Episode 21 AIR MATA ABU-ABU - TopicsExpress



          

Episode 21 AIR MATA ABU-ABU Agus Adriansyah Fade in Fade out EXT. EMPERAN GEDUNG-GEDUNG DI PUSAT KERAMAIAN KOTA . SIANG Keramaian para pejalan kaki yang hilir mudik bukanlah menjadi suatu pemandangan yang aneh untuk di pertontonkan di sekitar kawasan ini , rata-rata dari mereka adalah pekerja kantor di sekitar kawasan gedung-gedung yang menjulang di sekitar sini . Sedangkan rata-rata mobil kendaraan pribadi bercampur mobil-mobil umum angkutan kota memang juga sudah menjadi pemandangan yang sangat biasa untuk di maklumi sebagai pusatnya biang kemacetan lalu lintas . CUT TO EXT. SEBUAH ATAP BERSUDUT DIANTARA DUA GEDUNG YANG MENJULANG TINGGI . SIANG Terlihat beberapa sosok tengah berkerumun berdiri siaga , sedangkan dari tengah-tengah kerumunan itu dua orang tampak sibuk mengeluarkan segala macam perkakasnya dari dalam ransel , yang seorang mencoba mengikatkan tali ke pinggangnya , sedangkan yang satunya lagi membidikkan mata tali dengan menggunakan busur panah otomatis ke ujung puncak atap gedung . Lalu tak selang beberapa lama dua orang dari mereka dengan meluncur naik bagaikan ninja ke arah puncak atap gedung dengan peralatan yang sangat canggih . Insert Seorang yang memegangi HT sedari tadi lalu membuat kontak bicara dengan lawan bicaranya di HT itu … ORANG 1 : Elang sudah ready meluncur ! sekarang waktunya kalian … OS. ORANG 2 : Oke ! di jawab … ( Jawab orang 2 dari seberang ) Pemegang radio HT itu lalu menutup HT nya dan langsung memberikan rekomendasi kepada beberapa orang yang masih berada di sekitarnya … ORANG 1 : Oke ! sesuai rencana sisanya tinggal stand bye di dalam fan … dua orang calling Taksi call dan bergerak secara prosedur … ingat ! jangan sampai ada jejak ! Dua orang yang di maksud pemegang radio HT itu lalu mengangguk pertanda paham , ia lalu buru-buru turun mendahului kelompoknya keluar dari area sudut gedung itu . ORANG 1 : Baik ! yang lain ikut saya ke Fan … ! ( ujarnya kepada beberapa anak buahnya yang lain ) sisa beberapa orang itu lalu juga menghambur keluar dari area sudut gedung … shot up warna langit sepenggalahan di atas mulai terlihat memega abu-abu di iringi rintiknya gerimis hujan yang mulai berjatuhan … air mata abu-abu … CUT TO INT . LORONG GOT BAWAH TANAH LANTAI BASE MENT . SIANG Beberapa orang berpakaian seragam Maintenance tampak sibuk di dalam sebuah lorong got di dalam area gedung , Shot a round Beberapa Bom tanam terlihat terpasang apik di tiap-tiap titik tiang pondasi basement Mereka terlihat sibuk sekali mencoba mengaktifkan tombol remote control dari sebuah Bom yang terpasang di dalam lubang saluran got bawah tanah itu . menyambung-nyambung kabel si Hitam maut sepertinya sudah menjadi satu kelihaian buat mereka , cepat sekali kerjanya dan sangat professional cara mereka mengatur instalasi Bom-bom itu , sekalipun keadaan got sangat bau dan kotor mereka kayaknya tidak terlalu peduli dengan hal-hal itu . Focus shot Lampu signal pemancar Bom dengan satelit itu tiba-tiba menyala , ia berkedip-kedip , sekali ke kanan dan sekali ke kiri , begitu seterusnya berirama dengan detakan waktu per detik yang berjalan . Orang itu lalu mengontek seseorang lewat radio HT nya … ORANG 2 : Oke ! Kucing ! tikus-tikus sudah terpasang rapi … kita pasang parallel dengan jarak hulu ledak per detik seratus meter tiap unit … OS. ORANG 1 : Oke ! kalian boleh naik ! kita tunggu di delima dermaga satu … Orang yang tadi mengontek radio HT kemudian