Jakarta, Strategydesk – Indeks Dow Jones Indutrial (DJI) masih - TopicsExpress



          

Jakarta, Strategydesk – Indeks Dow Jones Indutrial (DJI) masih terus bergerak turun, seiring dengan pernyataan-pernyataan perjabat The Fed dan kekhawatiran pasar atas Debt Ceiling. Indeks Dow Jones Industrial (DJI) semalam terkoreksi 49,71 poin (-0,32 poin), dan ditutup pada level 15.401,38. Pergerakan flat-turun pada indeks di kawasan regional Asia pagi ini, diperkirakan bakal membuat pergerakan IHSG hanya bervariasi pada kisaran sempit 4505 – 4575. Penutupan dibawah suport 4505, akan merupakan konfirmasi potensi koreksi hingga suport di 4400. Pada perdagangan kemarin, pemodal asing terlihat ‘malu-malu’ dalam melakukan akumulasi. Setelah seharian berada dalam posisi net sell, akhirnya pada penutupan, posisi mereka di pasar reguler akhirnya net buy tipis Rp 13 miliar. Kedepan, koreksi sepertinya masih akan terjadi. Akan tetapi, pemodal sebaiknya lebih cenderung untuk melakukan posisi beli, terutama ketika IHSG sudah memasuki kisaran suport 4200-4400. Global OutlookSaham Asia koreksi hari ini menyusul data manufaktur AS dan Eropa yang di bawah harapan, membuat pasar kehilangan katalis. Selain itu, pergerakan juga terhambat menjelang pembahasan RAPBN di Washington. Indeks MSCI Asia Pasifik melemah 0,5% di Tokyo pagi ini, koreksi dari level tertinggi dalam empat bulan terakhir. Indeks Nikkei melemah 0,52% dengan penguatan yen membebani pergerakannya. Indeks Kospi turun 0,5% dan indeks Hang Seng masih flat. Wall Street melanjutkan koreksinya, dengan indeks Dow Jones melemah 0,32%. Aktivitas manufaktur Eropa dan AS ternyata mengalami perlambatan, seperti yang ditunjukkan lewat indeks PMI-nya. Kondisi ini bertolak belakang dengan China, di mana aktivitas manufakturnya semakin tumbuh. Koreksi tetap terjadi meski pejabat the Fed menyebut pengurangan stimulus belum terjadi dalam waktu dekat. Data AS mulai dari harga rumah dan sentiment konsumen diumumkan malam nanti, seminggu setelah keputusan the Fed. Di Eropa, ada data sentimen bisnis Jerman. Senat AS juga mempertimbangkan langkah untuk memangkas biaya jaminan kesehatan sembari membiayai pemerintah sampai Desember. Review IHSGIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami penurunan sebesar 20,971 poin (0,46%) ke level 4.562,857 pada penutupan perdagangan awal minggu, Senin (23/09/2013). Gempuran profit taking berlanjut ditengah kondisi bursa regional yang mixed. Sementara sentiment negatif dari dalam negeri masih dipengaruhi oleh melemahnya nilai tukar mata uang rupiah. Aksi beli yang terjadi menjelang penutupan juga tidak mampu mengangkat indeks ke zona merah. Namun begitu, investor asing berhasil mencatatkan net buy senilai Rp 47,49 miliar di seluruh pasar. Sebanyak sembilan sektor memerah. Tiga sektor dengan penurunan terbesar antara lain; sektor konstruksi turun 2,03%, sektor infrastruktur turun 0,83%, dan sektor aneka industri turun 0,58%, Sementara sektor industri dasar menjadi salah satu sektor yang berhasil menguat, dengan kenaikan sebesar 1,39%. Saham-saham yang naik di antaranya Inti Bangun (IBST), Charoen (CPIN), Semen Indonesia (SMGR), dan Bank Mega (MEGA). Sementara saham-saham yang turun antara lain Gudang Garam (GGRM), Indo Tambangraya (ITMG), Saratoga (SRTG), dan Indofood CBP (ICBP). Ulasan TeknikalIHSGPenurunan yang terjadi kemarin terlihat hanya untuk menutup gap, dan secara trend IHGS masih tetap bullish , karena mampu bertahan di atas support 4.536 serta MA 10 dan 55. Candlestick menunjukkan sinyal positif, namun indikator stochastic yang dead cross, masih bisa member ruang terjadinya koreksi. Support terdekat IHSG saat ini berada di kisaran 4.472 – 4.512, dimana jika ditembus, bisa mengakhiri trend bullish ini,dengan potensi penurunan berikutnya berada di kisaran 4.375 – 4.404. Sementara itu, trend bullish akan berlanjut, jika IHSG mampu menembus resistance 4.592,dengan resistance berikutnya berada di kisaran 4.669 – 4.700. Untuk hari ini, IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran 4.512 – 1.592. R3 4,680.44 R2 4,636.67 R1 4,599.76 Pivot 4,555.99 S1 4,519.08 S2 4,475.31 S3 4,438.40 Stock PickPGASHarga masih bergerak di atas MA 10,menunjukkan trend jangka pendek sedang bergerak bullish. Candlestick masih menunjukkan bullish, demikian pula dengan indikator RSI dan stochastic. Namun, penguatan selanjutnya akan mendapat hadangan di resistance 5.600. Jika gagal bertahan, harga sepertinya harga masih akan cenderung flat di kisaran support 5.350 dan resistance 5.600 tersebut. Namun jika ditembus, maka trend bullish bisa berlanjut, untuk menguji area resistance berikuntya di 5.800 – 6.000.Rekomendasi : HoldSupport : 5.350, 5.100Resistance : 5.600, 5.800 SMGRHarga terlihat berhasil menutup gap yang terjadi di kisaran 14.500. menunjukkan potensi bullish lanjutan bagi SMGR. Hal ini terlihat pula dari pergerakan MA 10 dan 55 yang uptrend. Candlestick menunjukkan sinyal reversal dengan terbentuknya pola bullish engulfing, meski indikator stochastic masih oversold dan dead cross. Untuk itu, kami masih melihat potensi kenaikan SMGR untuk menguji kembali resistance di 16.100.Rekomendasi : Buy, stop loss 14.900, target 16.000Support : 14.900, 14.500Resistance : 16.100, 17.000 RekomendasiStock Screener
Posted on: Tue, 24 Sep 2013 01:57:06 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015