BUDIDAYA TANAMAN “IDENTIK” PERAWATAN TUBUH Tidak terlalu - TopicsExpress



          

BUDIDAYA TANAMAN “IDENTIK” PERAWATAN TUBUH Tidak terlalu berbeda jauh dengan manusia ternyata tanaman pun mempunyai kebutuhan akan unsur hara berupa mineral esensial yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya. Berikut ini kami mencoba mencari”titik temu” hubungan antara “makanan ” untuk tanaman dibandingkan dengan makanan untuk manusia. Kenapa hal ini kami ulas, sebagai penjelasan “rumus” yang biasa kami uraikan. Hal ini juga sebagai penjelasan bahwa teori yang kami kemukakan,bukan suatu teori “belajar mengarang” tetapi ada landasan sebagai pijakannya. Kalau kita menyimak uraian dibawah ini,yang kami kutip dari beberapa literatur kesehatan,bisa dipastikan bahwa unsur-unsur yang selama ini,kami uraikan untuk tanaman,ternyata sama persis diperlukan juga oleh manusia. Unsur-unsur kimia yang terdapat di dalam tubuh manusia terdiri atas 1. Karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan sulphur, merupakan komponen utama molekul-molekul tubuh. 2. Kalsium, fosfor, magnesium, natrium, kalium, dan klorida. Merupakan mineral-mine- yang penting untuk nutrisi. Dibutuhkan dalam makanan lebih besar dari 100 mg/hari. 3. Kromium, kobalt, tembaga,yodium, besi, mangan, molybdenum, selenium, dan seng. Merupakan unsur runutan (trace elemen) yang terdapat sedikit dalam tubuh. 4. Arsen, kadmium, nikel silicon, timah, dan vanadium. Merupakan unsur tambahan dan tidak diketahui mempunyai fungsi essensial pada manusia. 5. Timah hitam (Pb) dan air raksa (Hg) Unsur tersebut beracun. Kita mulai dari Unsur NITROGEN (N),yang juga menjadi unsur dasar yang diperlukan oleh manusia. Kebutuhan protein bagi manusia dapat ditentukan dengan cara menghitung protein yang diganti dalam tubuh. Ini bisa dilakukan dengan menghitung jumlah jumlah unsur NITROGEN yang ada dalam dalam protein makanan dan menghitung pula jumlah unsur NITROGEN yang dikeluarkan tubuh melalui air seni dan tinja. Jumlah unsur nitrogen yang dikeluarkan dari tubuh seorang laki-laki dewasa yang berat badannya 70 kg kira-kira sebanyak 3 gram sehari. Tiga gram nitrogen ini ekivalen dengan 3 X 6.25 gram protein 18.75 gram protein ( 1 gram zat putih telur mengandung 0.16 gram unsur nitrogen. Ini berarti secara teori seorang laki-laki dewasa yang berat badannya 70 kg hanya akan memerlukan 18.75 gram protein. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka ditetapkan bahwa kebutuhan protein bagi seorang dewasa adalah 1 gram untuk setiap 1 kilogram berat badannya setiap hari. Untuk anak-anak yang sedang tumbuh , diperlukan protein dalam jumlah yang lebih banyak, yaitu 3 gram untuk setiap kilogram berat badan. Perbedaan ini disebabkan karena pada anak-anak, protein lebih banyak dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan, sedangkan pada orang dewasa fungsi protein hanya untuk mempertahankan jaringan tubuh dan mengganti sel-sel yang telah rusak. Dari keterangan diatas, bisa kami persamakan dengan Rumus GAS,untuk tanaman-tanaman yang baru tumbuh (tanaman “anak-anak”),pada saat tanaman sudah “remaja dan dewasa” kami kurangi pemberian Nitrogennya (sebagai bahan pembentuk Protein). Jadi sama kan kebutuhan makanan