memberikan kode kepada yang lainnya … ORANG 2 : Hay , Guy’s ! kayaknya kita udah finishing disini … kita naik ! ( ujar orang itu seraya menaiki tangga ) semua lalu mengikuti langkah-langkah orang yang membawa HT itu naik ke atas . CUT TO EXT . JALAN SETAPAK DI SUDUT GEDUNG . SIANG Rinai hujan mulai terasa deras … Long shot Sebuah mobil fan yang masih parkir disitu menyiratkan kesan diamnya tanpa di curigai . CUT TO EXT . EMPERAN GEDUNG-GEDUNG DI PUSAT KERAMAIAN KOTA . SIANG Beberapa pejalan kaki yang tadi terlihat berlalu lalang mulai saling berhamburan mencari tempat yang aman untuk berteduh . sedangkan mobil-mobil yang masih terjebak di kemacetan masih seperti itu . CUT TO INT . GEDUNG LANTAI BASEMENT . SIANG Beberapa orang yang tadi berpakain maintenance masuk ke dalam sebuah fan yang parkir tak jauh dari situ . ORANG 2 : Kita pergi dari lobang tikus … ( kontek orang yang membawa radio HT itu seraya masuk ke dalam pintu kemudi ) CUT TO INT . MOBIL FAN 2 . SIANG Yang duduk di kursi kemudi , yang memegangi radio HT lalu menjawab … ORANG 1 : Oke , kita pergi dari sini … CUT TO EXT . JALAN SETAPAK DI SUDUT GEDUNG . SIANG lalu tak selang beberapa lama mobil fan itu pun mulai bergerak pergi dari tempat itu . CUT TO INT . LANTAI BASE MENT . SIANG Begitu juga dengan mobil Fan yang di masuki oleh beberapa orang yang berpakaian maintenance tadi … mereka juga ikut bergerak pergi meninggalkan lokasi maut itu . CUT TO INT . GEDUNG . SIANG Dua orang berjalan lenggang diantara kerumunan para nasabah Bank Negara lainnya . Keduanya terlihat biasa-biasa saja seperti yang lainnya , Sedangkan pekerja-pekerja Bank yang lain terlihat sibuk sekali dengan keantusiasannya dalam melayani para konsumen dan costumer mereka . CUT TO INT . GEDUNG BANK NEGARA . SIANG Seseorang yang memakai earphone lalu menjawab … ORANG 4 : baik , kita nunggu kode dari kalian … focus shot ( earphone kecil di dalam telinga si pemakai ) lalu terdengar jawaban dari earphone … OS. ORANG 3 : Oke , di tunggu sebentar kodenya … Focus shot ( pesawat telephone ) Tiba-tiba pesawat telephone security berdering beberapa kali melawan suasana keramaian di dalam gedung itu . Seorang Satpam Bank itu lalu mengangkatnya … SATPAM : iya … disini Gedung Bank Negara … ada yang bisa kami Bantu ? tetapi jawaban dari seberang pesawat telephone itu terdengar begitu misterius … MISTERIUS CALL : Kami tak punya waktu banyak ! banyak bom-bom dengan kapasitas ledak yang besar di pondasi basement gedung yang anda pijak sekarang dan akan segera meledak !! Wajah Sang Satpam terlihat mulai terlihat gusar mendengar omongan orang misterius dalam telephone yang di terimanya … SATPAM : Hey ! Hey ! Bung ! anda siapa ?!! jangan main-main , ya … tetapi jawaban dari seberang terasa mulai membuat gentar sang Satpam … MISTERIUS CALL : Kami tidak main-main ! … Bom itu tersetel otomatis dengan system satellite yang di parallel … kami bisa ledakkan bom itu kapanpun kami mau !! paham ?!! SATPAM : Hey ! Hey ! … Ap … ! “ Click ! “ , sampai disini pesawat telephone lalu terputus … Sang Satpam mulai terlihat cemas , sesaat ia mengedarkan pandangannya ke arah para pengunjung Bank dengan hati berdebar-debar … focus shot ( layar televisi ) layar televisi yang terpampang di atas tiang pilar Bank Negara insert Close Fotho Uzair Abekh terpampang di screen layar tivi OS. REPORTER BERITA TIVI : Uzair Abekh seorang ketua teroris international yang paling berpengaruh di dunia telah tertangkap setelah persembunyiannya