ASSALAMU ALAIKUM WR WB......... Logo PIMPINAN PUSAT - TopicsExpress



          

ASSALAMU ALAIKUM WR WB......... Logo PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH MAKLUMAT PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH NOMOR 05/MLM/I.0/E/2013 TENTANG ‘IDUL FITRI 1434 HIJRIYAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM Assalamu’alaikum wr., wb. Pimpinan Pusat Muhammadiyah berdasarkan hasil Hisab Wujudul Hilal yang dilakukan Majelis Tarjih dan Tajdid menetapkan bahwa 1 Syawal 1434 H jatuh pada hari Kamis Wage, 8 Agustus 2013 M. Hal itu berdasarkan perhitungan bahwa: 1. Ijtimak jelang Syawal 1434 H terjadi pada hari Rabu Pon, 7 Agustus 2013 M pukul 04:52:19 WIB. 2. Tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta ( φ = -07° 48′ dan λ = 110° 21′ BT ) = +03° 54′ 11″ (hilal sudah wujud) dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam Matahari itu Bulan berada di atas ufuk. Oleh karena itu Pimpinan Pusat Muhammadiyah menginstruksikan kepada segenap warga Muhammadiyah dan mengajak kepada umat Islam pada umumnya untuk menunaikan Shalat ‘Idul Fitri 1 Syawal 1434 H pada hari Kamis Wage tanggal 8 Agustus 2013 M Berkaitan dengan ‘Idul Fitri 1 Syawwal 1434 Hijriyah tersebut, Pimpinan Pusat Muhamadiyah menyampaikan maklumat sebagai berikut: 1. Umat Islam diharapkan memperkokoh silaturahim, ukhuwah, dan usaha-usaha kolektif untuk meningkatkan kualitas hidup sebagai wujud implementasi ketaqwaan hasil ibadah puasa, yang menunjukkan diri sebagai umat terbaik di berbagai bidang kehidupan sehingga menjadi teladan dan berdiri di barisan paling depan dalam dinamika kehidupan bangsa Indonesia. 2. Kepada para tokoh umat dan pembawa misi dakwah agar semakin mengoptimalkan bimbingan, arahan, dan pelajaran yang mencerahkan kepada jamaah kaum muslimin baik dalam memperkaya keyakinan, pemikiran, maupun pengamalan Islam sehingga membawa pada kemajuan peradaban yang utama. Sebaliknya menghindari hal-hal yang bersifat pendangkalan dalam menanamkan keyakinan, pemahaman, dan amaliah Islam yang membawa kemunduran dalam kehidupan umat. 3. Kepada seluruh kekuatan dan umat beragama diharapkan untuk semakin meningkatkan ikatan persaudaraan, toleransi, perdamaian, dan kerjasama yang konstruktif sebagaimana pesan luhur setiap agama. Penting untuk terus diikhtiarkan bersama mencegah konflik yang mengatasnamakan atau memanfaatkan sentimen-sentimen keagamaan, yang pada akhirnya melahirkan citra negatif tentang agama dan umat beragama. 4. Kepada para elite dan pejabat negara di eksekutif, legislatif, yudikatif, dan institusi lainnya diharapkan memelopori gerakan keteladanan (uswah hasanah) dalam mempraktikkan sikap hidup jujur, terpercaya, bertanggungjawab, disiplin murni, kata sejalan tindakan, cinta rakyat, dan bermoral utama sebagai perwujudan iman dan taqwa. Sebaliknya, menjauhi praktik-praktik dusta, korupsi, bermewah-mewahan, dan menghalalkan segala cara demi meraih tujuan yang menyebabkan rusaknya sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. 5. Muhammadiyah melihat gejala dan fakta melemahnya kedaulatan bangsa dan negara dalam bidang ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Terdapat gejala dimana kekayaan dan kedaulatan ekonomi dikuasai oleh kepentingan Asing, sehingga bangsa Indonesia yang memproklamasikan kemerdekaannya pada tahun 1945 masih mengalami masalah kedaulatan yang sangat serius. Karena itu para pemegang amanah di pemerintahan dari pusat hingga daerah diminta tanggungjawab moral dan konstitusionalnya untuk melakukan penyelamatan atas seluruh kekayaan dan sumberdaya alam yang dianugerahkan Tuhan di negeri tercinta ini. 6. Mengenai masih adanya perbedaan metode penetapan 1 Syawal 1434 H antara Muhammadiyah dengan pihak lain, seperti dengan pemerintah dan Ormas Islam lainnya, maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah meminta agar semua pihak tetap saling menghormati dan bertoleransi karena menyangkut keyakinan beragama yang dijamin oleh konstitusi UUD 1945. Pemerintah dalam menghadapi perbedaan keyakinan dan paham keagamaan dari setiap umat beragama berkewajiban untuk mengedepankan kebijakan dan sikap yang adil, bijaksana, toleran, dan mengayomi semua pihak tanpa diskriminasi. Hal itu karena pemerintah Indonesia pada hakikatnya milik semua warga negara dan semua golongan sebagai representasi yang menjalankan mandat rakyat, yang tidak boleh memihak aliran dan mazhab tertentu yang menyebabkan kehilangan netralitas dan objektivitasnya sebagaimana prinsip yang belaku di negera demokrasi dan berkedaulatan rakyat. 7. Dengan basis iman dan taqwa yang menjadi modal kepribadian bangsa Indonesia, Muhammadiyah mendesak kepada semua pihak, khususnya pemerintah untuk mengutamakan pendidikan karakter dan mengembangkan strategi kebudayaan nasional yang mengedepankan relijiusitas, kemandirian, sikap moderat, jujur, dan memiliki jatidiri serta harga diri bangsa yang kuat. 8. Kepada warga Muhammadiyah ditausyiyahkan agar menjadikan puasa dan ibadah Ramadlan serta Idul Fitri sebagai proses pencerahan diri dengan mengaktualisasikan seluruh ibadah tersebut dalam wujud keshalehan individual dan keshalehan sosial. Wujudkan ihsan sebagai ajaran yang melahirkan pemikiran dan amaliah yang serbaterpuji, serbautama, serbamelintasi, dan serbamelampaui sehingga kehadiran setiap warga Muhammadiyah membawa rahmat bagi sesama dan lingkungan semesta. Demikian maklumat ini disampaikan untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita. Amiin. Wassalamu’alaikum wr., wb. Yogyakarta, 24 Ramadhan 1434 H / 01 Agustus 2013 M PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH Ketua Umum, Sekretaris Umum, ttd ttd Prof. Dr. H. M. Din Syamsuddin, MA Dr. H. Agung Danarto, M.Ag. NBM 563 653 NBM 608 658
Posted on: Mon, 05 Aug 2013 01:50:45 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015