dengan Rumus “GAS” nya kliniktaniorganik? Fosfor sebagai fosfat, penting dalam struktur dan fungsi semua sel hidup.Phospor / Fosfor / P Fosfor berfungsi untuk pembentukan tulang dan membentuk gigi. Fosfat dalam sel sebagai ion bebas, merupakan bagian penting asam-asam nukleat, nukleotida dan beberapa protein. Kekurangan fosfat terjadi akibat berkurangnya absorpsi dari usus. Selain itu terdapat kelainan pada eritrosit, leukosit, trombosit dan pada hati. Tetapi salah satu literatur menyebutkan Fosfat dan kalsium kadarnya terlalu tinggi akan memperberat defisiensi seng. Dari kalimat terakhir ini,ternyata hal ini berlaku juga dalam rumus ilmu tanah yang pernah kami bahas. Kalium ( K ) Kalium adalah kation (K ) utama cairan intra sel.Unsur K didapatkan dari sayuran, biji-bijian, dan daging. Kalium mudah di serap oleh usus halus, sebanding dengan jumlah yang dimakan dan beredar dalam plasma. Di dalam cairan ekstra sel memasuki semua jaringan. Mempunyai efek besar pada fungsi beberapa organ, terutama depolarisasi dan kontraksi jantung. Toksisitas( apabila dosis berlebihan bisa menjadi toksin/racun bagi tubuh manusia) Keracunan K (hiperkalemia) sering terjadi pada penderita gagal ginjal. Kelebihan K pada jantung dapat membahayakan kehidupan. Ternyata tidak jauh berbeda dengan Manusia ,pada tanaman pun apabila kadar unsur haranya berlebihan maka malahan menjadi racun bagi “tubuh” tanaman. Oleh karena itu pemilihan “menu” yang tepat dan “pas” bagi tanaman , hal ini tentunya tugas bagi kita sebagai pengelola tanaman. Fungsi dari Kalsium merupakan mineral terbanyak di tubuh manusia, yaitu 1200 gram pada orang dewasa berat 70 kg. 99 persen Ca terdapat pada tulang dan gigi.Unsur kalsium didapatkan dari sayuran, biji-bijian, kerang, susu, dan ikan. Kalsium atau disebut juga zat kapur adalah zat mineral yang mempunyai fungsi dalam membentuk tulang dan gigi serta memiliki peran dalam vitalitas otot pada tubuh, Ca dan fosfat membentuk endapan hidroksiapatit. Kalsium berguna untuk mengatur aktivitas sel , fungsi saraf dan otot, kerja hormon, pembekuan darah, mobilitas seluler, dll. Pada tanaman pun ada “tulang” daun, batang,tangkai yang semua bagian tersebut memerlukan Calsium sebagai penguat “tulangnya”,agar tanaman lentur tetapi kokoh . Hal ini biasa kami rumuskan sebagai bLt (biru….LENTUR….tebal……) Magnesium ( Mg ) Fungsi atau kegunaan dari magnesium adalah sebagai zat yang membentuk sel darah merah berupa zat pengikat oksigen dan hemoglobin.Ion magnesium terdapat pada semua sel. Sintesis semua protein, asam nukleat nucleotida, lipid dan karbohidrat dan pengaktifan kontraksi otot memerlukan magnesium. Sulfur atau Belerang (S) Zat ini memiliki andil dalam membentuk protein di dalam tubuh. Belerang didapatkan dari sayur-sayuran, buah-buahan, telur,susu, dan daging. Sulfur berfungsi sebagai komponen penyusun asam nukleat, vitamin (tiamin dan biotin), meningkatkan kerja enzim serta memelihara kerja otot dan saraf. Unsur Sulfur ini, dalam pertanaman biasa kami pergunakan untuk “merimbunkan’ tanaman/tunas lateral,tetapi perlu hati-hati pula kelebihan Sulfur pun bisa menimbulkan masalah khusus lainnya. Unsur hara lainnya yang biasa dibutuhkan oleh manusia adalah Natrium ( Na ),kalau