di Banyuwangi - Indonesia beberapa hari lalu , kini sedang dalam perjalanan di bawa menuju Kota Jakarta untuk segera di sidangkan dan di bawa ke mahkamah international . Focus shot Layar televisi Iring-iringan mobil satuan pengawal tahanan dari kepolisian yang di bantu oleh dua pleton Pasukan TNI . AD meluncur cepat di area bebas hambatan / By pass – luar kota Jakarta . CUT TO EXT . JALAN RAYA BY PASS JAGORAWI . SIANG OS. REPORTER BERITA TIVI : iring-iringan ini di lengkapi oleh siaga yang sangat ketat dari kesatuan kepolisian yang di Bantu oleh aparat pihak militer Angkatan Darat Indonesia . Tetapi walaupun begitu masih di tegaskan oleh pihak kepolisian Republik Indonesia bahwa tertangkapnya Uzair Abekh belum dapat menjamin kepulihan keamanan di Negara ini , DISOLVE TO EXT . ATAP GEDUNG MENJULANG . MALAM Flash back peristiwa penyergapan komplotan Uzair Abekh Terjadi baku tembak antara pihak kepolisian dan Para militant Terorisme yang akhirnya di akhiri dengan tertangkapnya Sang Icon kelompok militant terorisme ini , yaitu yang bernama Uzair Abekh . OS. REPORTER BERITA TIVI : hal itu di karenakan masih berkeliarannya beberapa anak-anak buah Uzair Abekh itu sendiri yang berhasil meloloskan diri setelah upaya penggerebekan kesatuan Kepolisian beberapa hari lalu . insert Sedangkan sisanya yang lain berhamburan hingga menghilang setelah terlebih dahulu melompat terjun tertelan masuk ke dalam hulu sungai yang dalam . Shot up Langit pada malam yang memega berselimut kabut gelap , grey water eye’s … sepertinya hujan lebat sudah dapat di pastikan akan turun . DISOLVE OUT INT. STUDIO PELIPUTAN BERITA TIVI . SIANG Wajah sang pembawa berita itu terlihat serius dan elegant meneruskan kalimatnya … REPORTER BERITA TIVI : Di khawatirkan oleh pihak Negara mereka masih menuntut atas pembebasan Sang ketua teroris ini dengan melansir cara apapun . CUT TO INT. GEDUNG BANK NEGARA . SIANG Sang Satpam Bank Negara yang tadi menerima telephone misterius datang tergopoh-gopoh bersama beberapa teman lainnya menuju Pos Jaga di mana ia mengangkat telephone tadi . ia lalu memencet digit-digit tombol penyimpan memory yang ad di pesawat telephone . SATPAM 1 : coba , dan … dengar ini … ! ( tandasnya serius ) mereka lalu memasang daun telinganya mencoba mencermati suara yang terdengar keluar … ( insert . OS .Suara rekaman pembicaraan Satpam tadi dengan Orang Misterius yang menelphonnya ) , setelah mencermati isi pembicaraan di situ , sang Komandan Security itu lalu berseru … KOMANDAN SECURITY : Hmm … ! ( sambil manggut-manggut ) apa diantara kalian ada yang mengenali suara siapa ini ? semua berfikir serius , salah seorang diantara mereka menjawab … SATPAM 2 : Entah siapa si Misterius ini , dan … tapi yang jelas kayak-nya orang ini nggak main-main … Komandan Satpam itu manggut-manggut lagi … KOMANDAN SECURITY : Hmm … bener juga kamu … Komandan Satpam menengadah sambil menghela navas panjangnya sekali , ia tampak mulai serius berfikir keras … KOMANDAN SECURITY : Baik ! kita bagi tugas untuk usut kasus ini … sebagian check di lantai basement , sebagian lagi stand-bye di ruang ini sementara saya akan menghadap Pak Widjoyo untuk melaporkan peristiwa ini … di mengerti ? semua menjawab serentak … SEMUA : SIAP KOMANDAN !! ( Sambil memberikan penghormatan ala militer ) KOMANDAN SECURITY : Baik , kita nggak ada waktu untuk banyak bicara lagi … laksanakan tugas kalian ! Tanpa banyak bicara lagi para security itu lalu berhamburan untuk melaksanakan perintah