Dalam menyikapi kenaikan BBM ada dua pandangan yang harus dilihat - TopicsExpress



          

Dalam menyikapi kenaikan BBM ada dua pandangan yang harus dilihat : dari sisi sistem dan sisi keilmuan (teknis). Kebanyakan orang dan para ahli sekarang berangkat dari ilmu (teknis). Berdasarkan data dan fakta di lapangan, migas di Indonesia mau tidak mau memang harus naik karena kebutuhan semakin banyak, produksi dan cadangan sedikit sehingga harus impor dengan harga pasar. Kalau terus disubsidi tentu akan memberatkan APBN. Meskipun demikian solusi teknis ini masih bisa dikritisi, misalnya kenapa tidak dilakukan efisiensi APBN, mamfaatkan dana dari penyerapan anggaran yang rendah, berantas korupsi, dan sebagainya. Termasuk kelola SDA yang lain oleh kita sendiri sehingga keuntungannya bisa dimaksimalkan. Sedangkan yang dilakukan HT, pandangannya berangkat dari sistem, bahwa yang terjadi sekarang adalah liberalisasi. Kembalikan kepemilikan sebagaimana mestinya baik untuk umum, individu atau negara. Namun harus diingat, ketika barang menjadi kepemilikan umum bukan berarti harus murah. Bisa aja mahal tapi keuntungannya kembali ke rakyat bisa dalam bentuk infrastuktur, pendidikan, kesehatan, dll. Atau kalau mau murah, biaya untuk barang tersebut bisa diambil dari pengelolaan kepemilikan umum yang lain meski harus diperhatikan juga bagaimana agar barang tersebut dikonsumsi dengan efisien. Disinilah mesti dibuat teknisnya. Mana yang benar ? Dua-duanya harus dijalankan. Perkara teknis diperlukan untuk menyikapi fakta di lapangan. Sedangkan perkara sistem pun diperlukan agar liberalisasi tidak terjadi, sehingga ketika ada energi subsitusi atau energi alternatif tidak ikut-ikutan diliberalisasi. Harga minyak naik atau turun itu masalah teknis, tinggal dilihat maslahat atau madharat-nya. Untuk kondisi sekarang menaikkan harga migas menurut saya itu madharat karena itu bagian dari liberalisasi, terus korupsi masih merajalela tidak dibersihkan, penyerapan dan efisiensi anggaran yang rendah. Kalau hal ini belum diperbaiki pemerintah, malahan APBN dibebankan kepada rakyat maka itu madharat sehingga harus DITOLAK.
Posted on: Wed, 05 Jun 2013 02:59:58 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015