3 KONSEP TERMINAL RANCANGAN JOKO WIDODO Gubernur DKI Jakarta Joko - TopicsExpress



          

3 KONSEP TERMINAL RANCANGAN JOKO WIDODO Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan merombak 15 terminal agar lebih memiliki karakter dan jauh dari kesan kumuh. Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono mengatakan, ada tiga rancangan perombakan. "Ketiga rancangan tersebut adalah Konsep Mezamine, Pedistrian Cross Consept, dan kombinasi keduanya," kata Pristono ketika ditemui di Balai Kota pada Senin, 9 September 2013. Perbedaan ketiga konsep ini adalah arus pergerakan keluar masuk bus dan penumpang. Dalam konsep Mezamine, terminal akan dibagi menjadi empat tingkat ke bawah tanah. Di tingkat paling atas, tempat bus keluar masuk terminal. Penumpang yang baru turun dari bus di tingkat paling atas harus turun di lantai bawahnya. Di lantai ini kawasan untuk lalu lalang penumpang yang baru turun dan akan naik bus. Konsepnya mirip dengan Terminal Blok M saat ini, di mana penumpang yang akan naik Transjakarta atau bus umum mengakses bawah tanah. Hanya, Pristono memastikan akan lebih rapi. Penumpang tidak bisa begitu saja turun kemudian berpindah ke bus tujuan tanpa lewat jalur khusus di lantai bawahnya. Pengaturan lalu lalang penumpang ini dimaksudkan agar lebih nyaman. Titik tekan dari konsep Mezamine ini adalah penumpang tidak akan berseliweran dengam bebas di area naik turun bus." Kemudian di dua lantai paling bawahnya lagi adalah food court dan tempat penitipan kendaraan." Konsep Mezamine ini akan diterapkan di terminal yang memiliki lahan yang luasnya lebih dari lima hektar. Ada empat terminal yang akan menerapkan rancangan ini yaitu Terminal Kali Deres, Kampung Rambutan, Pulo Gadung, dan Rawamangun. Kemudian Pedistrian Crossing Consept, perbedaan dengan Mezamine, lalu lalang penumpang dan bus masih bersinggungan. Tidak memanfaatkan ruang bawah tanah. Hanya dalam Pedistrian Consept ini ada jalur khusus penumpang dan bus. Ciri khasnya adalah penggunaan zebra cross yang digunakan untuk menuntun penumpang ke bus tujuan. Selain zebra cross ada juga lorong pagar yang menuntut seseorang ke peron tujuan. Meski tidak terlalu banyak memakan ruang, konsep kedua ini tetap menyediakan tempat bagi pedagang kaki lima. DKI juga akan menyediakan tempat penitipan kendaraan bermotor. Terminal yang akan mengusung konsep ini, Muara Angke, Tanjung Priok, Terminal Kota Jakarta, Klender, Ragunan, dan Pasar Minggu."Secara garis besar konsep pedistrian crossing ini mirip dengan bagaimana shutle bus di Bandara Soekarno-Hatta." Terakhir, kombinasi keduanya."Terminal yang menggunakan konsep kombinasi alasannya karena keterbatasan lahan, di bawah lima hektar. Juga masuk kategori terminal kecil. Secara garis besar, terminal dengan konsep kombinasi ini mengharuskan penumpang masuk ke dalam gedung. Tapi, ada juga bagian penumpang bisa naik tanpa masuk bangunan namun tetap ada jalur khusus seperti di pedistrian crossing concept. Ada lima terminal yang menggunakan konsep ini, Senen, Manggarai, Pinang Ranti, Kampung Melayu, dan Grogol. Khusus Terminal Manggarai akan terkoneksi dengan stasiun. Perombakan 15 terminal ini akan dilakukan mulai tahun depan. Tender konstruksi diperkirakan bulan Januari. Sehingga ground breaking atau peletakan batu pertama bisa dimulai pada Maret atau April. Ditargetkan rampung 2015. Anggaran total yang akan dikeluarkan mencapai Rp 1,7 triliun. Pristono mengatakan, DKI sudah mengeluarkan uang sekitar Rp 5,8 miliar untuk pembuatan Detailed Enginering Design dan pembuatan analisa dampak lingkungan.
Posted on: Thu, 12 Sep 2013 20:42:00 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015