Jakarta - Aksi kekerasan yang terjadi di Mesir menimbulkan reaksi - TopicsExpress



          

Jakarta - Aksi kekerasan yang terjadi di Mesir menimbulkan reaksi beragam dari kalangan dunia. Konflik Mesir pun merembet ke Tanah Air. Ada yang pro dan kontra aksi aparat kemananan terhadap pendukung presiden terguling Mohammad Morsi ini. Konflik Mesir ternyata juga berimbas di Tanah Air. Bukan aksi senjata seperti di Mesir tentunya. Namun penyikapan dari masyarakat Indonesia setidaknya terbelah dua kelompok. Ada yang prihatin dengan aksi kekerasan oleh aparat keamananan dan ada pula yang kritis terhadap aksi kelompok Ikhawanul Muslimin di Mesir. Bentuk keprihatinan dari mereka yang peduli dengan kondisi di Mesir ditunjukkan dengan berbagai aksi. Seperti yang terjadi sepanjang Rabu (14/8/2013) malam hingga Kamis (14/8/2013) dengan meramaikan media sosial. Salah satunya dengan mengganti gambar profil di BlackBerry Messenger (BBM) dengan gambar para korban masyarakat Mesir hingga gambar yang bertuliskan "Pray Egypt" dan tanda pagar #SaveEgypt melalui situs media sosial twitter. Reaksi keras salah satunya muncul dari kalangan DPR. Seperti yang dilakukan Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq yang menyebutkan jika Presiden SBY tidak bersikap tegas terhadap insiden di Mesir sama saja pemerintahan RI memberikan dukungan terhadap kudeta rezim militer yang menjungkirbalikkan hasil pemilu demokratis di Mesir. "Indonesia sebagai negara muslim demokratis terbesar di dunia sangat ditunggu sikap dan peran konkretnya saat ini," ujar Mahfudz Siddiq dalam siaran pers, Kamis (15/8/2013). Selain pernyataan sikap melalui media, kalangan yang prihatin dengan aksi di Mesir menggalang aksi damai melalui media sosial. Seperti yang dilakukan Fahira Idris melalui akun @fahiraidris secara aktif mengajak aksi damai sebagai bentuk protes atas kekerasan yang dilakukan militer Mesir terhadap warga sipil di Mesir. "Jam 09.00 wib pagi Kamis ini "Komunitas Kemanusiaan Peduli Rakyat #Mesir " adakan Aksi Solidaritas Ummat Islam, di Bundaran HI, #Jakarta," tulis putri bekas Menteri Perindustrian Fahmi Idris ini. Ia menyebutkan kejadian di Mesir lebih sadis bila dibandingkan dengan tragedi di Tiananmen di China termasuk pada saat Reformasi di Indonesia pada 1998. "Kejadian di #Mesir jelas lebih sadis, dibandingkan dg Tragedi Tiananmen di #Cina th 90 & Tragedi Trisakti Reformasi 98 di #Indonesia," tambah Fahira. Namun di sisi lain, ada pula komentar yang cenderung menyalahkan aksi yang dilakukan pendukung Morsi. Seperti yang ditulis Muhammad Guntur Romli melalui akun Twitter dan Facebooknya, Kamis (15/8/2013). Menurut aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) ini kekerasan yang dilakukan militer di Mesir tidak bisa dibela. Namun, kata Guntur, aksi pendukung Morsi yang menduduki perempatan jalan hampir dua bulan juga tidak bisa dibela. "Pendukung Morsi yang diserang militer Mesir bukan demo/unjuk rasa/pawai di jalan2 sprti biasa, tp pendukung ini menduduki 2 episentrum kota," tulis Guntur. Ia juga menyebutkan korban kekerasan militer Mesir yang diantaranya berasal dari anak-anak dan bayi, disebabkan mereka dibawa oleh orang tuanya untuk demo. "anak2 & bayi yg turut jd korban di Cairo bukan diserang di rumah mrk, tp dibawa & dimanfaatkan ortu2nya unt demo & menduduki jalan2," tulis account pria yang pernah kuliah di Mesir ini. Hal senada juga disampaikan Zuhairi Misrawi, politikus PDI Perjuangan yang juga alumnus AL-Azhar Kairo Mesir. Ia membandingkan peristiwa yang menimpa Morsi dengan Gus Dur saat dilengserkan pada 2001 dalam Sidang Istimewa MPR 2001. Menurut dia, Gus Dur saat dilengserkan dari kursinya melarang pendukungnya menggunakan kekerasan. Namun berbeda dengan Ikhwanul Muslimin di Mesir saat ini. "Tapi Ikhwanul Muslimin lengser langsung menggerakkan pendukungnya untuk melawan militer dengan menggunakan kekerasan. Di sini, Ikhwanul Muslimin memaknai kekuasaan sebagai zero sum game, bukan negosiasi, kompromi, dan konsesi. Ini contoh buruk bagi Islam Politik," sebut Zuhairi melalui akun Facebooknya awal Juli lalu.
Posted on: Fri, 16 Aug 2013 03:37:05 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015