Cerita Persebaya 1927 Away Ke Malang: Dikerjai Wasit, - TopicsExpress



          

Cerita Persebaya 1927 Away Ke Malang: Dikerjai Wasit, Dikasari Pemain, Diintimidasi Suporter Surabaya (beritajatim.co m) Post By : Icwan Fareza Kabar SJT - Bukan cerita indah yang didapat Persebaya dalam tur ke lawan Arema di Stadion Gajayana, Malang, Minggu (24/6/2013) kemarin. Dikasari pemain, dikerjai wasit dan diintimidasi suporter. Itulah catatan perjalanan di Malang. Pertandingan sendiri berkesudahan untuk kemenangan Arema dengan skor tipis 2-1. Corporate secretary Persebaya, Ram Surahman kepada beritajatim menceritakan, keganjilan sudah dimulai sejak sebelum pertandinngan. Entah disengaja atau tidak, panitia pelaksana (panpel) pertandingan Arema tak menyediakan bus yang harusnya menjemput tim dari hotel menuju stadion. Akibatnya, para pemain harus diangkut mobil pribadi Hal itu berlanjut saat pertandingan. Berulang kali pemain Persebaya, seperti Andik Vermansyah dan Taufiq menjadi korban kerasnya permainan anak- anak Arema. Hal itu diperparah dengan banyaknya keputusan wasir Saripudin yang dianggap janggal oleh tim tamu. Salah satunya saat wasit mengesahkan gol pertama Arema yang berbau offside. Puncaknya saat wasit emberikan hadiah penalti untuk Arema di menit ke-83. Laga sempat terhenti selama 10 menit karena pemain tim tamu mogok. Aksi ini adalah akumulasi kekecewaan seluruh elemen tim. Setelah itu laga berlanjut dan Arema akhirnya menang berkat penalti Herman Romansyah. "Saat masuk ke ruang ganti, kami dilempari penonton. Dokter tim dan kit man kami jadi korbannya," ungkap Ram. Namun, cerita belum usai. Saat akan pulang, tim tertahan lama di stadion. Pasalnya, kondisi di luar sedang tak kondusif dan rawan bila para pemain keluar lebih awal. "Pihak kepolisian sempat menawari kami rantis. Akhirnya kami bisa keluar dengan penambahan pengawalan serta dikawal mobil water canon," lanjutnya. Sejatinya, jarak antara stadion dengan hotel tempat Persebaya menginap, bisa ditempuh hanya 10 menit saja. Tapi karena ditakutkan ada penyerbuan massa ke hotel, maka bus pemain harus berkeliling di sekitaran kota. "Tapi kira putar-putar kota untuk mengalihkan perhatian massa. Kurang lebih setelah satu jam, kita baru kembali ke hotel," Dan, dalam perjalanan pulang, ada oknum suporter yang nampaknya berusaha mengejar bus Persebaya. "Waktu di jalan memang ada yang melempar bus kita. Tapi tak sampai pecah kaca. Pelakunya juga sudah diamankan oleh polisi," cerita Ram. Sehari setelah pertandingan, Senin (24/6/2013), pihak Persebaya langsung mengirimkan surat protes di PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS). "Intinya kami sangat-sangat kecewa. Kalau pertandingan seperti ini, buat apa dilanjutkan kompetisi ini," pungkas Ram. Cinta Indonesia wajib join ke => Laskar Garuda 1899
Posted on: Mon, 24 Jun 2013 04:02:39 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015