dalam “dunia” pertanian termasuk unsur hara Mikro. Natrium adalah kation Na utama cairan ekstrasel dan sebagian besar berhubungan dengan klorida dan bikarbonat dalam pengaturan asam-basa. Na penting dalam mempertahankan tekanan osmotik cairan tubuh. . NaCl dapat memperhebat hipertensi yang telah ada. Sumber utama dalam makanan adalah pada garam dapur (NaCl). Betapa pentingnya kebutuhan akan unsur Garam ini,tetapi apabila berlebihan bisa menyebabkan Hypertensi, demikian juga pada tanah dan tanaman yang diberikan terlalu banyak unsur Garam ini (KCl),bisa berdampak buruk pula. Tanah menjadi mengeras. Unsur Besi ( Fe ) Dalam tubuh orang dewasa 70 kg mengandung 3-4 gr besi. Fungsi utama adalah untuk transpor oksigen oleh hemoglobin. Pada makanan, besi berbentuk feri yang terikat molekul organik.Unsur besi dapat diperoleh dari sayur-sayuran yang berwarna Hijau, padi-padian, umbi kentang, daging, hati, sus dan kuning telur. Unsur Fe berperan dalam pembentukan pigmen respirasi hemoglobin dan mioglobin sebagai penyusun gugs prostetik beberapa enzim. Defisiensi Fe dapat meyebabkan anemia, badan lesu karena metabolisme terhambat, dan kesulitan bernapas karena menurunnya pigmen respirasi. Gejala kekurangan Fe adalah tubuh pucat dan terjadi gangguan pernapasan. Dari uraian diatas bisa kita ambil pelajaran pada tanaman pun ternyata, bisa di “identikkan” dengan tehnik perawatan kesehatan tubuh manusia, bahwa apabila manusia Kelebihan asupan dari hampir semua mineral menyebabkan gejala toksik/keracunan dan juga apabila Kekurangan asupan semua mineral esensial dapat menyebabkan “sindroma klinik”. Ternyata hal ini pun berlaku untuk tanaman. HAL INILAH YANG BIASA KAMI SEBUT SEBAGAI ‘POLA MAKAN’, KEHATI-HATIAN DALAM MEMBERIKAN ‘MAKANAN’ ADALAH salah satu KUNCI KESEHATAN MANUSIA MAUPUN TANAMAN. Tulisan diatas sekaligus mempertegas dan memperjelas bahwa manusia berasal dari TANAH. Hampir seluruh organ tubuh terbentuk dari unsur-unsur yang berasal dari TANAH. Kita PUN memakan TANAMAN dan KHEWAN yang sumber MAKANANNYA pun berasal dari TANAH ( Rantai makanan). Oleh karena itu,”dalam rangka” mengelola BUDIDAYA tanaman dan PERAWATAN TUBUH,untuk mendapatkan ‘KESEHATAN’ yang PRIMA, maka sudah sepantasnya kita mengelola TANAH secara BIJAK. Ternyata solusinya ada pada PERTANIAN BERBASIS ORGANIK…. Read More PERTANIAN ORGANIK,kenapa belum BERHASIL? January 5, 2013 KLINIK ORGANIK No comments Ada beberapa catatan yang menyebabkan program pertanian organik belum berhasil. Bukan tanpa alasan mengapa kami Kliniktaniorganik (KTO) men”Judge” bahwa pertanian organik belum berhasil, hal ini ditunjukkan dengan perlunya dilakukan ‘ANCANG-ANCANG’ untuk melaksanakan PROGRAM GO ORGANIK 2015, bukankah pada tahun 2010,Program ini sudah dilaksanakan. Bahkan yang kami ketahui,pencanangannya sudah dilakukan sejak awal tahun 2000 an. Adapun catatan kami tersebut antara lain: Adanya Persepsi bahwa reaksi sistem pertanian organik, LAMBAT dan PERLU WAKTU. Siapa yang memberikan anggapan ini,entah dari mana datangnya? Padahal dari aplikasi yang kami paparkan anggapan tersebut kami dapat ‘PATAHKAN’. Berikutnya adalah adanya anggapan bahwa reaksi PUPUK DAN PESTISIDA KIMIA lebih CEPAT REAKSINYA. Hal ini memang benar