Jangan Bicara Soal Idealisme Oleh: Alex Palit Citizen jurnalis - TopicsExpress



          

Jangan Bicara Soal Idealisme Oleh: Alex Palit Citizen jurnalis “Jaringan Pewarta Independen”, Penulis lirik lagu, pendiri “Forum Apresiasi Musik Indonesia” (Formasi). Tadi pagi di rumah ada seorang pengamem usianya separuh baya, suaranya merdu tapi lantang, sambil memainkan gitar ia menyanyikan lagu ciptaan Iwan Fals, berjudul “Jangan Bicara”; Jangan bicara soal idealisme / Mari bicara ada berapa banyak uang di kantong kita. Tak lama setelah pengamen berlalu, saya masih menyanyikan bait lirik lagu tersebut. Dan, cuplikan dari lirik lagu “Jangan Bicara” menginspirasi saya malah justru untuk membicarakannya soal lirik lagu tersebut. Jangan bicara soal idealisme, mari bicara ada berapa banyak uang di kantong kita. Jangan-jangan cuplikan lirik lagu “Jangan Bicara” ini ada benar adanya. Ada berapa banyak uang di kantong kita, seberapa besar modal finansial kita, seberapa besar ketersediaan kekuatan logistik yang dipersiapkan. Itulah hal utama dan terpenting sebagai bahan pertanyaan yang harus dijawab oleh bakal calon legislatif (bacaleg) untuk menjadi caleg, “Ada berapa banyak uang di kantong kita?”. Soal idealisme nomor ke sekian. Jangan bicara soal idealisme, karena kita sudah ingat-ingat lupa apa itu idealisme, wawasan kebangsaan atau nasionalisme. Makanya jangan bicara soal idealisme, apalagi kita juga sama-sama sudah tidak hafal lagi seratus persen kalau disuruh melagukan “Indonesia Raya”, “Padamu Negeri”, atau menghafal teks Pancasila dan Sumpah Pemuda. Mendingan mari kita bicara berapa banyak uang di kantong kita untuk modal politik uang dan ketersediaan kebutuhan logistik pencitraan diri buat pesta pora demokrasi pemenangan pemilu caleg. Sinyalemen mari bicara ada berapa banyak uang di kantong kita ini pada akhirnya mencuat dengan sendiri di mana tradisi politik uang lebih mengemuka ke kepermukaan, sementara keterpilihan soal idealisme nomor ke sekian. Pastinya fenomena berpengaruhnya politik uang jelang pemilihan anggota legislatif ini sudah jamak mewarnai setiap partai politik peserta pemilu dengan kadarnya masing-masing. Sudah dipastikan, fenomena politik uang ini akan semakin memperketat persaingan bukan hanya caleg di internal partai, juga persaingan caleg antar partai. Dengan bermodalkan kekuatan politik uang, siapa paling kuat menggelontorkan doku lebih dimungkinkan memenangkan persaingan pencalegan. Termasuk dalam keterpilihan memenangkan persaingan menyisihkan idealisme. Dan, cuplikan lirik lagu “Jangan Bicara” – Iwan Fals, rasanya pas banget dalam menjawab atas pertanyaan dan jawaban; Jangan bicara soal idealisme, mari bicara ada berapa banyak uang di kantong kita untuk memenangkan pemilihan calon legislatif.
Posted on: Wed, 04 Sep 2013 05:17:13 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015