“Dalam Nama Yesus!” Bacaan: Kisah 19:13-16 - TopicsExpress



          

“Dalam Nama Yesus!” Bacaan: Kisah 19:13-16 Hampir setiap doa orang Kristen selalu diakhiri dengan kalimat ”Dalam atau demi Nama Yesus”. Ini menyatakan, bahwa kita berdoa melalui Yesus sebagai Pengantara kita. Bisa juga diartikan kita berdoa dengan wibawa Yesus Kristus. Ini sesuai juga dengan perintah Yesus dalam Yohanes 14:13 “apa juga yang kamu minta dalam Nama-Ku, Aku akan melakukannya,….” Doa2 syukur dan doa2 permohonan kita baik pribadi ataupun dalam persekutuan selalu kita akhiri dengan kalimat “dalam Nama Yesus”. Sangat jarang kita tidak melakukannya, walaupun kita mengerti formula itu bukan “mantera” yang mensahkan suatu doa. Peristiwa dalam Kisah 19:13-16 merupakan suatu kekecualian dari mungkin banyak kisah lainnya yang tidak tercatat dalam Alkitab dan juga yang sudah terjadi dalam kehidupan kita. Anak2 Skewa yang adalah tukang jampi. Mereka adalah anak2 dari salah seorang imam kepala Yahudi. Mereka adalah “Tukang jampi” terjemahan bhs Indonesia; Excorsist( English). Jadi sebenarnya masih “normal” seseorang Yahudi menjadi “Excorsist”. Yang tidak biasa disini adalah mereka menggunakan nama “Yesus” padahal mereka tidak mengenal secara baik/intim. Hanya “Yesus yang diberitakan oleh Paulus”. Jadi bisa saja dengan bahasa sekarang “Yesus yang kata Paulus ….” Disini tidak ada unsur iman kepada Yesus. Sedangkan kata “menyumpahi” sudah merupakan tafsiran lanjut dari LAI. Dalam banyak terjemahan lain hanya “meminta dengan sangat” atau “mendesak”, “memerintahkan”. Jadi normal saja. Tidak ada unsur negative. Yang aneh hanya mereka menggunakan nama Yesus yang tidak mereka biasa pakai dan tidak mereka kenal dengan sungguh. Saya tidak mengajak untuk berdiskusi apalagi berdebat tentang “menyumpahi”, tetapi saya hanya mengajak kita memikirkan ulang, sungguhkan kita “mengenal Yesus” yang selalu kita gunakan dalam doa2 kita? Mengenal tidak sekedar “saya tahu”, tetapi mengenal berarti kita sungguh2 tahu siapa Yesus itu, apa yang Dia lakukan bagi kita, apa yang Dia inginkan dari kita. Rasul Yakobus memperingatkan kita; “… kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa2, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu” (Yak.4:3) Tentu saja kita tidak dapat “menghakimi” cara seseorang berdoa, sebab hal itu merupakan hubungan dia secara pribadi dengan Tuhan. Tetapi mari kita merefleksi diri, memeriksa diri dengan cara atau motif apa kita berdoa. Kita berdoa untuk keselamatan, untuki kesehatan, kesembuhan, pemulihan secara pribadi. Seorang atlit berdoa untuk kemenangan dalam pertandingan. Kita berdoa agar lulus dalam ujian, tapi beberapa orang doanya disertai dengan usaha “nyontek” bukannya dengan belajar sungguh. Para pemimpin bangsa berdoa agar terpilih jadi Lurah, Gubernur atau Presiden, lalu apa yang dilakukan? Sesuaikah dengan doa2-nya. Kita sebagi pemimpin gereja apa doa kita dan bagaimana perilaku kita? Cocokkah dengan iman kita kepada “Nama Yesus” yang agung itu?
Posted on: Thu, 22 Aug 2013 00:35:27 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015