kalau pestisida yang kita gunakan reaksinya adalah MEMBUNUH SERANGGA, padahal dalam konsep pengendalian hama dan penyakit penanggulangannya TIDAK HANYA dengan MERACUNI HAMA, tehnik lain bisa dilakukan,misalnya dalam hal ini yang kami lalukan adalah dengan PENOLAKAN DAN HAMANYA DIBUAT TIDAK ‘DOYAN’ MAKAN. Reaksi Pupuk KIMIA, disebutkan dan bahkan dirasakan REAKSINYA LEBIH CEPAT. Hal ini memang tepat, untuk SUATU SAAT,tetapi pada SUATU WAKTU, REAKSI tersebut akan mencapai TITIK JENUH, dan akhirnya reaksinya akan terjadi ” MELOROT bahkan TERJUN BEBAS”. Apakah anda sudah merasakan hal demikian? Tanaman diberi Pupuk kimia,reaksinya bukannya “naik” tetapi “mandeg” bahkan tanaman “STROKE”. Faktor lain yang menyebabkan belum berhasilnya sistem pertanian organik adalah, PEMAHAMAN perihal penggunaan baru pada pupuknya yang organik belum pestisidanya. Pemahaman tersebut tercipta karena memang pengertian Organik petani, dibentuk dan terbentuk BARU SEKEDAR PUPUK ORGANIK. Dilain pihak penggunaan bahan baku PUPUK ORGANIKNYA berasala dari hewan yang pakannya MINIM HIJAUAN. Dalam hal ini,kami membedakan kualitas hasil akhir suatu pupuk organik yang ditentukan oleh JENIS BAHAN BAKU PUPUK KANDANGNYA. Kalau kita mempelajari reaksi dari suatu pupuk kandang yang kita gunakan,tentunya akan menghasilkan OUTPUT yang berbeda pula. Oleh karena itu,kami menyarankan untuk jenis PUPUK DASAR/ PUPUK ORGANIK yang digunakan sebagai pupuk dasar untuk mengolah sendiri,sehingga kita mengetahui secara cermat akan tingkat kematangan dan jenis bahan bakunya. Pengguaan pestisida biasanya terkendala dalam hal,ketersedian bahan baku dan juga menjadi kendala klasik adalah, DAYA TAHAN suatu pestisida organik dalam proses penyimpanan dalam jangka waktu tertentu. Sebab menurut pengalaman kami apabila suatu pestisida organik apabila disimpan terlalu lama,maka akan terjadi PENGURAIAN REAKSI dan terjadi DEGRADASI FUNGSI, sehingga hanya menjadi SEKEDAR PUPUK DAUN/BUAH saja. Fungsi dari PESTISIDA nya menjadi cenderung hilang ,dengan bahasa sehari-harinya menjadi “BASI”. Sehingga akhirnya pestisida organik tersebut,di “CAP” tidak Mampu bekerja sesuai harapan dan akibatnya, petani kembali beralih kembali pada penggunaan PESTISIDA KIMIA. Faktor lainnya yang menyebabkan pertanian organik belum berhasil dan belum terlalu diminati adalah, kurangnya ekspos contoh keberhasilan. Sebab menurut kami contoh/teladan ini merupakan kunci keberhasilannya. Anggapan bahwa PERTANIAN ORGANIK, bereaksi lambat,produktifitas rendah sebagaimana yang kami ungkapkan diatas, semuanya akan “luntur” dengan sendirinya seiring dengan pemberian contoh nyata yang merupakan hasil aplikasi dilapangan. Gencarnya promosi dari PERUSAHAAN PUPUK DAN PESTISIDA KIMIA, juga bisa menjadi faktor penghambat program GO ORGANIK. Memang tidak ada yang salah dalam hal ini, sebenarnya petani tinggal MENENTUKAN PILIHAN “HATI”,mau memilih yang mana. Hanya sekedar anjuran, agar kita membuka MATA , dan melakukan pengamatan secara teliti. Bagaimana contoh hasil aplikasi yang sudah dilakukan oleh petani yang lainnya disekitar kita. Jangan sekedar memakai suatu jenis ‘RACUN SERANGGA’, karena namanya juga RACUN, yang terkena dampaknya bukan hanya SERANGGANYA tetapi berdampak