Apa yang menurut Fauzi Ichsan bilang bahwa market cenderung - TopicsExpress



          

Apa yang menurut Fauzi Ichsan bilang bahwa market cenderung over-react akhirnya disebut juga oleh pejabat The Fed. Mereka bilang market terlalu menanggapi berlebihan rencana tapering (pengurangan belanja bulanan QE3) dan cenderung spekulatif. Padahal, kalaupun iya dilakukan, nominal pengurangannya juga cuma sedikit, paling $20bn dari $85bn setiap bulannya selama ini. Itupun baru September nanti, andai parameter makronya terpenuhi. Seperti biasa, tidak lama setelah terjadi sesuatu yang terlalu berlebihan, market kembali sadar dan mulai insaf. Indikasinya terlihat sejak Wall Street bereaksi positif atas membaiknya data ekonomi (yg tadinya justru ditakuti karena dapat memicu tapering) dan meningkatnya yield treasury seperti yg saya ulas 2 hari lalu. Dan semalam, Wall Street melanjutkan penguatannya seiring dengan membaiknya beberapa data makro yg keluar (memang begitu seharusnya) seperti consumer spending, jobless claim dan pending home sales. Bagusnya, kali ini treasury yield mulai turun. Selain pejabat The Fed, banyak pelaku Wall Street mulai bersuara menenangkan market. Salah satunya BlackRock, world largest asset manager. Goldman Sachs sejak awal bilang ini temporary. Apakah dengan demikian asing bakal masuk lagi ke bursa? Hmm.. rasanya kalau treasury yield terus menyusut bisa jadi iya. So far mereka masih malu-malu nyebelin, kemarin cuma net buy Rp49m, padahal siangnya bisa net buy lebih dari Rp300m. Jadi YTD mereka masih net sell Rp1,35t. Biarinlah, yang penting mereka tdk jualan lagi itu sudah cukup. Selanjutnya, saya berharap volatilitas market mulai normal. Maksudnya, indeks tidak harus naik terus juga. Stabil lebih penting, boleh naik turun tapi jangan gila-gilaan seperti kemarin yg sehari bisa naik 200 poin trus besoknya turun lagi 200 poin...fiuhh. Atau naik dikit aja juga udah cukup karena masih banyak yang akan dihadapi market kedepannya seperti lonjakan inflasi, lanjutan kenaikan BI Rate, defisit current account pasca kenaikan BBM juga gimana tuh ceritanya.. Dengan demikian, kita bisa mulai tenang pegang saham lagi, tentunya secara selektif. Lihat saja saham properti, indeks udah rebound sebanyak ini mereka gak banyak naiknya. Artinya investor mulai antisipasi perubahan iklim suku bunga. Saham konstruksi juga tuh, tidak terlalu terkena dampak langsung tapi keliatannya sama saja. Saya tidak bilang properti dan konstruksi skrg jelek, cuma ya realistis saja liat performa harga sahamnya. Lalu saham apa yang akan tetap survive? - AKRA. Bisnis spbu-nya bakal menggurita, menguasai pelabuhan penting bekerjasama dgn Pelindo dan mulai menggarap bisnis industrial estate. Asing masih sayang sama saham ini meski ikut turun juga kemaren. - JPFA, MAIN. Sudah banyak ulasannya dari beberapa analis yg saya posting sebelum ini. Intinya, dampak kenaikan BBM ada tapi tidak banyak. Harga daging ayam dan DOC masih akan bagus terutama menjelang Lebaran. Harga bahan pakan seperti jagung dan kedelai juga sedang stabil dan cenderung turun YoY. - KLBF. Sedang ekspansif mengejar growth 20-50% baik di obat resep maupun di food n suplemen mengantisipasi berjalannya program BPJS di 2014 nanti. - PGAS. Salah satu saham dengan operating dan net profit margin terbaik, sedang coba menguasai 3 blok migas utk menjadi operator migas sehingga kedepannya tidak lagi terlalu tergantung pada suplai gas dari sumur orang. Silahkan dipilih dengan tetap memperhatikan momentum entry point-nya. Kondisi market seperti ini juga bisa menjadi kesempatan yang sangat baik utk berlatih switching saham. Kenapa? Karena saat ini hampir semua saham bagus dan jelek sama-sama turun. Saham jelek itu yg gimana? Yang saat indeks rally kemarin itu harga sahamnya hanya naik seupil, gak kemana-mana atau malah turun. Selamat mencoba....
Posted on: Fri, 28 Jun 2013 03:02:02 +0000

Trending Topics



m

Recently Viewed Topics




© 2015