logo anne ahira AnneAhira Referensi Profil - TopicsExpress



          

logo anne ahira AnneAhira Referensi Profil Tokoh Tokoh Islam Dunia – Tokoh Modernisasi Islam dan Pejuangannya tokoh islam duniaIlustrasi tokoh islam dunia Salah satu tokoh Islam dunia paling terkenal adalah Jamaluddin Al Afghani. Dialah yang disebut-sebut sebagai Bapak Islam Modern. Melalui perjuangan keras Jamaluddin Al Afghani dan Muhammad Abduh (plus Rasyid Ridha dengan majalah Al-Manar yang menyuarakan ide-ide dua tokoh tersebut), Islam muncul dalam perspektif baru. Jika sebelum masa Jamaluddin Al Afghani Islam dikenal kaku dan antiteknologi, keadaan berubah di tangan beliau. Umat Islam behasil keluar dari kungkungan dogma yang sebenarnya tidak ada pada zaman Rasulullah saw. Al Quran sendiri bertaburan ayat tentang ajakan kepada manusia untuk berpikir. Oleh karena itu, gerakan Islam modern yang tercetus melalui Jamaluddin Al Afghani dan Muhammad Abduh berusaha memperkaya Islam dengan berbagai penemuan berkaitan dengan rasionalitas yang diandalkan pengetahuan Eropa. Publikasi Ide Brilian Tokoh Islam dunia yang pertama adalah Jamaluddin Al Afghani. Kehebatan Jamaluddin Al Afghani muncul ke dunia ketika ia berada di Paris. Bersama Muhammad Abduh (ulama Mesir), Jamaluddin menerbitkan jurnal anti penjajahan bernama Al-Urwatul Wutsqa pada 1884. Jurnal tersebut berhasil dilanjutkan hingga edisi ke-18. Isi jurnal tersebut benar-benar mengejutkan dunia Barat dan Islam karena isinya menampilkan Islam dalam sudut pandang berbeda, lebih modern, progresif, tanpa melupakan akar-akar keislamanannya. Sayangnya, jurnal ini tidak dilanjutkan karena banyaknya larangan di dunia Barat (yang katanya mengandalkan kebebasan berekspresi). Selanjutnya, ide Jamaluddin diteruskan oleh Muhammad Rasyid Ridha (1865–1935), murid Abduh, yang menerbitkan majalah Al-Manar di Mesir. Majalah Al-Manar menjabarkan ide-ide Jamaluddin Al Afghani dan Muhammad Abduh. Bahkan, Al-Manar berhasil mempengaruhi gerakan Islam di Asia Tenggara pada awal abad ke-20. Kontroversi Meskipun telah berhasil membawa Islam memasuki zaman pencerahan, bukan berarti Jamaluddin Al Afghani tidak mendapatkan serangan. Seperti yang kita ketahui, Jamaluddin Al Afghani dan Muhammad Abduh, menjadi anggota Freemasonry sewaktu keduanya berada di Prancis. Sementara itu, kebanyakan muslim menganggap bahwa Freemasonry adalah organisasi Yahudi yang berusaha merusak seluruh agama. Padahal, pada kenyataannya, tidak ada kaitan antara Freemasonry dengan Yahudi. Freemasonry dan Yahudi hanya dikaitkan ketika intelijen Rusia membuat buku Protokol Zion (sekitar 1902 hingga 1905) yang diklaim sebagai milik gerakan zionis yang mulai bergerak pada 1895. Bahkan, jika membaca buku Mahkota Sufi karya Idries Shah, kita akan menyadari bahwa Freemasonry sangat dekat dengan sufi, aliran esoteris dalam Islam. Bagi beberapa kalangan yang membenci Freemasonry dan tidak mau melihat kenyataan sebenarnya, Jamaludin Al Afghani adalah agen freemason yang bertugas untuk meracuni umat Islam dengan pandangan sekularnya; mengingat Freemasonry terkenal dengan humanisme yang jauh dari nilai agama. Tentu saja, fitnahan ini sangat tidak berdasar. Jika sekarang freemason memang dianggap berkaitan dengan Yahudi, pada masa Jamaluddin, freemason bisa jadi