juga pada TANAMANNYA. Teliti secara mendalam SEBELUM MEMBELI. Kami pun dalam menerapkan konsep berbasis pertanian organik,tidak secara langsung,meninggalkan PESTISIDA dan PUPUK KIMIA,KTO masih menggunakannya tetapi dalam kadar yang direndahkan dan secara berangsur harapannya bisa di”tekan lagi”. Faktor lainya adalah masalah NON TEHNIS,yaitu keinginan dari PEMERINTAH yang hendaknya tidak ‘SETENGAH HATI’ dalam menerapkan PROGRAM PERTANIAN ORGANIK ini. Sebagaimana kita ketahui bersama, alangkah besarnya dana yang didapat oleh pemerintah untuk mendapatkan lisensi suatu formulasi produk pestisida dan pupuk kimia,sebelum direalis ke lapangan. Kalau sistem PERTANIAN ORGANIK ini,sampai berjalan dan petani mengurangi bahkan meninggalkan sistem PERTANIAN KIMIA( yang lebih banyak dampak negatifnya), sumber dana Milyaran rupiah ini,jelas akan terpangkas. Siapkah pemegang kekuasaan , kehilangan sumber anggaran ini? Kita berjalan saja secara alamiah…nanti “waktu” yang akan menjawabnya. Mau kita bawa kemana muara sistem pertanian kita? Ke sistem pertanian kimia atau sistem pertanian organik ? Kalau kami sangat optimis dengan langkah-langkah ini dan kami akan terus mengajak dan membuktikan bahwa basis pertanian organik ternyata jauh lebih baik. Kami tidak sedang menyusun PROGRAM, tidak menunggu tahun 2015 atau nanti tahun 2020. Kami sudah dan sedang bergerak dan malakukan PROGRAM . Begitu semangat dan optimisnya sehingga kami…SIAP … untuk… BERHASIL ….dengan sistem PERTANIAN ORGANIK ini !!! Read More MENUJU ERA, ” PERTANIAN BARU” January 3, 2013 KLINIK ORGANIK No comments Masih dalam suasana TAHUN BARU,kami ingin mempertegas langkah-langkah yang sudah semestinya kita lakukan untuk menuju pada terciptanya PERTANIAN BARU. Pengertian pertanian baru ini sendiri ,bukanlah arti sebenarnya,hanya dikarenakan konsep pertanian kita yang selama kurang lebih 50 tahun terakhir ini saja yang berlatar belakang konsep pertanian KIMIA,sehingga tehnik yang kami paparkan seolah menjadi SISTEM PERTANIAN yang SEPERTINYA BARU dan ASING. Konsep pertanian baru yang kami paparkan awalnya,memang banyak yang tidak mempercayainya bahkan mencibirkannya,bagaimana mungkin, TEHNIK ALAMI bisa mengimbangi TEHNIK KIMIA. Menurut keterangan dan pengalaman seorang mitra kami yang merupakan “PETANI LAMA” (kita sebut saja Mr. X) menceritakan awalnya TERJADI PENOLAKAN /PENENTANGAN untuk menggunakan PUPUK KIMIA oleh petani . Tehnik yang digunakan oleh penyuluh pada saat itu adalah dengan MEMBANDINGKAN hasil aplikasi antara tehnik “biasa petani” dengan ‘MENYISAKAN SATU BEDENG untuk DIGUNAKAN pupuk KIMIA, dan hasilnya ternyata MEMBUAT PETANI TERPUKAU. Pertumbuhan tanaman ternyata LEBIH CEPAT dan LEBIH PESAT. Hasil yang demikian tentunya, petani seolah TERSIHIR, bim salabim abrakadabra. Akhirnya petani menjadi Terbuai, PROSES INSTANS tersebut hingga saat ini masih dan sedang berlangsung. Nach setelah proses 40- 50 tahun, petani TERBUAI oleh “SIHIR” PUPUK KIMIA. Trik-trik ILUSISIONIS nya kami pelajari secara cermat (penulis, pernah menjadi ILUSIONIS PUPUK DAN PESTISIDA KIMIA), ternyata akhirnya TERBUKA juga TEHNIK-TEHNIK ‘KECEPATAN TANGANNYA’,untuk “mengelabui penonton”. Ibarat ilusionist Harry Houdini yang kemudian