Akhir akhir ini banyak amalan ahlusunnah yang sering dituduhkan bidah oleh sekelompok kecil golongan pemurni akidah. Jika kita mempelajari lebih dalam dan mau membuka pemikiran, perihal khilafiyah tersebut sudah dibahas tuntas oleh para ulama terdahulu dalam kitab kitab asli. Banyak saat ini kitab kitab dari ulama ahlusunnah wal jamaah yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Kitab kitab ini menjadi rujukan hukum hukum dalam agama. Namun sayangnya kita harus sangat berhati hati dengan kitab terjemahan ini. Harus tahu siapa penulis terjemahan tersebut, karena banyak arti kata terjemahan yang sudah dialihkan maksudnya. Bahkan ada beberapa bagian yang sengaja dihapuskan penjelasannya untuk tujuan doktrin pemahaman ajaran tertentu. Apa sebenarnya tujuan dari ajaran pemurni akidah ini ? Untuk mengetahuinya maka kita harus studi literatur sejarah pendiri awal pemahaman ajaran ini. Bagaimana proses berdirinya, siapa pendirinya, bagaimana tanggapan ulama ulama lain terhadap pendirinya. Sebagai generasi yang ingin menggali ilmu lebih dalam, sudah selayaknya kita selalu membuka diri terhadap ilmu yang kita pelajari. Namun yang harus digaris bawahi, penyaringan filter terhadap pemahaman haruslah sangat hati hati. Jika menurut hati Anda tidak benar, maka terus kaji lebih dalam dan bandingkan pemahaman tersebut kepada berbagai narasumber yang berbeda. Hati Anda akan membantu memutuskan mana yang benar dan baik untuk diikuti. Membuka pemikiran, membuka hati dan ingat untuk selalu memohon petunjuk dan perlindungan kepada Allah swt. Semoga Allah selalu menempatkan kita kepada jalan yang diridhai Nya. Aamiin.
Posted on: Sat, 09 Nov 2013 15:02:02 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015