CLUB MOTOR DENGAN RADIO KOMUNIKASI “break.. break…” - TopicsExpress



          

CLUB MOTOR DENGAN RADIO KOMUNIKASI “break.. break…” terdengar suara berat memotong percakapan rakom (radio kemunikasi) pada frekuensi 142.600 Mhz. Yang lagi asyik bicara terpaksa menahan percapakan dengan lawan bicaranya, dan mempersilahkan masuk kepada yang berteriak break.. break tadi. Setelah saya simak siapa suara orang ini, rupanya suara yang masuk adalah pemilik call-sign JZ9HJR (dibaca: juliet zulu sembilan hotel juliet romeo); tapi bagi mereka yang sudah akrab dengan suara ini sering memanggil dengan Juliet Zulu Sembilan Haji Rischi, karena nama sebenarnya pemilik JZ9HJR adalah bro Rischi Handoko. Hari sabtu saya mendengar rakom dari stasiun di rumah bahwa pada sore hari Sabtu itu bakal ada acara hajatan resepsi seorang teman. Hanya dengan radio komunikasi VHF melalui RAPI (Radio Antar Penduduk), saya bisa memantau setiap perkembangan yang ada baik dari rumah maupun saat mobile. Ketika itu saya membuat janji dengan bro Rischi untuk bertemu karena saya penasaran ingin membongkar semua perangkat rakom miliknya khususnya yang terpasang di sepeda motor Honda-Tigernya. Info dari beberapa teman breaker RAPI, jika rakom milik JZ09HJR ini mempunyai daya pancar yang kuat dan jernih. Foto atas menunjukkan bro Rischi ini pakai perangkat HT model lama, yaitu Icom IC-02N. Ini HT lama tapi sampai sekarang masih diminati karena modulasi-nya yang sangat baik. Masalah parts seperti panel masih mudah diperoleh, jadi tidak perlu kuatir kalau dipakai sampai jebol sekalipun. Bagi yang kesulitan dengan manual book, bisa link Download User Manual Icom IC-02N. Alat HT di pasang di stang motor dengan plat besi yang sudah didesain khusus untuk bodi HT IC-02N ini. JIka sampai hujan, alat HT akan dipasang cover atau sarung yang selalu stand-bye di box motor. Ketika motor harus diparkir ditempat umum, maka HT ini mudah dibuka atau dipasang kembali. Semua koneksi dengan konektor plug-in dan plu-out yang sangat simple. Perihal antena tidak ada yang special, artinya antena yang dipakai nya adalah yang biasa-biasa saja, tapi yang sangat penting antena harus macthing dimana bro Rischi selalu mengudara dengan 142.600 Mhz sebagai frekuensi kerja RAPI Wilayah Jakarta Selatan. Untuk tombol PTT (push to talk) pas di buat dibawah handle grip sebelah kiri. Ketika PTT ditekan dengan jempol sebelah kiri, maka seketika komunikasi berjalan dengan sempurna, sekalipun 3-4 jari kiri yang lain harus menarik tali kopling secara bersamaan. Untuk masalah speaker dan microphone, sebuah kemajuan jika bagian perangkat ini dibuat secara manual dan dilekatkan pada helm. Untuk pemasangan perangkat speaker/microphone khusus di helm sudah ada ahlinya. Jadi, katanya bro Rischi “dari pada ribet-ribet, paling gampang serahkan saja urusan yang satu ini kepada ahlinya, hanya aja user butuh kesabaran karena sekarang peminatnya udah makin banyak, harus ngantri bro” ujarnya kalem. (Lihat keterangan pada masing-masing gambar/foto diatas) Ketika ditanya perihal perkembangan pemakaian rakom di motor, apa dan bagaimana, dijelaskan oleh Bro Rischi kalau saat ini pemakaian rakom kini semakin meningkat apalagi berbagai klub, komunitas ataupun yang privater (red=pribadi). Namun sayang-nya masih banyak rekan-rekan yang illegal atau belum mempunyai izin. Bro Rischi ini terdaftar juga sebagai anggota komunitas HTML No. 1058 dan bersama dengan rekan-rekan HTML lainnya, ia selalu mensosialisaikan pemakaian rakom “harus” dengan memiliki izin, yaitu memiliki call-sign. Hal ini akan jadi lebih aman, baik saat dalam kota atau ketika touring ke luar kota yang mana teman-teman dari daerah suka sekali membantu dan menolong jika menemui rekan sesama anggota RAPI. Ketika ditanya perihal hubungan HTML dengan RAPI, dijawab cepat: “sangat mesra”. Kedua komunitas ini saling melengkapi, yang satu dari komunitas motor dan yang satu lagi dari komunitas rakom, yang pasti kini HTML dan RAPI berjalan dengan mesra dan saling melengkapi. Motor tanpa rekom sepi, rakom tanpa motor juga sepi. Jika ada kegiatan touring, seringkali bro Rischi ini diminta menjadi VO, artinya ia harus berada dalam barisan paling depan memimpin konvoi. Jam touring-nya sudah tidak tanggung-tanggung lagi, Jogjakarta, Lampung dan beberapa kota lainnya adalah kota tujuan touring jika ia bisa mendapatkan hari libur panjang. Walaupun sudah berkeluarga, touring tetap bisa jalan karena bro ini selalu dan mengajak sang-istri, kemana pun tujuannya pasti diajak, apakah touring bersama RAPI maupun HTML. Pada gambar atas, walaupun sudah diguyur hujan lebat dan sampai basah kuyup, sang-istri tetap selalu berada disampingnya. Sukses selalu untuk bro Rischi Handoko
Posted on: Thu, 11 Jul 2013 16:00:58 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015