Ini cerita waktu Pak Dahlan waktu menerima TIM dari ITB yang - TopicsExpress



          

Ini cerita waktu Pak Dahlan waktu menerima TIM dari ITB yang mempresentasikan sistem tanam padi teknologi SRI. Menteri BUMN Dahlan Iskan Menerima Kunjungan Pakar SRI Dari ITB Bandung Senin 22/4/­13 pagi sekitar jam 07.00 WIB, Menteri BUMN Dahlan Iskan menerima kedatangan pengembang tanaman padi cara SRI (System of Rice Intensifications) dari Fakultas Teknologi Pertanian dan Peternakan, ITB Bandung, Prof. Dr. Sugiharto Wahyu Hidayat IPM, 69 tahun. Dia ditemani Indra Setiyawan, mantan Dirut Garuda Indonesia, alumni ITB dan H. Muhammad Al Jufri. Kedua nama terakhir pendukung penanaman padi cara SRI. Tepat pukul 07.00 WIB, Dahlan Iskan baru saja masuk Gedung Kementerian BUMN di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Saya dan tiga orang teman tadi, menyambutnya di lobby gedung tersebut. Dahlan langsung mengajak kami ke ruang kerjanya. Ternyata, di meja tamu menteri yang setiap pagi selalu berolahraga mulai habis Subuh itu, sudah tersedia sarapan pagi berupa nasi dengan lauk pauk antara lain tahu, tempe dan ikan P yang dimasak dengan santan kelapa, gorengan jagung, ada kerupuk, otak otak, sambal, singkong goreng dan buah-buahan. 'Ini masakan istri saya sendiri. Kami tidak punya pembantu. Jadi, istri saya yang masak sendiri. Ini masakan ala Surabaya,' kata Dahlan sambil mempersilakan para tamunya untuk sarapan pagi. Dahlan Iskan sendiri langsung mengambil piring dan mengisinya nasi untuk masing-masing tamu. Mereka berusaha menolak, tetapi dia tetap memaksanya mengambilkan nasi tersebut, sampai semua tamu mendapatkan piring dan nasinya. 'Sekarang Bahar yang jadi tuan rumahnya. Saya mau mandi,' kata Dahlan sambil ngeloyor ke kamar mandinya yang tersedia di belakang meja kerja Menteri BUMN. Bersama kami ada dua orang tamu, mereka adalah seorang dokter yang menetap di Amerika Serikat selama 27 tahun dan seorang pengusaha muda pelayaran dari Surabaya, namanya Ridwan. Sang dokter membicarakan masalah pembangunan pelabuhan lepas pantai milik PT. Pelindo (persero), sedangkan Ridwan juga membicarakan mengobatan ibunya yang ginjalnya terserang penyakit. Dia akan melakukan pengobatan ibunya di Cina. Untuk itu, dia minta referensi Dahlan Iskan yang punya pengalaman melakukan transplantasi hati di Negeri Tirai Bambu itu. 'Pak Menteri, mohon maaf, kami mengganggu kegiatan bapak nih,' kata Indra setelah Dahlan Iskan usai mandi dan duduk melihat-lihat surat yang perlu ditandatangani atau disposisi. 'Jangan panggil Pak Menteri lah... Panggil Dahlan Iskan saja,' jawabnya, mendapat panggilan Pak Menteri dari Indra yang kini sebagai dosen di sejumlah perguruan tinggi di Jakarta dan sekitarnya. 'Selama di sini, saya tidak pernah duduk di kursi menteri itu. Saya di sini saja mengerjakan apa saja , lebih enjoy' tambahnya... Maksud Dahlan Iskan menyelesaikan pekerjaannya di meja ini adalah meja tamu, yang menjadi tempat makan dan berlanjut ngobrol bersama. Dahlan lantas mulai makan, sementara para tamunya udah usai makan. Sambil makan, Dahlan mendengarkan penjelasan ke dua orang tamunya tentang ke datangannya menemui dirinya. Kemudian mereka minta foto bersama di depan meja kursi Menteri BUMN yang belum pernah dimanfaatkannya­ itu. Selanjutnya, Dahlan Iskan duduk berhadapan dengan tiga orang tamu pengembang tanaman padi cara SRI dari ITB Bandung tadi. Saya duduk sebelah kanan Menteri BUMN itu. 'Bahar duduk di sini,' katanya, menyuruh saya duduk di sebalah kanannya. Sebelum berlangsung pembicaraan, saya memperkenalkan ke tiga orang tamu tadi, seperti saya jelaskan di awal tulisan ini. 'Mungkin Prof Sugiharto bisa menjelaskan pengembangan tanaman padi cara SRI yang telah diusahakannya selama ini,' kataku. 'Ya.... monggo silahkan,' kata Dahlan menimpali. Guru Besar Aeronautical, Arir Transportation Systems ITB itu menjelaskan, bahwa dirinya punya tim yang dipimpin oleh Prof. Dr. Mubiar bersama anggotanya Dr. Ir. Kobelan Kunia dan Indra Setiayawan. 'Kami tergabung dalam perusahaan PT. Beogreen Ganesa. Dalam kompleks ITB kami bersama-sama,'­ kata Prof. Sugiharto mengawali ceritanya.a Dahlan nampak tidak sabar untuk mendengar cerita sukses penaman padi cara SRI yang hasilnya luar biasa itu. Prof itu lantas menelepon Prof Mubiar agar menjelaskan langsung kepada Menteri BUMN itu. Ternyata, tidak bisa. Beberapa saat kemudian, teleponnya berdering, ada telepon masuk. 