IMA DAN MAKO’O (SEBUAH ACARA PERNIKAHAN DI METRO TV – JANUARI - TopicsExpress



          

IMA DAN MAKO’O (SEBUAH ACARA PERNIKAHAN DI METRO TV – JANUARI 2011) MENJADI GOSSIP SELEBRITY! (FREDERICO NUNO JERÓNIMO BOAVIDA – FEDE/ARICO/FRENUJEBOV) Latar-belakang: Pada 19 Mei 2010 telah diadakang sebuah acara Pre-wedding secara adat yang diselenggarakan sangat sederhana. Ikut dalam acara itu, Mako’o yang ternyata adalah ipar alias punya relasi kekeluargaan dengan mempelai Nonoi Geovana da Guerra Silva Fernandes. Dan waktu itu Fede/Frenujebov Frederico NUNO Jerónimo Boavida secara adat TL resmi diselenggarakan sebagai bakal PASUTRI sesudah genap tujuh tahun sejak 2002 silam pada “PENGUNGKAPAN PERDANA” yang lantas terjadi “Pause” alias ‘pending’ kisah pacaran sejak 2003 hingga 2008 yang memakan waktu 5 tahun tak pernah berpacaran; ‘jodoh tak ke mana!” mempertemukan lagi kedua-duanya pada 14 Nopember 2002 – bagai Pop-Latino “Noviembre!”. Dan pada Bulan Oktober setelah jelang beberapa hari Paspor, KTP, Bank Account, Laptop dan berkas-berkas Fede dirampas Mami Natalia Barreto bersama puterinya itu; di Bulan itu juga Oktober 2010 dilangsungkan acara “PERTUNANGAN: IMA DAN MAKO’O!” di BEBONUK yang dihadiri pula NONOI DAN FEDE lantaran IMA dan Fede dipertemukan di destinasi keluarga Fernandes (Nonoi Fernandes dan Mako’o Fernandes). Acara ‘PRE-WEDDING DAN PERNIKAHAN IMA DAN MAKO’O” dilangsungkan di Atambua dan Kupang di Bulan Januari 2011 yang ditanyangkan secara langsung di METRO TV. Akhirnya IMA DAN MAKO’O menjadi sorotan. Kok, mengapa sebutan TITIVANA DAN SAWAI begitu giang di bunyi latar TELESTKRIM?; Mengapa bukan blak-blakan Nonoi (GeoVANA alias Titivana) DAN Fede malah Fede dialihkan ke ipar Fede yaitu Jacob Coreia CPD (SAWAI) yang menikahi saudari Fede Builai (Nelia Boavida)?... akhirnya semarak bunyi latar dan gossip menjadi hiruk-pikuk yang mengudara menjadikn setiap insan nestapa telanjur korban ‘VIBRA-OPTIK ELEKTRÓNIK!. Buntut-buntutnya kisah dari NONOI DAN Fede meluncur dari Surikmas Dili ke Atambua dan Kupang lantas sepak-terjang ke DKI-Jakarta: Krisdayanti dan Rahul Lemos, Anan dan Ashanty, dan di Manado Bripto Norma berlagu seorang diri; dan kisah beralih rute terus melajuh jauh ke Metropolitan Lisbon: GNR yang pernah bermisi di Timtim yang bertungan dengan Farida Sagra. Kisah-kisah “METROPOLITAN”-kah semua lakon skenari yang berlangsung? Hanya karena Fede pernah di Jakarta, Maputo/Lorenço Marques, Lisbon, Vatican dan Roma dari tahun 1995-2002 dan akhirnya pulang ke Dili – Timor-Leste. MARI KITA SIMAKI PERIHAL BERIKUT: 1. Ima dan Mako’o 2. Krisdayanti dan Rahul Lemos 3. Anan dan Ashanty • Farida Sagra dan GNR (di RTPI) IMA jikalau dibaca-balik (dari huruf paling belakang ke depan) menjadi AMI; dibaca acak-acakan akan menjadi MAI, MIA; dibaca dengan lafal Inggeris menjadi EIMI. PEMAKNAHAN: AMI = KAMI/KITA MAI = DATANG, WELCOME, SELAMAT DATANG MIA = NAMA SAPAAN daripada GADIS biasanya MARIA IMA merupakan sebuah kependekan (bukan AKRONIM) daripada IMAculada ejaan Bahasa Neo-Latin/Portugis yang berarti TANPA NODA!. AMI bila dibaca dengan lafal Inggeris menjadi ‘EIMI’; yang adalah sebutan bagi Orangutang Betina yang adalah “Tokoh Utama” sebuah Film tentang adegan Kera/Kingkong. MAKO’O