Dikatai cuma tidur di Papua, TNI tuntut Komnas HAM minta - TopicsExpress



          

Dikatai cuma tidur di Papua, TNI tuntut Komnas HAM minta maaf Tentara Nasional Indonesia (TNI) tersinggung atas pernyataan seorang Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai yang menyebut TNI hanya tidur, bukan mengamankan Papua. Mabes TNI mendesak Natalius Pigai untuk segera meminta maaf kepada keluarga besar TNI yang berduka. "Kami meminta kepada Natalius Pigai segera meminta maaf kepada keluarga besar TNI atas pernyataannya itu. Pernyataan Pigai ini mencederai perasaan keluarga TNI yang tengah berduka cita," ujar Kapuspen TNI, Laksamana Muda Iskandar Sitorus, di Mabes Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (26/2). Iskandar mengatakan pernyataan tersebut sangat disayangkan karena telah keluar melalui mulut seorang komisioner HAM. Ditambahkan dirinya pernyataan Natalius sendiri sangat bertentangan dengan apa yang terjadi pada saat penembakan yang menyebabkan tujuh orang anggota TNI yang tewas di Sinak, Puncak Jaya. "Saya tegaskan, dalam peristiwa di Distrik Tinggi Nambut, Puncak Jaya, anggota kami tidak sedang tidur. Saat itu TNI tengah mengambil alat komunikasi di Bandara, dan ada penyerangan dari GPK. Bayangkan saja, prajurit TNI bertugas di sana meninggalkan istri dan anak-anaknya, tapi masih ada yang menyatakan seperti itu," tegasnya. Lebih lanjut Iskandar mengatakan karena pernyataan ini telah dimuat di beberapa media masa di Seluruh Indonesia. Maka Pigai pun harus kembali mengatakan permintaan maafnya di media. "Harus dari Sabang sampai Merauke juga dia harus meminta maaf," lanjut Iskandar. Berikut pernyataan Pigai soal insiden di Papua: "Jadi sisanya pada tidur dan nongkrong. Wajar ditembak," ujar Natalius Pigai saat jumpa pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/2). Pernyataan Pigai yang dinilai kontroversi juga soal penembakan TNI di Papua bukanlah pelanggaran HAM. "Seandainya yang ke delapan TNI itu ditembak oleh OPM (Organisasi Papua Merdeka), itu tidak melanggar HAM karena keduanya adalah kelompok bersenjata yakni baik negara dan milisi. Jadi tidak ada pelanggaran HAM di situ," katanya.
Posted on: Fri, 28 Jun 2013 18:54:40 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015