Berita ini memaksa saya harus menulis. Kepala Bank Syariah (terbesar di Indonesia) Cabang Bogor, bersama 2 koleganya terlibat kongkalingkon kredit fiktif 102 Miliar. Barang bukti 10 mobil mewah. Bisa dicek di detik dan portal berita lain. What a shame ! 1) Bank Syariah & Penipuan Nasabah. Ada korelasi yang serius antara seorang pemegang peran dan peran yang dimainkan. Maka sejak tahun 2011 saya percaya kemajuan ekonomi Islam bukan hanya karena semakin tumbuhnya variabel konkrit seperti laba dan tingkat bagi hasil. Faktor yang lebih penting adalah kedekatan para pelaku ekonomi Islam dengan nilai-nilai ketuhanan. 2) Saya pernah bertanya pada ustadz Suherman Rosyidi, Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Jatim. Kami para mahasiswa ekonomi Islam, sebenarnya sedang belajar Islam pada bagian ekonominya atau belajar ekonomi yang di-Islamkan ? Beliau jawab kita sedang belajar agama kita, ISLAM yang memiliki tuntunan dalam ekonomi. Berarti tuntunan lain dalam ISLAM harus dipenuhi agar ISLAM tidak hanya sekedar dijadikan label. Seorang yang faham tentang kaidah tersebut, selain ISLAM ekonominya, maka ISLAM pakaiannya, ISLAM akhlaknya, ISLAM aktivitasnya dan ISLAM keseluruhan hidupnya. 3) Pada akhirnya reaksi masyarakat adalah faktor tidak terkontrol. Stigma bahwa bank syariah hanya embel-embel muncul lagi ke permukaan. Banyak yang membela entitas tersebut dengan mengatakan mereka oknum. Lalu kepada siapa kita harus berharap agar ekonomi Islam diterima masyarakat ? 4) Di awal tahun 2012 ketika menyampaikan ceramah jumat pada acara Malam Keakraban, saya pernah sampaikan Percuma kalian menjadi mahasiswa ekonomi Islam. Berat bebannya karena akan banyak tahu hukum, padahal kita belum siap menghadapi hukum itu sendiri. Kecuali bagi yang siap menanggung beban itu, menjadikan Islam bukan hanya sikap ekonominya, tapi sikap hidupnya ! #JarangPosting #Islam #EkonomiIslam #ShariaBankCorrupt #NeedForHelp
Posted on: Wed, 23 Oct 2013 12:46:30 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015