adalah organisasi yang berbeda. Tokoh Islam Dunia – Muhammad Ali Jinnah Tokoh Islam dunia selanjutnya adalah Muhammad Ali Jinnah. Muhammad Ali Jinnah adalah anak seorang saudagar dan lahir di Karachi pada tanggal 25 Desember 1876. di masa remaja ia telah pergi ke London untuk meneruskan studi dan di sanalah ia memperoleh kesarjanaannya dalam bidanghukum di tahun 1896. Pada tahun itu juga ia kembali ke India dan bekerja sebagai pengacara di Bombay. Tiada lama sesudah itu ia menggabungkan diri dengan Partai Kongres. Pada tahun 1913 itu juga Jinnah dipilih menjadi Presiden Liga Muslimin. Pada waktu itu ia masih mempunyai keyakinan bahwa kepentingan umat Islam India dapat dijamin melalui ketentuan-ketentuan tertentu dalam Undang-Undang Dasar. Untuk itu ia mengadakan pembicaraan dan perundingan dengan pihak Kongres Nasional India. Salah satu hasil dari perundingan ialah perjanjian Lucknow 1916. Menurut perjanjian itu umat Islam India akan memperoleh daerah pemilihan terpisah dan ketentuan ini akan dicantumkan dalam Undang-Undang Dasar India yang akan disusun kelak kalau telah tiba waktunya. Selanjutnya dalam Konferensi Meja Bundar London yang diadakan pada tahun 1930-1932 ia menjumpai hal-hal yang menimbulkan perasaan kecewa dalam dirinya. Ia memutuskan mengundurkan diri dari lapangan polotik dan menetap di London. Di sana ia bekerja sebagai pengacara. Dalam pada itu Liga Muslimin perlu pada pimpinan baru lagi aktif, maka di tahun 1934 ia diminta pulang oleh teman-temannya dan pada tahun itu juga ia dilih menjadi Ketua tetap dari Liga Muslimin. Dibawah pimpinan Jinnah kali ini, Liga Muslimin berobah menjadi gerakan rakyat yang kuat. Dengan adanya perkembangan ini ummat Islam India, tiba-tiba mulai sadar, demikian Al-Biruni menulis, bahwa apa yang ditakutkan Sir Sayyid Ahmad Khan dan Vigar Al-Mulk sebelumnya, sekarang mulai menjadi kenyataan, kekuasaan Hindu mulai terasa. Para Perdana Menteri Punjab, Bengal dan Sindi juga mulai mengadakan kerjasama dengan Jinnah. Sokongan umat Islam India kepada Jinnah dan Liga Muslimin bertambah kuat lagi dan ini ternyata dari hasil pemilihan 1946. di Dewan pusat (Central Assembly) seluruh kursi yang disediakan untuk golongan Islam, dapat diperoleh oleh Liga Muslimin. Kedudukan Jinnah dalam perundingan dengan Inggris dan Partai Kongres Nasional India mengenai masa depan Ummat Islam India bertambah kuat. Di tahun 1942 Inggris telah mengeluarkan janji akan memberi kemerdekaan kepada India sesudah Perang Dunia 11 selesai. Pelaksanaannya mulai dibicarakan dari tahun 1945. Dalam pada itu diputuskan untuk mengadakan sidang Dewan Kostitusi pada bulan Desember 1946, dan Jinnah melihat bahwa dalam suasana demikian sidang tidak bisa diadakan dan oleh karena itu meminta supaya ditunda. Setahun kemudian keluarlah putusan Inggris untuk menyerahkan kedaulatan kepada dua Dewan Konstitusi, satu untuk Pakistan dan satu untuk India. Pada tanggal 14 Agustus 1947 Dewan Konstitusi Pakistan dibuka dengan resmi dan keesokan harinya 15 Agustus 1947 Pakistan lahir sebagai negara bagi ummat Islam India. Jinnah diangkat menjadi Gubernur Jenderal dan mendapat gelar Qaid-i-Azam (pemimpin Besar) dari rakyat Pakistan. Pembaharuan-pembaharuan di India mempunyai peranan masing-masing, disengaja atau tidak, dalam perwujudan