Gerakan rakyat dunia, bersatu melawan WTO! 14 November 2013 pukul - TopicsExpress



          

Gerakan rakyat dunia, bersatu melawan WTO! 14 November 2013 pukul 0:27 Sukseskan Kampanye Global Anti Imperialisme People’s Global Camp dan Youth Solidarity Festival (PGC-YSF) 2013 Bubarkan WTO!! Gerakan rakyat dunia tengah mengarahakan perhatiannya ke Indonesia, untuk berbondong-bondong ambil bagian menyikapi KTM WTO Ke-9 di Bali-Indonesia Sebagai satu system yang paling actual namun rakus dan brutal, Imperialisme memang tak pernah ada kata puas melakukan penghisapan dengan berbagai skema dan kebijakannya terhadap rakyat diseluruh dunia. Kini, ditengah ganasnya gelombang resesi ekonomi dan krisis akut yang terus menggerogotinya, seluruh skemanya telah ditancapkan dengan cara yang bahkan semakin vulgar dan barbar. Progress-nya saat ini, tidak sedikitpun bergeser dari kepentingan untuk menyelesaikan deritanya atas krisis, Imperialisme terus mengintensifkan seluruh instrumen dan menggerakkan seluruh mesin penghisap yang telah dibentuknya. Melalui berbagai paket kebijakan neoliberal-nya dengan “liberalisasi, privatisasi, deregulasi” sebagai pilar utamanya, telah semakin memperburuk penghidupan rakyat. Akibatnya, pencabutan subsidi publik, penghapusan tariff dan, ekspor kapital besar-besaran, penaikan pajak, melambungnya angka pengangguran dan kemiskinan adalah sebagian kecil dari sekian banyak dampak buruk dari skema tersebut yang ditimpkan terhadap rakyat. Seluruh instrumen yang bahkan sangat usang seperti organisasi perdagangan dunia (WTO) terus berupaya dibangkitkan ditengah memuncaknya perkembangan yang kian tak berimbang diseluruh negeri. WTO yang telah menjadi salah satu skema liberalisasinya, terutama sebagai skema perdagangan global, telah mengikat bagi negara anggotanya dan terus dipaksakan terhadap negera-negara miskin dan berkembang untuk membuka pasar yang semakin luas dibawah ilusi ”perdagangan bebas dan globalisasi”, sebagai solusi untuk melemparkan barang produksinya yang telah lama menumpuk dan kian membusuk. Skema tersebut (WTO) tentu saja tidak mengkompromikan satu sector dan golongan-pun untuk terhindar dari kebusukan dan jeratannya, termasuk bagi pemuda dan pendidikan diseluruh dunia. Selain dampak umum seperti yang dialami oleh rakyat diseluruh sektor, pemuda juga telah dihadapkan dengan persoalan khususnya atas ”pendidikan dan lapangan pekerjaan”. Praktisnya, dalam dampak khusus tersebut telah menyebabkan pemuda semakin kehilangan kesempatan untuk dapat mengakses pendidikan secara terbuka, dan pendidikan yang berkualitas. Pemuda juga dihadapkan dengan hambatan akses atas lapangan pekerjaan sehingga terus terjebak dalam keterbelakangan atas ilmu pengetahuan dan teknologi, sekaligus sebagai komoditas perdagangan tenaga kerja, baik didalam maupun diluar negeri. Sejatinya kebangkitan WTO melalui Konferensi Tingkat Menteri ke-9 nya di Bali, pada bulan Desember mendatang, berbicara tentang (sekali lagi) keputusasaan imperialisme AS untuk menjaga kepalanya yang tengah ter-apung ditengah samudra krisis mematikan akibat gelombang resesi dan jurang depresi besar yang telah diciptakannya sendiri. Jadi, dapat dibayangkan bahwa kebangkitan WTO saat ini, sebagai peringatan akan intensifikasi skema neoliberalnya bersama skema “perdagangan bebas” dan penindasan liberalisasi lainnya. Dengan demikian, ada tantangan besar bagi para pemuda dan mahasiswa untuk bersatu dengan sektor lain dan rakyat dari berbagai negara untuk melawan seluruh skema dan mekanisme-mekanisme baru imperialis untuk menindas seluruh bangsa di dunia. Namun demikian, pemuda dan seluruh rakyat tertindas didunia, bagaimanapun jua bukanlah sapi perah yang takut atas setiap penindasannya. Gerakan pemuda dalam beberapa tahun terakhir ini telah menunjukkan bukti kekuatan dan kemampuannya menarik kekuatan dari kemenangan-kemenangan dan keberhasilan perjuangan berbagai sektor dan bangsa didunia. Para pemuda diberbagai negeri diseluruh dunia telah melakukan pengorganisasian, diskusi-diskusi, pendidikan, konferensi-konferensi dan, serangkaian forum untuk memperdalam analisis mereka, belajar dari setiap pengalaman perjuangan masing-masing dan bersatu dalam meluncurkan kampanye untuk hak-hak demokratis mereka. Pemuda terus berduyun-duyun ke jalan untuk menuntut hak dasar mereka atas pendidikan dan lapangan pekerjaan. Berkaitan dengan akan diselenggaraannya KTM Ke-9 WTO Desember mendatang, kini seluruh gerakan rakyat dunia tengah mengarahakan perhatiannya ke Indonesia untuk berbondong-bondong ambil bagian dan berpartisipasi aktif dalam rangka menyikapi pertemuan tersebut. Untuk itu, merujuk pada pandangan diatas, Kami mengajak kepada kawan-kawan pemuda, mahasiswa dan rakyat diseluruh Nusantara, untuk bersama kita satukan niat dan bulatkan tekad, perteguh komitmen dan keyakinan kita, mari bersama-sama mensukseskan kampanye global anti WTO tersebut. Mari, bersama kita saling bahu-membahu dan, menguatkan, saling bersahutan dengan teriakan yang sama, “bubarkan WTO!, Bubarkan WTO!, Bubarkan WTO!! Info lebih lanjut, Hubungi: Email: youthsolidarityfestival@gmail FB: Youth Solidarity Festival CP: +6287885594382
Posted on: Thu, 14 Nov 2013 00:33:48 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015