Berita Keluarga Allah - FX Indrapraja OFS : TANTANGAN - TopicsExpress



          

Berita Keluarga Allah - FX Indrapraja OFS : TANTANGAN YANG HARUS KITA JAWAB SEBAGAI MURID-MURID YESUS KRISTUS (Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XXIII – Kamis, 12 September 2013) Peringatan Nama Maria yang Tersuci “Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; berkatilah orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang berbuat jahat terhadap kamu. Siapa saja yang menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan siapa saja yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada yang mengambil kepunyaanmu. Sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka. Jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian. Jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari dia, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan tanpa mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu murah hati.” “Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. Berilah dan kamu akan diberi: Suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang diguncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam pangkuanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.” (Luk 6:27-38) Bacaan Pertama: Kol 3:12-17; Mazmur Tanggapan: Mzm 150:1-6 Orang-orang Kristiani sepanjang masa menghadapi tantangan yang sangat besar dan berat, yaitu sabda Yesus sendiri: “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; berkatilah orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang berbuat jahat terhadap kamu” (Luk 6:27-28). Betapa ironisnya bunyi perintah Yesus itu bilamana kita membacanya dari Kitab Suci pada hari ini, dan melihat apa yang terjadi dengan umat Kristiani di mana-mana di dunia ini: di beberapa tempat di Indonesia, di Mesir, di Sudan dlsb. Barangkali inilah cara Allah mengatakan kepada kita bahwa apapun kiranya yang terjadi, Dia masih tetap memegang kendali ...... He is still in control! Barangkali inilah cara-Nya memanggil kita untuk memeriksa kembali cara kita menerapkan ajaran-ajaran-Nya dalam praktek. Apakah Bapa surgawi ingin agar kita mengampuni para teroris? Ya! Apakah Yesus menginginkan peristiwa-peristiwa penolakan, pengejaran, penganiayaan atas umat Kristiani yang terjadi di seluruh dunia untuk menunjukkan kepada kita bahwa Dia telah mengampuni setiap orang – kita semua, bahkan mereka yang menyalibkan diri-Nya? Ya! Apakah Allah ingin menggunakan pengalaman menyakitkan seperti 9/11 di New York City atau peristiwa Bom Bali I dll., untuk minta kepada kita agar melakukan pemeriksaan batin apakah kita memendam amarah berkepanjangan sebagai akibat beberapa kenangan pahit-menyakitkan – dibenarkan (justified) atau tidak – dan bahwa Dia ingin kita untuk let go? Barangkali! Hanya kita sendiri yang dapat menjawabnya! Santo Stefanus adalah sebuah contoh sempurna tentang seorang anak manusia yang mengasihi musuh-musuhnya. Seperti Yesus, orang kudus ini bahkan mengampuni mereka yang membunuhnya (Kis 7:60; bdk. Luk 23:34). Barangkali beberapa dari kita dapat mencontoh Santo Stefanus dan mengampuni para teroris pelaku Bom Bali I dll., atau mengampuni mereka yang telah menyakiti atau mendzolimi kita secara pribadi. Bagi yang lain – teristimewa bagi mereka yang telah kehilangan orang-orang yang mereka kasihi pada peristiwa-peristiwa kejahatan terhadap kemanusiaan seperti itu – memang proses pemberian pengampunan tidak akan semudah yang kita bayangkan. Namun dengan berjalannya waktu, ketekunan pribadi untuk mengampuni dan berkat rahmat Allah, pengampunan pun pada akhirnya dapat diwujudkan. Memang kadang-kadang terasa sungguh sulit, bahkan tidak mungkinlah, untuk “let go” luka-luka mendalam dalam hidup ini. Dalam kasus-kasus ini, barangkali hal terbaik yang dapat kita lakukan adalah berpengharapan bahwa waktu akan menyembuhkan luka-luka kita. Kita juga dapat memperoleh banyak penghiburan dari kasih dan doa-doa dari mereka yang dekat dengan kita. Akan tetapi yang paling penting adalah kenyataan yang sungguh menyemangati, yaitu bahwa Yesus benar-benar ingin menyembuhkan luka-luka kita dengan kuat-kuasa rahmat-Nya. DOA: Tuhan Yesus, aku percaya bahwa Engkau memiliki pasokan rahmat tak terbatas untuk dicurahkan ke atas Gereja-Mu. Sembuhkanlah luka-lukaku. Tolonglah aku menjadi seorang pribadi yang berbelas-kasih terhadap orang-orang yang telah menyakitiku, seperti Engkau berbelas kasih terhadap diriku. Amin.
Posted on: Thu, 12 Sep 2013 00:53:25 +0000

Trending Topics




© 2015