Find a New Love Aku dulu menyukai seseorang yang usianya lebih - TopicsExpress



          

Find a New Love Aku dulu menyukai seseorang yang usianya lebih tua dan jaraknya jauh dari usiaku yaitu 10 tahun. Dan setiap harinya aku selalu dirundung dengan harapan yang tak pasti. Keseringan galau hari-hariku. Muka sepet dan terkesan judes dan bisa dibilang gila lah! Tapi, belakangan ini aku sering tersenyum dan bertingkah terlalu OVER. Entah jingkrak-jingkrak atau apalah! Layaknya orang kesurupan. Maklum saja baru minggu-minggu kemarin aku bertemu dengan anak laki-laki berbeda jurusan disekolahku. Nggak terlalu ganteng sih, tapi cool, gentle pula. hahaha FIRMAN, namanya. “Dengaren, ngguya-ngguyu dewe. Lapo mbak?” (Tumben, senyam-senyum sendiri. Kenapa mbak?) tanya Silvi teman sebangkuku “Gak opo-opo!!” jawabku yang masih fokus dengan bayangan Firman Akupun masih teringat jelas bayang-bayang Firman memanggilku dari bengkel mesin. Semalam sempat mengirim sms kepadaku dan mengaku bahwa dirinya bernama Firman. Awalnya sih sempat ilfil tapi begitu tahu persis Firman itu kaya begitu dan berani pula manggil-manggil dan tanya kenapa smsnya nggak aku balas? Seumur-umur baru Firman aja yang berani nyamperin dan minta kenalan face to face. Untuk cowok-cowok yang lain, cemen lah! :p “May…” seru Firman Dan nggak tahu kenapa langkahku berhenti dan menoleh kearahnya. Biasanya mah cuek-cuek aja kalau ada yang manggil-manggil nggak jelas. Tapi, memang dari aura suaranya udah keliatan keren gitu! hehehe (gombal) “Kok smsku gak dibales?” tanya Firman seraya menghampiriku “Ha?” aku mengernyitkan dahi Dan jujur aku masih heran. “Kok cik kendel e arek lanang takon-takon nang aku, gak koyok biasa e?” (Kok beraninya anak laki-laki tanya-tanya ke aku, gak kaya biasanya?) batinku. “Lapo, May? Kok gak dibales?” (Kenapa, May? Kok gak dibalas?) “Awakmu sopo?” (Kamu siapa?) “Firman…” dengan gestur yang tegap dan tampang-tampang cuek dan cool gimaaanaa gituh! “Ooohh… iyo. Sepurane yo?” (Ooohh… iya. Maaf ya?) Dia hanya terdiam dan masih memandangiku dan akupun juga langsung beranjak pergi karena Novita sahabatku menunggu digerbang sekolah. “Lapo, Mey?” (Kenapa, Mey?) Tanya Novita. Memey adalah panggilan kecilku yang sampai segedhe ini dipakai untuk orang-orang terdekat memanggilku “Mari diceluk wong ganteng, Hahaha!!” (Habis dipanggil orang ganteng) ucapku dengan terbahak “Sopo? Oh, sing mau kon mandek nang bengkel mesin ta?” (Siapa? Oh, yang tadi kamu berhenti di bengkel mesin?) Aku mengangguk sambil tersenyum girang. Disekolah aku ditegur sekali lagi oleh Silvi. Dia heran dengan perubahan sikapku yang keseringan senyam-senyum nggak jelas. “Lapo se, Mbak?” (Kenapa sih, Mbak?) tanya Silvi “Aku mari dipethuki mbek arek TPM (Teknik Pemesinan), Pi. Nagih balesan smsku. Soale wingi bengi mari sms tapi gak tak bales. Tapi, Keren!!” (aku habis ditemui sama anak TPM, Pi. Nagish balasan smsku. Soalnya kemarin malam habis sms tapi nggak aku bales. Tapi, Keren!!) “Ganteng a? kok sampe nggarai awakmu koyok ngene?” (Ganteng kah? kok sampai bikin kamu kaya gini?) “Lumayaann…” ucapku sambil terkekeh “Eh, salut aku mbek Firman. Cowok pertama nang sekolah sing iso nggarai awakmu gendeng!! Hebat… hebat…” (Eh, salut aku sama Firman. Cowok pertama disekolah yang bisa buat kamu gila!!) ucap Silvi sambil geleng-geleng dan mengacungkan satu jempolnya “Iya dong…” “Penasaran aku, yok opo se Firman iku?” (Penasaran aku, gimana sih Firman itu?) Aku mengangkat bahuku. Sudah beberapa hari Firman nggak sms aku. Duh, sayang banget kenapa smsnya yang kemarin-kemarin itu nggak aku balas. Salahku juga sih… “Pi, ewangono aku…” (Pi, bantu aku…) rengekku “Opo?” (Apa?) “Firman kongkon sms aku!!” (Firman suruh sms aku!!) “Nomer e endi?” (Nomornya mana?) “Tak hapus…” “Oh, arek gendeng! Lah, carane terus yok opo?” (Oh, anak gila! Lah, terus gimana caranya?) “Aku ono nomer e Juni, smsen Juni kongkon Firman sms aku!” (Aku ada nomornya Juni, sms aja Juni suruh Firman sms aku!) Silvi pun mengangguk. Pas aku lagi online Facebook, lagi asik-asiknya chattingan tiba-tiba si Adikku yang unyu Silvi ini ngikut ngirim chatting ke aku. “Mbak, Pimen mau telpon loh…” (Mbak, Pimen tadi telpon loh..) kata-kata Silvi dalam chat. Pimen adalah julukan yang diberikan Silvi. Gaje banget!! “Gak, wong missed call kok!” (Gak, orang cuma missed call!) “Iyo, begono maksudku. Hehehe” “Eh, tapi tengkyu yah Aku seneng lohh…” Akhirnya saat itu juga aku dan Firman mulai smsan. Senangnya minta ampun. Dan mirisnya aku kasihan sama Silvi niat ngeabntuin malah digodain terus sama Juni yang tak lain adalah teman sekelas Firman. “Wis, ganti nang Juni ki? Lali a mbek Ryan?” (Udah, ganti ke Juni nih? Lupa kah sama Ryan?) aku menggoda Silvi “Ogah! Gilo.” (Ogah! Najis.) Ryan adalah pacarnya Silvi yang sekarang tengah kuliah di Singapore. Dan niatnya setelah lulus bakalan nikah tuh mereka. Dan akhirnya setelah sekian lama hatiku mandek hanya disatu orang aja sekarang bisa ngerasain jatuh cinta lagi. Eh! bener loh berjuuuuuttaaaaaaaaaaaa rasanya… hehehe “Just Story but this is REAL!!”
Posted on: Wed, 24 Jul 2013 04:19:47 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015