Bagian terakhir dari naskah novel " Kidung Hidupku" Pak Sasmita - TopicsExpress



          

Bagian terakhir dari naskah novel " Kidung Hidupku" Pak Sasmita tak mau jauh dari Diah. Dan terlihat kemanjaannya dan caranya dia meminta perhatian bagaikan anak kecil saja. Sesaat Diah teringat detik-detik terakhir suaminya Marwoto ketika akan meninggalkan alam fana. Diah berusaha membuang pikiran kotornya yang menghubungkan tanda-tanda kematian itu dengan kondisi ayahnya saat ini. “ Yaa Allah beri aku kesempatan agar aku dapat merawat ayahku sampai akhir hayatnya. Aku mengerti bahwa ini ladang ibadahku. Aku sudah Kau beri kesehatan hingga usiaku setengah abad. Baktiku pada orang tuaku belum ada sama sekali. Saat ini apa lagi yang kucari selain ridha Allah dan ridha orang tuaku. Berilah yang terbaik kepada ayahku menurutMu ya Allah. Aku yakin bahwa jodoh, lahir, dan mati semua itu ada dalam genggamanMu dan menjadi rahasiaMu.” Diah memanjatkan doa setelah selesai sholat. Selesai sholat Diah justru menangis dan menyesali sikapnya yang tidak memaafkan orang tuanya tapi cenderung menelantarkannya. Sikap sombong dan rasa dendamnya telah mengalahkan perasaannya sebagai anak yang seharusnya berbakti kepada kedua orang tuanya yang saat ini sudah uzur dan perlu perhatian dari anak-anaknya. “ Mengapa selama ini aku jadi picik dan sangat egois. Perlakuan suamiku saja bisa kumaafkan. Seharusnya sejak dulu aku bisa memaafkan kesalahan kedua orang tuaku.” Rasa penyesalan itu baru menghantuinya saat ini. Melihat kondisi ayahnya yang tersiksa dengan penyakitnya membuat Diah iba dan merasa bersalah. “ Seandainya aku tidak egois, bisa memantau kesehatan ayah, tentu kejadiannya tidak seperti ini.”
Posted on: Sun, 18 Aug 2013 02:43:39 +0000

Recently Viewed Topics




© 2015