dari Sang Komandannya . Insert Dari kejauhan Dua orang dengan setelan Tuxedo hitam-hitam diam-diam memperhatikan sikap para Security Bank Negara itu dengan kesan tenang dan meneliti . CUT TO INT . RUANG DIREKTUR UTAMA BANK NEGARA . SIANG Ponsel Pak Widjoyo tiba-tiba berdering , seirama dengan itupun suara mesin pemanggil pesawat telephon yang berada di atas mejanya ikut berdering berbarengan . Tetapi Pak Widjoyo lebih mengutamakan untuk membuka ponselnya terlebih dahulu … CUT TO EXT. RUANG DIREKTUR UTAMA BANK NEGARA . SIANG Sang Komandan Security yang kini sudah berada di hadapan Sekretaris Pimpinannya tengah sibuk menunggu jawaban panggilan dari Pak Djoyo … KOMANDAN SECURITY : Gimana , mbak Harty ? apa Pak Djoyonya ada di dalam ? Mbak Harty menjawabnya sambil masih memegang gagang telephon … SEKRETARIS : Entah , Pak Mono … beliau sih ada di ruangnya … tapi entah kok nggak di angkat-angkat ya ? Pak Mono manggut-manggut … KOMANDAN SECURITY : em … ya ya … CUT TO INT . RUANG DIREKTUR UTAMA BANK NEGARA . SIANG Pak Widjoyo melonjak kaget setengah melotot … PAK WIDJOYO : APA ?!!! Pak Widjoyo langsung menggdor mejanya dengan tangan terkepal … PAK WIDJOYO : HEY !! JANGAN MAIN-MAIN YA ! … KAMU TAHU SIAPA SAYA ?!! MISTERIUS CALL : Maaf Pak Direktur … anda sudah terlanjur berhadapan dengan situasi ini , kita tidak dapat mengubahnya kecuali Anda bicarakan keinginan kami kepada pemerintah di Negara ini … ( jawab sang penelphon dengan kesan tenang dan santai ) Pak Widjoyo semakin mengkelap mendengar perkataan penelphon misterius itu … PAK WIDJOYO : HEY ! JANGAN BERTELE-TELE !! CEPAT KATAKAN APA MAU KALIAN ? MISTERIUS CALL : Hm … hyah … Kita tunggu sebentar lagi … “ Tut’s “ , ponsel tiba-tiba terputus , Pak Widjoyo terlihat makin geregetan PAK WIDJOYO : HEY ! HALO ! HALO ! HEY !! Pak Widjoyo lalu saking kesalnya meraih cangkir kopinya dan hendak melemparkannya … PAK WIDJOYO : KURANG AJAR !!! ( geram Pak Widjoyo ) CUT TO EXT . RUANG DIREKTUR UTAMA BANK NEGARA . SIANG OS. “ PRAK !!!! “ , terdengar suara seperti dua benda padat yang berbenturan keras dari dalam , hal ini tentu saja mengundang perhatian Pak Mono , Sang Komandan Security Gedung Bank Negara yang sedang menunggu jawaban telephon bersama Mbak Harty dengan perasaan cemas … Tanpa pikir panjang lagi naluri Pak Mono dengan Reflex mencoba membuka pintu yang tertutup rapat itu dengan paksa . CUT TO INT . RUANG DIREKTUR UTAMA BANK NEGARA . SIANG Pas begitu Pak Mono menghambur masuk ke dalam pintu pimpinan utamanya … Insert Wajah Pak Widjoyo yang masih memerah padam , kembali di kagetkan oleh munculnya Pak Mono yang juga tampak tegang … PAK WIDJOYO : KAMU !!! ( Kaget Pak Widjoyo setengah berseru keras ) Pak Widjoyo seraya bangkit langsung melempar getah amarahnya ke arah Pak Mono … PAK WIDJOYO : ADA APA ?!!! ( Tanya Pak Widjoyo lagi dengan nada yang sangat tegas ) Pak Mono sempat tergugup melihat kemarahan Pak Widjoyo … PAK MONO : e … Anu , Pak … boleh saya duduk dulu … ? Pak Widjoyo menatap tajam sesaat memperhatikan kedatangan Pak Mono … lalu ia mempersilahkannya juga … PAK WIDJOYO : baik … silahkan … ( jawab Pak Widjoyo mulai melunak ) Pak Mono lalu duduk di hadapan meja Pak Widjoyo … PAK WIDJOYO : Ada apa ? PAK MONO : Saya mau laporkan kepada Bapak kalau gedung kantor kita ini sedang berada dalam pengintaian seseorang … Pak Widjoyo menatap Pak Mono dengan teliti dan tajam … PAK WIDJOYO : Kamu seius ?? PAK MONO : Ya Pak … dan dia juga mengancam kita dengan terror Bom yang siap