bila dibaca-balik O’OKAM!. Dinterpretasikan dalam Bahasa Inggeris You Come alias You Welcome, ada situs internet dikenal You-CUM/You-Cam yang tidak berbeda dengan CCTV dari METRO TV! Bila dikaitkan dengan sebutan Sawai dan Mako’o maka kepanjangan Mako’o menjadi: Mane-Jacob; apakah Sawai bukan Pria? Sementara Jacob dalam Bahasa Alkitab adalah Perjaka yang bergumul dengan Allah. Mako’o bila dipisahkan menjadi Mak O’O dan secara lexical menjadi Mak Ó adalah Engkau. Apak IMA/AMI MAK Ó?. Jadi interpretasinya menjadi: Apakah EIMI (Si Kingkong) adalah Aku?; ataukah Kami/kita semua adalah Engkau?; atau Engku mengucapkan selamat datang bagi Kami?; Bagaimana mungkin Kami tanpa noda bagai Bunda Maria?. Apakah bukan sensor Metro TV, RTPI, You-Cum, You-Cam (camera), CCTV, TELESKRIM, RADIOTELEFONOGRAFIA daripada hubungan bilateral dengan memanfaatkan figur-figur itu demi sebuah kedok RI, Portugis terhadap Timor-Leste?; apakah proyesksi sebuah Oedipus Kompleks?; beginilah terbuka sebuah interpretasi dari figur-figur ‘Gossip Publik’. BAGIAN KEDUA: • KD-RL (KRISDAYANTI – RAHUL LEMOS), AN-AS (ANAN – ASHANTY), GNR-FS (GNR-FARIDA SAGRA) • KISAH SEBUAH PRE-WEDDING SECARA ADAT (BAIK FEDE-NONOI, IMA-MAKO’O, KD-RL, AN-AS, GNR-FS) MENJADI ‘GOSIP SELEBRITY’. • APAKAH BUKAN SEBUAH PERJODOHAN SKENARI? • BAGAIMANA PERJODOHAN TIMTIM-RI YAKNI KRISDAYANTI DENGAN RAHUL LEMOS? • BAGAIMANA PULA PORTUGIS DENGAN TIMOR-LESTE YAKNI FARIDA SAGRA DENGAN GNR ITU? • BAGAIMANA PERJODOHAN KAUM PRIBUMI: ANAN DENGAN ASHANTY DAN MAKO’O DENGAN IMA DAN FEDE DENGAN NONOI? • APAKAH PERJODOHAN SELEBRITY, PERNIKAHAN PENGUSAHA, PERNIKAHAN POLISI, PERNIKAHAN ADAT? • APAKAH PENGUSAHA ITU DIINTERPRETASI YANG MEMILIKI MODAL KAPITAL, MEMILIKI MASA SIMPATISAN ATAU BANK DARAH? • BAGAIMANA INTERPRETASI TERHADAP SEORANG POLISI PUNYA JODOH SIPIL? Akhirnya toh, BRIPTO NORMA naik panggung sendirian dengan waktu yang singkat telah tenar dan memiliki simpatisan masa yang berlaska-laska. Bagaimana Pangkat BRIPTO itu dijodohkan dengan nama Keluarga BRITO (sebut saja Santus João de Brito yang dalam sejarah Gereja memiliki kisah Riwayat hidup yang Tragis lantaran mati terkapar tertusuk Pedang persis di jantung). Apakah Pedang yang tertikam di jantung itu bakal diartikan “Cinta yang mencekam?”. Bagaimana lagi dengan nama NORMA bila dijodohkan makna lexikal menjadi NORMAN yang dalam Bahasa Inggeris ini memiliki makna: Orang asal Norwegia yang adalah Negara penganugerah NOBEL PERDAMAIAN; itu bakal berarti tak ada perang alias “TANPA PERANG DI RANJANG!” AH SKENARI yang mencoba membiarkan gejola “Cinta” yang bergelora di hati dan dipaksa dengan siasat “Penghilngan Paksa” untuk tidak bercinta di ranjang. Karena Santus João de Brito adalah Seorang Serdadus Allah yang Kudus jadi baginya pantas untuk hidup dalam alam tanpa peperangan. Buntut-buntutnya kita mencoba merekayasa kisah seorang kudus yang berperang berlumuran darah, sementara kaum awam dinobatkan dengan Hadiah Nobel Perdamaian; dan interpretasinya kaum awam menjadi Kudus tanpa naik-ranjang dan kaum Kudus dijamin naik-ranjang! 15 Agustus 2013 – Frederico NUNO Jerónimo Boavid – Fede/Arico/Frenujebov
Posted on: Thu, 15 Aug 2013 14:34:38 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015