Bahaya “Workaholic” Atau “Gila Kerja” Saat ini, orang - TopicsExpress



          

Bahaya “Workaholic” Atau “Gila Kerja” Saat ini, orang mungkin merasa bangga mengklaim dirinya ‘gila kerja’ atau workaholic. Padahal gila kerja atau workaholik berbeda dengan pekerja keras. Pekerja keras ditandai dengan kegigihan dan keteguhan dalam bekerja. Sedangkan seorang penggila kerja akan merasa panik, cemas atau merasa kehilangan sesuatu bila mereka sedang tidak bekerja. “Gila kerja adalah kecanduan beraktivitas terus-menerus. Perilaku ini terus berlangsung meskipun mereka sadar bahwa hal tersebut berbahaya pada diri mereka sendiri, yang akhirnya merusak kualitas kerja,” ujar Diane M. Fassel seperti dikutip detik. Menurut Fassel, gila kerja tidak seperti kecanduan narkoba atau alkohol. Karena tak tahu bahayanya, orang yang gila kerja malah dipuji atau dihargai oleh perusahaan karena dianggap bekerja secara loyal, bahkan melampau batas waktu yang ditetapkan. Hal inilah yang menyebabkan banyak orang tidak memandang negatif si penggila kerja. Baru-baru ini dilansir berita tentang orang yang meninggal karena terlalu banyak lembur. “Gila kerja adalah bisnis berbahaya dan berisiko bagi tubuh manusia,” kata Gayle Porter (seorang Associate Professor of Management di Rutgers School of Business di Camden, New Jersey, yang mempelajari tentang gila kerja) seperti dikutip detik. Orang yang gila kerja mengabaikan kesehatan pribadi dan harus kehilangan waktu tidur, makan tak teratur, dan mengonsumsi kafein agar tetap terjaga, sehingga dapat menyebabkan berbagai macam penyakit dan kematian di usia muda. Helath menyebutkan beberapa penyakit yang diakibatkan oleh gila kerja, diantaranya adalah : 1. Jantung dan hipertensi. Tekanan target atau emosional pada pekerjaan, konflik di kantor, stres tingkat tinggi, merokok dan kurang istirahat menjadi pemicu penyumbatan pembuluh darah. Orang yang gila kerja biasanya akan memiliki emosi yang tidak terkontrol. Hal ini karena mereka selalu merasa tidak puas dengan pekerjaannya, sehingga akan terus bekerja dan berdampak pada fisik dan emosi. 2. Liver. Kebanyakan penderita adalah pekerja keras yang lupa memperhatikan gizi makanannya, kurang tidur atau terus-terusan lembur hingga larut malam. Orang yang terkena liver akan hilang selera makan, cepat merasa capek, dan urine berwarna sangat coklat 3. Batu ginjal. Bisa disebabkan waktu duduk yang terlalu lama atau berdiri terlalu lama, kurang bergerak yang tidak diimbangi dengan minum air yang banyak dan buah. 4. Maag. Sering terlambat makan, makan tidak teratur atau makan sekaligus dalam jumlah banyak karena menunggu sampai terlalu lapar. 5. Sindrom mata kering. Penggila kerja menghabiskan banyak waktu di depan komputer atau melakukan pekerjaan lain yang mengharuskan mereka tetap terjaga untuk waktu lama, ini bisa memicu sindrom mata kering. 6. Kelelahan, tak berenergi dan insomnia. Melakukan pekerjaannya tanpa batas waktu akan menyebabkan tubuh mengalami kelelahan yang kronis (fatique) dan hilangnya energi. Ini juga akan memicu gangguan tidur seperti insomnia. Itu baru bahaya dari sisi kesehatan. Belum lagi kerugian yang timbul akibat hilangnya waktu berkualitas buat keluarga yang membuat pasangan dan anak kurang diperhatikan, timbulnya penyakit asosial akibat kurangnya waktu untuk bersosialisasi dengan teman dan masyarakat di lingkungan, dan lain-lain. Jangan lupa bahwa keluarga, teman dan lingkungan kita juga penting. Tidak boleh hanya mementingkan pekerjaan yang tak ada habisnya. Jadi mari kita bekerja dalam batas wajar dan jangan lupakan hak badan untuk istirahat. *Dirangkum dari berbagai sumber Oleh dr. Adi Mawardi, MARS (Direktur LKC Dompet Dhuafa) sumber: lkc.or.id/2013/09/10/bahaya-workaholic-atau-gila-kerja/
Posted on: Mon, 16 Sep 2013 12:51:11 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015