CeritaJika #2 : Jika Istrimu Seorang Doktor Mungkin banyak - TopicsExpress



          

CeritaJika #2 : Jika Istrimu Seorang Doktor Mungkin banyak orang berharap teman hidupnya nanti berprofesi sama, atau sejajar dari segi akademis, mungkin bahkan lebih. Katanya, supaya ngobrolnya nyambung, atau setidaknya sepemikiran. Aku, seorang calon doktor, tidak berharap itu. Karena ketika berkeluarga nanti, kami akan berbagi kehidupan, bukan berbagi pekerjaan. Aku sendiri tidak akan menjadi doktor di keluargaku nanti, tapi berharap bisa menjadi seorang istri, yang berbakti pada suami, menjadi tulang rusuknya, menjadi tempatnya bersandar ketika lelah, beristirahat, menjadi orang pertama di sampingnya yang menyediakan payung untuknya ketika hujan, tempatnya mengambil energi untuk siap lagi menghadapi tantangan hidup, pendukung utama mimpi-mimpinya, menjadi benang yang terbaik untuk layanganku terbang amat tinggi. Menjadi kuat menopangnya, dan terutama menjadi rumah baginya untuk pulang. Aku tidak akan menjadi Doktor atau dosen untuk keluargaku, tapi menjadi seorang ibu, tempat teraman dan nyaman bagi anak-anaknya kelak, madrasah ilmu bagi mereka, lapisan pelindung pertama, orang terdekat tempat mempercayakan tumbuh kembangnya kelak. Menjadi wanita paling sabar dan kuat, yang siap berada di mana pun keluarganya membutuhkannya. Saat mereka lelah, aku ingin siap berada di depan untuk menarik dan menyemangati mereka, siap berada di belakang untuk mengikuti, siap berada di samping untuk mendampingi. Mungkin kini, aku terkesan egois dengan mengejar mimpiku setinggi-tingginya. Tapi percayalah, ini hanyalah sebuah jalan untuk menjalankan peran terbaikku di kehidupan, untuk bermanfaat sebanyak-banyaknya bagi orang lain. Dan percayalah, dalam keluarga aku tetap ingin dipercaya untuk menjadi tulang rusuknya, pelengkap hidupnya dan keluarga kami kelak, menjalankan tugas-tugasku untuk mematuhi dan menghormati suami, mendampingi suami dalam tugas beratnya membawa keluarga kami seutuhnya ke surga-Nya. Mungkin memang bukan seorang Doktor yang dibutuhkan, tapi aku berharap, aku bisa belajar banyak untuk menjadi seorang yang sabar, kuat, percaya, tulus dan teguh dalam perjalananku menjadi seorang Doktor, untuk mereka, yang paling membutuhkanku nantinya, keluarga. Submitted : Tazkiyah Izzati Ph.D Candidate - Faculty of Bioscience and Engineering Ghent University, Belgium
Posted on: Sat, 09 Nov 2013 13:16:53 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015