CINCIN NABI SULAIMAN AS. Dalam kitab Mukhtashar Tarikh Dimasyq - TopicsExpress



          

CINCIN NABI SULAIMAN AS. Dalam kitab Mukhtashar Tarikh Dimasyq juz 3 halaman 379 disebutkan: Wahab bin Munbih mengatakan bahwa cincin Nabi Sulaiman As. berasal dari langit yang memiliki empat sisi. Di antara sisinya tertulis: “Laa Ilaha Illallahu Wahdahu Laa Syariika Lahu Muhammadun Abduhu wa Rasuuluhu” (Tidak ada Tuhan selain Allah tidak ada sekutu bagiNya. Muhammad adalah hamba dan RasulNya). Pada sisi kedua tertulis: “Allahumma Maalikal Mulki Tu’til Mulka Man Tasya wa Tanzi’ul Mulka Man Tasya wa Tu’izzu Man Tasya wa Tudzillu Man Tasya” (Wahai Allah Raja yang memiliki kerajaan, Engkau berikan kekuasaan kepada yang Engkau kehendaki, Engkau cabut (kekuasaan) dari orang yang Engkau kehendaki, Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki). Pada sisi ketiga tertulis: “Kullu Syai’in Haalikun Illallah” (Segala sesuatu akan musnah kecuali Allah). Dan pada sisi keempat tertulis: “Tabarakta Ilaahiy Laa Syariika Laka” (Maha Suci Engkau wahai Tuhanku yang tidak ada sekutu bagiMu). Cincin tersebut memiliki cahaya yang bersinar yang apabila dikenakan maka akan berkumpul para jin, manusia, burung, angin, setan dan awan. Beliau juga mengisahkan bahwa suatu hari Nabi Sulaiman As. hendak berwudhu, maka ia menyerahkan cincinnya itu kepada budak perempuannya yang bernama Aminah. Ketika itu ada jin yang bernama Sokhr yang mendahului Sulaiman masuk ke tempat wudhu dan bersembunyi di balik pintu. Tatkala Sulaiman As. memasuki tempat wudhu untuk menunaikan keperluannya tersebut, lalu setan itu keluar dari dalam tempat wudhu dengan menyerupai wajah Sulaiman sambil mengibas-ngibas jenggotnya yang bekas wudhu dan tidak berbeda sama sekali dengan Sulaiman dan mengatakan kepada Aminah: “Cincinku wahai Aminah.” Aminah pun memberikan cincin tersebut kepadanya dan dia meyakini bahwa ia adalah Sulaiman, maka cincin itu pun berada di tangan jin tersebut. Lantas dia (jin) pun duduk di singgasana Sulaiman sehingga golongan burung, jin, setan pun tunduk kepadanya. Tak berapa lama Nabi Sulaiman As. pun selesai berwudhu dan mengatakan kepada Aminah: “Cincinku.” Aminah pun bertanya: “Siapa Anda?” Dia menjawab: “Aku Sulaiman bin Daud.” Tampak terdapat perubahan pada penampilan Nabi Sulaiman As. Lalu Aminah berkata: “Engkau bohong, sesungguhnya Sulaiman telah mengambil cincinnya dan saat ini dia tengah duduk di singgasana kerajaannya.” Maka tahulah Sulaiman As. bahwa dia telah mendapati suatu kesalahan. Redaksi serupa juga terdapat dalam kitab Badai’ az-Zuhur fii Waqa’ ad- Duhur juz 1 halaman 85: Wahab bin Munbih juga menjelaskan bahwa pada saat Nabi Sulaiman ke kamar kecil maka setan yang menyerupai Nabi Sulaiman mendatangi budak perempuannya tanpa ada kecurigaan darinya. Setan itu lalu mengambil cincin tersebut darinya, meletakkannya di jarinya dan langsung pergi ke istana Nabi Sulaiman serta duduk di atas singgasananya. Berdatanganlah para tentaranya dari golongan manusia, jin dan burung dan mereka semua berdiri di hadapannya sebagaimana biasanya. Mereka menyangka bahwa ia adalah Nabi Sulaiman. Tatkala Sulaiman keluar dari kamar kecil dan meminta cincin dari budak perempuannya itu lalu budak perempuan itu melihat ke arahnya dan tampak terdapat perubahan di dalam penampilan Nabi Sulaiman As. Budaknya pun bertanya: “Siapa kamu?” Dijawab: “Aku Sulaiman bin Daud.” Budak itu berkata lagi: “Sulaiman telah mengambil cincinnya, dia sudah pergi dan duduk di atas singgasananya.” Sulaiman pun menyadari bahwa setan telah memperdayai budak perempuannya dan mengambil cincin darinya. Kemudian Nabi Sulaiman pun berlari ke padang tandus hingga pada suatu ketika ia merasa sangat lapar dan dahaga. Dan terkadang ia meminta kepada orang-orang agar memberikannya makanan sambil mengatakan: “Aku Sulaiman bin Daud.” Namun orang-orang tidak mempercayainya. Nabi Sulaiman berada dalam keadaan lapar dan tanpa tutup kepala ini selama 40 hari. Sampailah Nabi Sulaiman As. di tepi pantai dan dia menyaksikan sekelompok nelayan lalu ia pun menghampiri dan bekerja bersama mereka sebagai seorang nelayan. Kemudian Asif bin Barkhoya berkata: “Wahai orang-orang Bani Israil, sesungguhnya cincin Sulaiman telah dicuri oleh sekelompok setan dan sesungguhnya Sulaiman telah pergi dengan ketakuan di wajahnya.” Tatkala setan yang duduk di singgasana itu mendengar perkataan tersebut maka ia pun pergi menuju lautan dengan perasaan takut dan membuangnya. Cincin yang dibuang itu lalu dimakan oleh ikan salmon yang kemudian ikan itu dijaring oleh Nabi Sulaiman dengan izin Allah Swt. Dan ketika Nabi Sulaiman As. menyembelih perut ikan tersebut maka ia mendapati cincinnya berada di dalamnya. Dipakailah cincin itu di jarinya dan bersujud syukur kepada Allah Swt. Setelah itu Nabi Sulaiman As. kembali ke singgasananya dan duduk di atasnya sebagaimana disebutkan di dalam firman Allah Swt.: “Dan sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian ia bertaubat.” (QS. Shaad ayat 34).
Posted on: Tue, 01 Oct 2013 05:42:03 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015