rahasia diikat rantai didalam airnya saat ini sudah terbuka ,demikian juga ternyata Pupuk dan Pestisida kimia juga ibaratnya ,hampir sama dengan ilusionist nya Houdini . Kami tidak heran dan terpukau kalau KECEPATAN TANGAN eh…KECEPATAN TUMBUH, yang menggunakan PUPUK DAN PESTISIDA awalnya begitu pesat,kami anggap itu suatu ILUSI saja. Oleh karena itu kami dalam setiap aplikasi selalu untuk menyarankan dilakukannya PERBANDINGAN antara tehnik “ilusi” dengan tehnik alami, hal ini kami lakukan karena, RAHASIA TRIK KECEPATAN ” TANGAN” mereka sudah diketahui dan bukan rahasia lagi. Ditengah “perjalanan” memperkenalkan tehnik “NON ILUSI” PERTANIAN BARU ini,Bapak Upit ini,juga sempat “gamang” dan mempertanyakan, MENGAPA TANAMAN TOMAT ,PETANI LAMA (tetangga sebelah yang menggunakan “TEHNIK ILUSI”),BUAHNYA sudah BESAR-BESAR sedangkan tomat Bp. Upit ukurannya masih kecil-kecil ? Kami sebagai “masternya” berupaya menenangkan dan memberikan penjelasan agar tidak “GALAU”. Untunglah Beliau tidak “silau” dengan tehnik ILUSI tersebut dan hasilnya bisa dirasakan saat ini. Ternyata tanaman tomatnya berbuah hingga ke bagian ujung dengan ukuran SUPER dan TAHAN LAMA . Memang untuk mengubah lagi ke pola PERTANIAN BARU (yang sebenarnya bukan baru),perlu dilakukan uji perbandingan antara tehnik ILUSI /KIMIA dengan TEHNIK NON ILUSI /ALAMI. Kalau pada saat 40-50 tahun yang lalu, untuk memperkenalkan TEHNIK ILUSI mereka menyarankan ‘MENYISAKAN SATU BARIS SAJA,untuk digunakan DEMO SULAP PUPUK KIMIA, saat ini pun kita bisa melakukan hal yang sama. Kini saatnya kita membandingkan dengan melakukan “DEMO SULAP”, dengan MEMBIARKAN CUKUP SATU BARIS dulu dengan menggunakan TEHNIK BARU/NON ILUSI, dan SELURUH BAGIAN TANAMAN LAIN dengan TEHNIK ILUSI( TEHNIK LAMA/TEHNIK KIMIA) . Ya… Cukup SATU BARIS saja dulu. Setelah berhasil,bisa mengikuti cara Bp. Upit yang seluruh tanamannya menggunakan tehnik Baru ini dan sebagai pembandingnya adalah TEHNIK ILUSI yang dilakukan oleh tetangganya. ( Sudah kami ulas dihalaman yang lalu.) Dengan TERJUN LANGSUNG dan mempelajari “trik-trik ilusi” yang dilakukan oleh ILUSIONIST, ternyata terbongkar sudah “rahasia kecepatan tangannya”. Ada satu rahasia lagi yang saat ini ,sudah menjadi “rahasia umum”, bahwa mungkin karena sang “ILUSIONIST sudah cukup berumur/TUA ,sehingga ‘KECEPATAN TANGANNYA ” menjadi BERKURANG. Oleh karena itu,tampak nyata,TRIK-TRIK nya sudah tidak MEMUKAU lagi. Saatnya kita mengganti sang ILUSIONIST yang kami ilustrasikan sebagai tehnik pertanian dengan KONSEP JALUR CEPATNYA (program REVOLUSI HIJAU), kita gantikan kembali dengan tehnik berbasis PERTANIAN BARU yang sebenarnya sudah ada sejak dulu dan sudah digunakan oleh pendahulu kita. Tidak usah menunggu hingga tahun 2015,(dengan menunggu GO ORGANIK) untuk melakukan PERUBAHAN menuju PERTANIAN BARU, yang BERBASIS PERTANIAN ORGANIK. Kita lakukan sejak saat ini saja, kita sudah punya PROGRAM bukan SEKEDAR KONSEP untuk menuju PERTANIAN BARU dan meninggalkan PERTANIAN LAMA bersama sang ILUSIONISTnya. Kami berharap makin banyak PETANI LAMA seperti MR X, yang kami sebutkan diatas, bisa “kembali” menjadi PETANI BARU
Posted on: Tue, 16 Jul 2013 09:34:25 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015