4.Kelas menengah Indon rasis. Di Indonesia orang berkulit putih itu menjadi modal. Karena warna kulit putih selain melambangkan kecantikan juga kesejahteraan. Orang yang berkulit putih sering dianggap golongan atas lantaran mereka jarang bekerja dibawah terik matahari. Gagasan rasis ini pernah dipakai oleh penjajah di masa perbudakan. Pemerintah kolonial Inggris di Aus, misalnya, merekrut orang-orang berkulit lebih gelap dari pulau-pulau di Pasific seperti Fiji dan Vanuatu. Karena mereka percaya bahwa orang-orang berkulit gelap tersebut lebih cocok untuk bekerja di perkebunan gula. Sama halnya dengan perekrutan budak-budak dari Jamaica dan sebagainya. Kita bisa tanya ke kebanyakan kelas menengah di Indon, mana yang lebih cantik apakah Britney Spears atau Naomi Campbell? Kebanyakan orang pasti memilih Britney Spears. Pikiran rasis ini sendiri bisa dilihat dalam maraknya artis-artis campuran yang berserakan di Indonesia. Cukup mudah menjadi artis di Indonesia, asal putih dan blasteran maka anda bisa main film. Di luar negeri banyak orang cantik tetapi kalau tak bisa acting tak mungkin menjadi artis sekalipun mereka harus tidur dengan sutradara. Karena Cinta Laura syndrome ini banyak kelas menengah Indon menjadi bule hunter. Mereka mau ‘memperbaiki keturunan’, memiliki hidung mancung dan kulit putih. Ini semua menggambarkan bahwa sebagian bangsa Indon minder dengan keadaan tubuhnya sendiri. Mereka tak mau memiliki hidung pesek dan kulit hitam. Di negara lain, pikiran rasis ini pernah tumbuh di abad 18-an dalam bentuk rasisme sains dan sekarang sudah ditinggalkan. Namun di Indonesia justru dikembangkan.
Posted on: Wed, 13 Nov 2013 07:49:13 +0000