ADAKAH PUASA PADA ZAMAN PARA NABI TERDAHULU, DALAM BIBEL Bagaimana - TopicsExpress



          

ADAKAH PUASA PADA ZAMAN PARA NABI TERDAHULU, DALAM BIBEL Bagaimana dengan Islam ! Oleh : Marjo A. Puasa itu Diwajibkan/Diperintahkan 183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, ( Al-baqoroh 2 ). Ibadah puasa bersifat universal dan global. Universal karena sasarannya semua umat manusia bahkan binatangpun juga berpuasa. Global karena berlaku bagi seluruh ummat manusia di muka bumi ini. B. Ibadah Puasa di Zaman Nabi Yeremia Ibadah puasa di zaman Nabi Yeremia dapat kita simak dalam perjanjian lama pada kitab Yeremia pasal 36 ayat 5 – 9 : “Pada suatu kali Yeremia memberi perintah kepada Barukh : “Aku ini berhalangan, tidak dapat pergi ke rumah Tuhan. Jadi pada hari puasa engkaulah yang pergi membacakan perkataan-perkataan Tuhan kepada orang banyak di rumah Tuhan dari gulungan yang kau tuliskan langsung dari mulutku itu; kepada segenap orang Yehuda yang datang dari kota-kotanya haruslah kau bacakannya juga. Mungkin permohonan mereka sampai dihadapan Tuhan dan mereka masing-masing bertobat dari tingkah langkahnya yang jahat itu, sebab besar murka dan kehangatan amarah yang diancamkan Tuhan kepada bangsa ini. Lalu Barukh bin Neria melakukan tepat seperti apa yang diperintahkan kepadanya oleh nabi Yeremia untuk membacakan perkataan-perkataan Tuhan dari kitab itu di rumah Tuhan. Adapun dalam tahun yang kelima pemerintah Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda dalam bulan yang kesembilan, orang telah memaklumkan puasa dihadapan Tuhan bagi segenap rakyat di Yerusalem. (Lihat pula Zakaria 7 : 1-14 ) Dari ayat-ayat diatas dapat kita sarikan bahwa pada zaman Nabi Yeremia pada bulan Ramadhan telah berlangsung bermacam kegiatan ibadah. a;l Pembacaan-pembacaan perkataan Tuhan di rumah Tuhan. Yang dimaksud perkataan-perkataan Tuhan sudah tentu ayat-ayat atau wahyu Tuhan kepada Nabi Yeremia. Sedangkan yang dimaksud rumah Tuhan adalah tempat beribadah, kalau sekarang dapat disebut Sinagog, Gereja, atau Masjid. Kegiatan seperti di atas di dalam Islam dapat kita sebut dengan “tadarus” yang dilaksanakan di masjid-masjid. Berdoa minta ampun ( bertaubat ) dari segala tingkah langkah yang jahat. Dan bermohon agar dijauhkan dari ancaman ( siksaan ) Tuhan. Kegiatan seperti itu dalam Islam sering dilakukan dengan memanjatkan do’a : Artinya: “Ya Allah ampunilah aku, masukkan aku ke dalam syurga, jauhkanlah aku dari siksa api neraka, sesungguhnya ya Allah Engaku Maha Pengampun, dan berikanlah ampun kepadaku. Amin… Ibadah puasa di zaman Nabi Yeremia itu jatuh pada bulan kesembilan. Dalam perhitungan tahun hijriyah, bulan kesembilan itu “bulan ramadhan”. Simak urutan bulan-bulan dibawah ini : Bulan kesatu: MuharramBulan Ketujuh : Rajab Bulan Kedua: ShafarBulan Kedelapan : Sya’ban Bulan Ketiga: Rabiul AwalBulan Kesembilan : Ramadhan Bulan Keempat: Rabiul TsaniBulan Kesepuluh : Syawal Bulan Kelima: Jumadil Ula Bulan Kesebelas : Dzul’qoidah Bulan Keenam: Jumadil TsaniBulan Keduabelas : Dzulhijah Sedangkan perintah puasa di zaman Nabi Muhammad SAW juga jatuh pada bulan Ramadhan, seperti tersurat dalam surat Al-Baqarah 2 :184 ; $YB$­r& ;Nºyrß÷è¨B ÇÊÑÍÈ Terjemahannya : 184. (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. (Al-Baqarah 2 : 184 ) Yang dimaksud beberapa hari tertentu adalah bulan Ramadhan yang lamanya 29 hari atau 30 hari. ( lihat awal Qs.2:185 ). Dalam hal ini Nabi Saw bersabda : Atakum romadhoonu syahrun mubaarokun, farodhol-llahu ‘azza waj-jala ‘alaikum shiyaamahu. Artinya: Telah datang kepadamu bulan ramadhan, bulan yang penuh berkah, allah azza waj-jala memerintahkan kamu berpuasa di dalam bulan itu. HR. Akhmad, Nasa’I, Baihaqi dari Abu Huroiroh
Posted on: Sat, 27 Jul 2013 14:32:04 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015