Benar, kita butuh jalan terobosan, butuh pemikiran non-konvensional, butuh cara indie dalam membangkitkan industri mobil nasional. Upaya internal penggerak inti mobnas (Asianusa) untuk itu sebenarnya, menurut hemat saya yang awam teknologi ini, sudah dalam schedul dan tindakan (sampel mobnas Komodo). Yang masih kurang kurang adalah support eksternal terutama dari kalangan pecinta dan pendukung mobnas terutama dalam promosi dan pemasaran. Jika memakai cara konvensional, seperti yang telah kami lakukan lewat Kedai Oto Koperasi Kalijaga, secara teknis dan taktis akan segera tiarap dalam melawan kompetitor yang tentunya telah mapan dan menggurita. Tapi jika secara indie atau bahasa saya "GERILYA", preteli satu-satu daerah dengan bukti dan garansi, INSYA ALLAAH, akan bisa! Salah satunya dengan menggunakan mobnas, sesuai speknya yang tersedia, untuk mendukung aktivitas pelayanan publik secara efektif, konstruktif dan transformatif. Contoh, di daerah kita masing-masing, kita bisa mendorong penggunaan mobnas AG Tawon, yang seperti sedan, untuk operasional dalam kota pejabat pemerintah, minimal dari kantor ke rumah. Mobnas AG Metro Tawon bisa untuk ambulance atau puskesmas/perpustakaan/penyuluhan/pelayanan keliling dalam kota atau daerah dengan medan jalan yang datar atau tidak banyak berlobang. Sementara mobnas FIN Komodo bisa untuk armada penghubung atau penjelajah daerah pedesaan atau pegunungan yang medannya berlobang atau berat. Bisa juga ditetapkan sebagai kendaraan dinas operasional pejabat di pedesaan. Jika mobnas terbukti support secara teknis dan ekonomis untuk pelayanan masyarakat seperti itu, saya yakin akan makin banyak alasan kuat untuk kita bangkit lahir batin sebagai bangsa. KARENA MOBNAS TELAH TERBUKTI BISA JADI BAGIAN DARI SOLUSI, BUKAN BAGIAN DARI KOLUSI!
Posted on: Mon, 12 Aug 2013 00:49:43 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015