'Wah... Prof Mubiar,' kata Prof. Sugiharto, setengah berbisik, setelah melihat yang menghubunginya orang yang memang sedang dicarinya. 'Saya Sugiharto, Prof. Saya sekarang diterima Menteri BUMN. Beliau ingin bicara langsung dengan Prof. Ini silahkan,' kata Prof. Sugiharto yang langsung menyerahkan HP nya kepada Dahlan Iskan. 'Selamat pagi Prof. Apa kabar. ....??? Prof. Sugiharto bercerita, kalau Prof. berhasil mengembangkan tanaman padi cara SRI. Prof. melakukan uji coba di mana saja dan hasilnya bagaimana?,' tanya Dahlan. (Sayang suara Prof Mubiar tidak kedengaran jelas, karena loadspeakernya tidak aktif) Sesekali Dahlan Iskan mengulang penjelasan Prof. Mubiar. 'Bagus sekali, hasilnya bisa 10 sampai 12 ton perhektar,' kata Dahlan. 'Nanti saya lihat tanaman padi yang diusahakan Prof,' tambahnya. ..... 'Tidak perlu dijemput, saya datang sendiri. Kan saya yang perlu,' kata Dahlan lagi. Pembicaraan keduanya berlangsung terus. Dahlan Iskan nampak mencari-cari kertas untuk catatannya (biasa kayak wartawan), ternyata tidak ada. Maka dia pun mengambil buku 'Akal Sehat Dahlan Iskan' karya Joko Intarto. Di balik covernya, yang masih kosong, meski di sana sini sudah ada catatannya, Dahlan berusaha memanfaatkannya­ untuk menulis. Saya berusaha membantunya dengan mendatangi Sekretariat Menteri BUMN yang ada di depan ruang kerjanya untuk minta kertas kosong. Maka Dahlan pun mulai menulis di atas kertas kosong tersebut. Cukup lama juga pembicaraan keduanya berlangsung. Dari catatan saya, sekitar 20 hingga 30 menit pembicaraan mereka berlangsung. 'Gini saja Prof. nanti saya datangi Prof di Bandung untuk melihat tanaman padi cara SRI itu. Di mana saya bisa ketemu Prof,' tanya Dahlan. Rupanya Prof Mubiar perasaannya kurang enak kalau Menteri BUMN itu yang mendatanginya. Sehingga Dahlan Iskan kembali menegaskan, 'Tidak masalah Prof, saya yang mau datang menemui Prof, sekalian melihat langsung tanaman padi cara SRI yang prof kembangkan,' tegasnya kemudian. 'Hebat juga hasil tanaman padi cara SRI itu ya.... Hasilnya luar biasa,' kata Dahlan setelah menutup pembicaraannya dengan Prof. Mubiar. '10 sampai 12 ton perhektar. Bagus sekali,' tambahnya. 'Kami pernah menanamnya hingga produksinya mencapai 14 ton perhektar. Bahkan Prof Mudiar pernah melakukan uji coba hasilnya 27 ton perhektar,' Prof. Sugiharto menimpali. 'Kalau begitu, apa yang bapak-bapak inginkan dalam pengembangan tanaman padi ini? Kami ingin swasembada beras, bahwa swasembada pangan,' tegas Dahlan Iskan. 'Kami ingin diikutkan di dalamnya. Kalau bisa kami ingin mengembangkanny­a di lahan pengembangan sapi di Sulsel dan NTT, sehingga pengembangannya­ bisa integreted antara tanaman padi, pengembangan sapi dan perikanan,' kata Prof Sugiharto. 'Ide yang bagus. Nanti kita lanjutkan pembicaraan ini. Saya akan ke Bandung mau ketemu Prof. Mubiar. Saya kasih tahu waktunya lewat Bahar,' kata Dahlan kemudian yang sedang ditunggu seorang tamu lagi di ruang kerjanya. Seperti tamu sebelumnya, kami pun minta foto bersama dengan bantuan tamu yang akan diterima Dahlan Iskan berikutnya. 'Terimakasih pak, atas kunjungannya. Semoga rencana kita bisa sesuai dengan harapan kita, sehingga negara kita bisa lebih baik,' kata Dahlan saat melepas kami untuk pulang. 'Maaf pak, saya tidak bisa mengantar,' tambahnya kemudian. Kami pun meninggalkan ruang kerja Menteri BUMN Dahlan Iskan dengan perasaan gembira dan senang serta puas karena bisa menjelaskan tentang penanaman padi cara SRI yang hasilnya luar biasa, jauh dari produktifitas tanaman padi secara konvesnsional yang hanya berkisar antara 3 hingga 4,5 atau 5 ton/ha. 'Pak Dahlan itu orangnya easy going saja ya....,' komentar Indra Setiyawan dalam perjalan pulang menuju tempat tinggalnya. Sedangkan Prof Sugiharto langsung mengontak Prof. Mubiar menjelaskan hasil pertemuannya dengan Dahlan Iskan. 'Menteri BUMN sangat antusias untuk mengembangkan padi cara SRI. Kita siapkan segalanya saat beliau ke Bandung nanti. Kita bawa nanti ke pabrik mikroba, lokasi-lokasi tanaman padi kita. Insya Allah beliau akan segera ke Bandung,' kata Prof Sugiarto dalam pembicaraan pertelepon dengan koleganya yang usianya masih di bawah dirinya. 'Kita usahakan secepatnya,' tambahnya kemudian.penulis adalah bahar maksum mantan anak buah dahlan iskan
Posted on: Mon, 01 Jul 2013 02:42:47 +0000

Trending Topics




© 2015