Harusnya Rupiah Tak Tembus 12 Ribu/US$, Tapi Berapa? Dibaca ya...! Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) seharusnya tak tembus level 12.000 terhadap dolar Amerika Serikat. Karena bagaimana pun meski ekonomi Indonesia melambat tetapi masih mencatatkan pertumbuhan.  Ekonom Bank Mandiri, Destry Damayanti menuturkan, saat ini sentimen psikologis begitu dominan di pasar sehingga tidak memperhatikan faktor fundamental. Itulah yang menjadi pegangan kenapa seharusnya rupiah tak jebol ke level 12 ribu/US$. Diakuinya, memang defisit neraca transaksi berjalan masih besar sekitar US$ 8,4 miliar pada kuartal III 2013. Akan tetapi angka itu turun dibandingkan kuartal sebelumnya mencapai US$ 9,9 miliar atau 4,4% dari PDB. Pelaku pasar memang sangat khawatir terhadap defisit neraca transaksi berjalan memburuk. Padahal pemerintah telah menyiapkan paket kebijakan ekonomi untuk memperbaiki neraca transaksi perdagangan dan neraca transaksi berjalan. Yang juga bikin cemas adalah isu pengurangan stimulus moneter (tapering) di Amerika Serikat semakin kencang. Apalagi data ekonomi Amerika Serikat akhir-akhir ini cenderung membaik dari yang diharapkan. Spekulasi di pasar ada kemungkinan tapering akan mulai dilakukan kuartal I 2014. Membaiknya ekonomi AS akan membuat dolar AS makin perkasa. Pasar bertanya-tanya mengenai implementasi kebijakan pemerintah untuk menekan defisit apakah tepat. Namun implementasi kebijakan itu hasilnya bertahap. Rupiah overshooting. Data-data inflasi kalau terbukti lebih rendah maka rupiah berpeluang menguat, ujar Destry, saat dihubungi Liputan6, Minggu (1/12/2013). Oleh karena itu, Destry mengingatkan pelaku pasar waspada untuk tidak terbawa spekulasi. Destry menuturkan, pihaknya masih memperkirakan rupiah bisa berada di kisaran Rp 11.300 terhadap dolar AS hingga akhir 2013 bukan level 12 ribu/US$. Bila memang data ekonomi Indonesia masih belum baik, Destry memperkirakan rupiah masih berkisar Rp 11.600-Rp 11.700 terhadap dolar AS. Rupiah bergerak di kisaran Rp 11.300-Rp 11.700. Bila sentimen psikologis lebih dominan swingnya kencang, kata Destry. (Sumber: Liputan6
Posted on: Sun, 01 Dec 2013 13:35:39 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015