeo.
Posted on: Wed, 30 Oct 2013 12:24:56 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015