Cekidot ..... untuk rekan2 yang minta oleh2 ^_^ OLEH-OLEH 1. - TopicsExpress



          

Cekidot ..... untuk rekan2 yang minta oleh2 ^_^ OLEH-OLEH 1. Ceritera Conference Afghanistan sedang mengalami proses transisi. Kekuatan militer asing sedang dan akan meninggalkan Afghanistan dan menyerahkan tanggungjawab keamanan kepada warga Afghan sendiri untuk melindungi diri dan menjaga keamanan Negara. Sebagai warga Muslim, hal ini merupakan tanggungjawab utama untuk membantu mengakhiri kekerasan di Afghanistan yang terus berlangsung atas nama Islam dan mempromosikan kedamaian serta toleransi. Fokus konferensi sebagian adalah membahas peran ulama dalam mepromosikan perdamaian dan memberikan wawasan kepada berbagai kelompok komunitas di Afghanistan melalui pikiran ulama. Karena, adalah suatu keyakinan yang tidak terpisahkan dalam Islam yang telah memberikan landasan dasar yang sangat kuat bagi terbentuknya budaya perdamaian dan toleransi, dan dari dasar inilah warga Afghan ingin diharakan bias mengakhiri kekerasan dan pertumpahan darah di Negara mereka sendiri dan mencari solusi politik yang damai. Diselenggarakannya International Ulama Conference adalah untuk mempertemukan berbagai kelompok kepentingan di Afghanistan melalui para tokoh elit mereka dalam menciptakan perdamaian. Berbagai rintangan sering dihadapi oleh mereka yang mencoba mempertemukan berbagai elit masyarakat Afghanistan untuk mewujudkan perdamaian tetapi selalu mengalami kegagalan. Beberapa kali telah diupayakan pertemuan antara ulama Pakistan dan Afghanistan, dan juga antara ulama Afghanistan sendiri untuk membahas perdamaian, tetapi upaya ini selalu digagalkan oleh kelompok yang tidak setuju tercipatanya perdamaian. Mereka melakukan serangkaian bom baik di daerah perbatasan dengan Pakistan maupun di beberapa daerah Afghanistan. Upaya serupa selalu dicoba dilakukan tetapi selalu juga digagalkan dengan peristiwa serupa. Karena itu berlangsungnya International Ulama Conference on Peace and Tolerance kali ini merupakan peristiwa penting yang bisa dilaksanakan di Kabul. Bagi pemerintahan Presiden Hamid Kharzai sendiri, secara politis, peristiwa ini bias menunjukkan pada masyarakat dunia bahwa Pemerintahan Afghanistan masih mampu mengendalikan kekuasaan dan keamanan negeri di tengah-tengah perlawanan kaum Taliban, meskipun dengan jaminan keamanan yang berongkos tinggi. 2. Peristiwa seputar Conference Beberapa haris sebelum diselenggarakan Conference terjadi penyusupan pihak yang ingin menggagalkan Conference ke hotel Inter Continental. Satu orang tertangkap dan seorang meledakkan diri dengan bom yang dibawanya. Suasana dan situasi keamanan dikota Kabul menjelang dan pada saat pelaksanaan Conference sangat mencekam, terutama yang dirasakan olehdelegasi dari Indonesia. Kami bertigad ari Indonesia langsung dijemput olehWakil Duta Besar RI di Kabul, Bapak Harlianto, dan Komite Pelaksana Conference. Segera setelah turun dari pesawat kami “diamankan” di ruang tunggu khusus untuk proses dokumen keimigrasian. Kemudian bersama-sama menuju Hotel Inter Continental, tempat Conference, naik mobil anti-peluru dengan pengawalan yang sangat ketat, satu mobil tentara di depan kami dan satulagi di belakang mobil kami. Pengawalan yang melebihi pengawalan Presiden di Indonesia. Yang sangat mencengangkan juga adalah para polisi dan tentara yang berdiri sepanjang jalan dari Bandara ke Hotel mengosongkan jalan yang kami lalui agar mobil bias jalan dengan kecepatan seperti “metro mini” Jakarta. Dalam Standard Operational Procedure (SOP) mobil yang membawa misi khusus kecepatannya harus tinggi untuk menghidari kemungkinan serangan bom bunuh diri. Suasana seperti ini sangat menambah kekhawatiran kami akan keamanan di Kabul. Bila di Indonesia, kami terbiasa dengan kondisi aman tanpa pengawalan, di Kabul keterkejutan pengawalan yang sangat extraordinary, menjadikan kami terus diliputi oleh perasaan ketidak tenangan. Untuk mengurangi ketegangan, setelah tiba di Hotel, kami bertiga dari Indonesia minta diantar ke Wisma Indonesia di Kedubes RI di Kabul agar bisa istirahat. Mobil anti-peluru selalu disiapkan untuk kami. Kami ngobrol di komplek kedutaan RI, tetapi ketenangan selama di Kedubes tiba-tiba dikagetkan oleh informasi dari kasi intel dan keamanan kedutaan kalau kelompok Taliban akan menyerang tempat Conference. Sambil menunggu keputusan dari Panitia, tentang jadi atau tidak Conference dilaksanakan, menjelang maghrib kami memutuskan untuk kembali ke Hotel, untuk mengikuti perkembangan dari dekat. Sepanjang jalan, nampak peningkatan keamanan yang luar biasa dengan melibatkan polisi, tentara, baret hijau dan baret merah. Satu kilometer menuju jalan ke Hotel kami harus melewati pemerikasaan setiap seratus meter oleh aparat bersenjata lengkap. Sepanjang malam kami tidak bias tidur, apalagi pada malam itu salah seorang staf Kedubes RI berceritera kalau hotel, tempat acara yang kami tinggal bersama, pernah kena mortar serangan dari lereng gunung di beakang hotel oleh Taliban. Akhirnya diputuskan bahwa Conference tetap dilaksanakan, meskipun kemudian ditutup lebih awal dari jadwal acara semula. Peserta kehilangan dua sesi panel dari jadwal yang ada, untuk kemudian 21 orang, termasuk kami dari Indonesia, menghadiri undangan ke Istana kepresidenan bertemu dengan Presiden Hamid Kharzai. Kabul, 24 September 2013
Posted on: Wed, 02 Oct 2013 03:19:36 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015