BELAJAR SCIENCE MENYENANGKAN ALA BUKU CONFIDENCE IN - TopicsExpress



          

BELAJAR SCIENCE MENYENANGKAN ALA BUKU CONFIDENCE IN SCIENCE. Ternyata buku confidence in science itu BUKAN BUKU SEMBARANGAN! Ternyata kurikulum 2013 sesuai dengan buku confidence in science? Apresiasi terhadap isi buku confidence in science in di nyatakan oleh Bapak Arifin selaku ketua yayasan Hikmah teladan yang membeli CIS Full Set sebanyak 15 paket untuk bahan ajar di sekolahnya. Hal ini, karena beliau tahu bahwa buku CIS sesuai dengan 3 prinsip yang melekat pada kurikulum 2013. Yaitu: 1. Tematik-integratif 2. Pendekatan saintifik 3. Penilaian authentik “SD Hikmah Teladan berani memakai CIS karena CIS menggunakan pendekatan saintifik dalam penerapan idelanya. Demikian pula, CIS yang memulai pendadaran bukunya yang tematik dengan cerita, bukan hanya membuatnya sesuai dengan pendekatan tematik-integratif melainkan jangan menghanyutkan anak dalam belajar yang menyenangkan” (pernyataan Bapak Arifin, Ketua yayasan hikmah teladan Bandung) Titik berat prinsip tematik-integratif bertujuan mendorong siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Contoh prinsip tematik integratif yang terdapat dalam cerita di buku CIS Seorang anak laki-laki yang senang melukis, ingin tahu dari mana asalnya warna. Dia pun pergi ke rumah Nenek Pelangi. Di perjalanan, si anak laki-laki bertemu dengan seorang ibu, seorang pangeran, lalu seorang kakek yang masing-masing mempunyai masalah. Anak laki-laki itu mengajak mereka ke rumah Nenek Pelangi. Teman-teman, apakah Nenek Pelangi bisa memecahkan masalah yang dihadapi keempat tamunya? Bagaimana pula penjelasan Nenek Pelangi tentang cahaya, cermin, dan lensa? Ayah dan bunda perhatikan! Dalam kisah tesebut anak diajak BERNALAR ketika melihat seorang pelukis dan bertanya “dari mana asal warna?” MENGKOMUNIKASIKAN pertanyaan itu, dimana dalam buku, anak diajak MENANYAKAN masalah mereka pada nenek pelangi. Dan setelah bertemu nenek pelangi, mereka akan MEMPEROLEH jawabannya. Hebat kan bukunya.... ??? Penerapan pendekatan saintifik/ilmiah dalam pembelajaran menuntut prinsip-prinsip pendekatan saintifik/ilmiah, antara lain metode: (1) Problem Based Learning; (2) Project Based Learning; (3) Inkuiri/Inkuiri Sosial; dan (4) Group Investigation. Metode-metode ini berusaha membelajarkan siswa untuk mengenal masalah, merumuskan masalah, mencari solusi atau menguji jawaban sementara atas suatu pertanyaan dengan melakukan penyelidikan (menemukan fakta-fakta melalui penginderaan), pada akhirnya dapat menarik kesimpulan dan menyajikannya secara lisan maupun tulisan. Point-point diatas pun sesuai dengan cerita nenek pelangi Menurut Ormiston, belajar autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang diperlukan dalam kenyataannya di luar sekolah. Penilaian autentik terdiri dari berbagai teknik penilaian, yaitu: pertama, pengukuran langsung keterampilan peserta didik yang berhubungan dengan hasil jangka panjang pendidikan seperti kesuksesan di tempat kerja; kedua, penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan keterlibatan yang luas dan kinerja yang kompleks; dan ketiga, analisis proses yang digunakan untuk menghasilkan respon peserta didik atas perolehan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang ada. Wow... it’s great... percayakan sekarang. Kalo bukan Confidence in Science BUKAN buku sembarangan... Masih berpikir untuk membeli buku ini? Dengan fakta dan manfaat yang telah dirasakan siswa yayasan hikmah teladan Bandung, tentu Ayah dan bunda tidak akan berpikir lagi untuk segera memiliki buku Confidence in Science. ,
Posted on: Mon, 21 Oct 2013 06:10:13 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015