Pakistan. Sayyid Ahmad Khan denganm idenya tentang pentingnya ilmu pengetahuan, Sayyid Amir Ali dengan idenya bahwa Islam tidak menentang kemajuan modern, dan Iqbal dengan ide dinamikanya, amat membantu bagi usaha-usaha Jinnah dalam menggerakan ummat Islam India, yang seratus tahun yang lalu masih merupakan masyarakat yang berada dalam kemunduran, untuk menciptakan negara dan masyarakat Islam modern di anak benua India. Tokoh Islam Dunia - Dr. Yusuf Al-Qardhawi Beberapa tahun yang lalu, masalah zakat profesi dibahas di mana-mana. Ada yang setuju, ada yang tidak setuju. Terangkatnya soal zakat profesi tersebut, tidak terlepas dari keberadaan salah satu tokoh Islam dunia yang sangat disegani saat ini, yaitu, Dr. Yusuf Al-Qardhawi. Ilmunya sangat luas. Fatwanya pun begitu banyak. Disertasinya yang berjudul Zakat dan Dampaknya dalam Penanggulangan Kemiskinan cukup memberikan gambaran apa itu zakat, terutama bila dikaitkan dengan kehidupan modern. Disertasi untuk gelar Doktor yang beliau raih pada 1972 itu disempurnakan lagi menjadi Fiqh Zakat. Dr. Yusuf Al-Qardhawi sudah dikenal sangat cerdas sejak kecil. Di usia 10 tahun, beliau sudah hapal Al-quran 30 juz. Beliau berasal dari sebuah desa kecil bernama Shafth Turaab di Mesir. Setelah tamat dari Mahad Thantha dan Mahad Tsanawi, Qardhawi melanjutkan studinya ke Universitas al-Azhar, universitas tertua dan paling bonafide di Mesir. Sejak muda, Yusuf Qardhawi sudah sangat aktif berdakwah. Beliau tidak pernah takut menyampaikan apa pun dari semua kebenaran. Keberaniannya berhasil mengirimnya ke penjara pada masa pemerintahan Raja Faruk. Pada saat itu usianya baru 23 tahun. Kejadian dikirim ke penjara ini bukan hanya sekali. Tapi beberapa kali dialaminya. Sepertinya tokoh Islam dunia ini mengikuti jejak beberapa tokoh Islam dunia lainnya, seperti Hasan Al-Banna dan para aktivis Ikhwanul Muslimin, yang harus mendekam di penjara demi mempertahankan keyakinan dan kebenaran yang tak hendak dikubur begitu saja. Lelah fisik tak membuat lelah jiwanya untuk terus memperjuangkan kebenaran Islam nan hakiki. Yusuf Qardhawi terkenal dengan teknik penyampaian dakwah yang runtut, mendalam, tegas, tapi dengan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat modern. Pemikirannya yang cukup maju ini juga tercermin dari cara beliau mendidik anak-anaknya. Jangan dibayangkan bahwa ketujuh anaknya semua menjadi ulama. Salah seorang anak perempuannya mendapatkan gelar doktor di bidang nuklir di Inggris. Putrinya yang lain, memperoleh gelar doktor di bidang kimia di Inggris juga. Ada juga anaknya yang menyelesaikan pendidikan di Texas, Amerika. Hanya seorang anaknya yang mengikuti jejaknya mempelajari ilmu keislaman. Yusuf Qardhawi memang tidak pernah membedakan bidang keilmuan. Bagi beliau semua ilmu itu baik, tergantung kepada yang menggunakannya. Dalam buku-bukunya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, beliau dengan gamblang menjawab permasalahan umat dengan tangkas ditambah dengan data dan sumber referensi yang tidak diragukan lagi kebenarannya. Laki-laki tawadhu dengan pandangan mata yang teduh ini hidup sederhana dan selalu siap terjaga untuk membantu menyelesaikan permasalahan umat.
Posted on: Mon, 02 Dec 2013 21:20:16 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015