meledak … Pak Widjoyo berfikir sejenak … PAK WIDJOYO : Tunggu dulu … dia bilang Bom yang siap meledak ? PAK MONO : betul Pak Pak Widjoyo mengangguk-anggukkan kepalanya lagi … lalu tiba-tiba ia tersentak mengagetkan … PAK WIDJOYO : Bedebah ! kalau begitu sama seperti apa yang barusan saya terima dari ponsel saya ! ( ujarnya seraya terburu-buru bangkit dari kursinya ) Pak Widjoyopun tak elak langsung menghambur sambil mengajak kepada Pak Mono untuk bersegera … PAK WIDJOYO : Kita check seluruh area gedung ! selebihnya kita harus cepat laporkan hal ini ke polisi ! cepat ! Pak Mono tak ada pilihan lain , ia mengikuti langkah-langkah kaki Pak Widjoyo seirama … CUT TO INT . HALAMAN PARKIR GEDUNG BANK NEGARA . SIANG Sebuah mobil box tiga perapat berbelok-belok meliuk-liuk naik dari halaman Parkir Gedung Bank Negara yang besar hingga menuju ke lantai tiga . Lalu mobil box itu terlihat parkir menyudut diantara himpitan mobil-mobil lain yang terlihat cukup padat . Insert Dua orang membawa ransel besar lalu turun dari mobil box dan langsung melangkah terburu-buru menuju arah Lift . Focus shot Telinga seorang diantara mereka memakai earphone . ORANG 5 : Elang dua sudah sampai … ( katanya pelan datar seperti bergumam tetapi bernada tegas ) lalu terdengar suara dari earphone itu … ORANG 4 : Baik … persiapkan semua keperluannya … ORANG 5 : Hm … ( orang itu mendesah sekali ) Keduanya lalu menghilang setelah masuk ke dalam lift yang bergerak naik … CUT TO INT . LANTAI BASEMENT .GEDUNG BANK NEGARA . SIANG Camera shot Muka pintu lift lantai basement Tiba-tiba pintu lift terbuka dan menyembulkan beberapa sosok anggota security … LEADER SECURITY “ Kita menyebar … periksa setiap sudut-sudut yang mencurigakan … sebagian ikut saya mengecheck di lorong got bawah tanah … sisanya panggil anak-anak maintenance untuk kita mintai bantuannya … “ Semua mengangguk … SATPAM 1 “ Siap Pak !! “ ( jawab mereka serentak ) Merekapun menyebar membagi tugas menyusuri seluruh area gedung yang mencurigakan dan tempat-tempat yang sekiranya memungkinkan untuk di pasangi Bom . CUT TO INT. GEDUNG BANK NEGARA . SIANG Seluruh pengunjung dan nasabah Bank Negara , termasuk para pegawai kasir masih terlihat berjalan normal seperti biasanya tak terjadi apa-apa . Insert OS. Reporter Berita Dari televisi OS. REPORTER BERITA TIVI : Untuk itu kepada seluruh lapisan masyarakat luas di harapkan kerja samanya untuk tetap siaga atas setiap gerakan yang sekiranya mencurigakan . Focus shot layar televisi : memampangkan beberapa sosok wajah dari anak-anak buah Uzair Abekh REPORTER BERITA TIVI : Ada pun beberapa insert fotho yang kami pampang disini adalah wajah-wajah yang telah di sahkan oleh pihak kepolisian dengan status Buronan , mereka itu adalah anak-anak buah dari Uzair Abekh , diantaranya ialah Djero , DD , AR , FA , AS , dan sederet wajah lainnya yang belum teridentifikasi jelas identitasnya . Orang 4 dan temannya yang melihat siaran berita itu sampai disini lalu saling berpandangan , dari wajah mereka terlihat sama-sama mengguratkan perasaan prihatin yang di sembunyikan , alis mata yang mengangkat berkerut dan bola mata yang nanar menyembunyikan air mata lagi tanpa bicara , hanya mata . CUT TO EXT . JALAN RAYA . SIANG Dua orang berpakaian tuxedo dengan setelan hitam-hitam tiba-tiba di datangi oleh sebuah taxi . Seorang dari mereka yang memakai microphone lalu memberikan kode …
Posted on: Sat, 27 Jul 2013 07:26:27 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015