Assalamu’alaikum Sahabat fillah…Potret buram yg KEDUA, - TopicsExpress



          

Assalamu’alaikum Sahabat fillah…Potret buram yg KEDUA, kebanyakan manusia pada bulan Ramadhan SELALU TIDUR setiap hari atau sebagian besar harinya ia gunakan untuk tidur. Dari Subuh hingga Zhuhur, dari Zhuhur hingga Ashar, bahkan di antara mereka ada yg tidur dari Ashar hingga Maghrib. Lantas, dimanakah kenikmatan berpuasa, dimanakah rasa payah, rasa lapar dan dahaga. Bila selalu tidur, anda bagaikan hidup di malam hari tidak berpuasa. Dimanakah substanti keimanan pada bulan Ramadhan, bila seluruh malam dilalui dengan begadang, obrolan sia-sia dan senda gurau, serta siang harinya hanya untuk tidur. Jika seperti ini, dimanakah ARTI bulan Ramadhan itu? Bagi orang seperti ini, selain bulan Ramadhan adalah lebih baik daripada bulan Ramadhan, karena Ramadhan hanya menjadi pengalih perhatian saat matahari terbenam untuk makan dan minum, untuk mendengarkan musik dan kembali bersenang-senang. Kemudian keesokan harinya, ia ambil selimut dan tidur di kasurnya, dan terus begitu hingga matahari terbenam. Tentu saja ini bukanlah yg diinginkan dari puasa. Tidur siang harus dilakukan, tetapi tak harus lama, karena maksud puasa adalah agar anda hidup dengan menjalani rangkaian shaum, waktu-waktu shaum, laparnya saat shaum, dahaganya shaum, dan belajar bagaimana Anda membersihkan jiwa anda, serta bagaimana membersihkan hati anda agar Allah menyelamatkan dirimu dari neraka. Kita tidak mengatakan bahwa tidur itu haram, akan tetapi PERBUATAN itu MENINGGALKAN yg UTAMA, dan tidur di siang hari bukanlah merupakan petunjuk orang2 shaleh. Mengapa seorang hamba tidak tidur malam, jika ia tahu bahwa pada jaganya hanya menyia-nyiakan umur dan waktunya yg berharga. Oleh karena itu, hendaklah ia tidur pada malam dan mempergunakan waktu siang untuk mendekatkan diri kepada Allah Azza wa jalla. Sahabat fillah yg saya cintai…Berikut ini adalah hadits dha’if (lemah) yg berkembang di tengah masyarakat dan mungkin dijadikan dalil dari kebiasaan tersebut. Haditnya berbunyi, “Tidurnya orang yang berpuasa itu adalah ibadah.” Ibnu Mandah menyebutkan bahwa hadits ini diterima dari Ibnu al-Mughirah al-Qawwas, dari ‘Abdullah ibn Umar dengan sanad Dha’if. Mungkin yg dimaksud disini ‘Abdullah ibn ‘Amru. Abu Manshur ad-Dailami juga menyebutkan hadits ini dalam Musnad al-Firdaus dari hadits ‘Abdullah ibn Abi Aufa. Dalam sanadnya ada Sulaiman ibn ‘Amru an-Nakha’i yg merupakan salah seorang yg terkenal pendusta. Kesimpulannya, hadits ini BUKANLAH dari Rasulullah s.a.w. Allahu a’lam bishowab. Barakallahu fikum. Salam santun untuk sahabat fillah.
Posted on: Fri, 05 Jul 2013 12:26:13 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015