KAJIAN TEORI : HIPOTESIS AVOGADRO, HUKUM TERMODINAMIKA III, - TopicsExpress



          

KAJIAN TEORI : HIPOTESIS AVOGADRO, HUKUM TERMODINAMIKA III, DAN TEORI DARWIN, “ GAGAL “ Oleh : Drs. Almunady T. Panagan, M.Si NIP : 19601108 199402 1 001 NIDN : 0008116001 Nomor Karpeg : G 136243 Jurusan Kimia, FMIPA, UNSRI Karya Tulis (Makalah) Khusus Untuk Disajikan Pada Seminar Kenaikan Jabatan Jenjang Jabatan Dari Lektor Ke Lektor Kepala Tanggal Registrasi : 30 November 2012 Nomor Registrasi : 0703 2001 1202 0104 JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2013 i i RINGKASAN Almunady T. Panagan Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya. Universitas Sriwijaya, Jl. Raya Palembang-Prabumulih Km 32, Indralaya, Ogan Ilir, Sum-Sel, Indonesia. Suatu analisa, pengujiaan, dan pembuktian terhadap hipotesis, teori, dan hukum dalam cabang/disiplin ilmu apapun perlu dilakukan. Hasil dari langkah-langkah ini, akan memberikan kontribusi yang sangat diperlukan bagi perbaikan dan kemajuan ilmu pengetahuan itu sendiri. Sebenarnya hipotesis, teori, dan hukum disadari atau tidak adalah “Alat Ukur/Bantu” yang diciptakan/dibuat oleh manusia untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mandasar yang ada pada dirinya sendiri, atau keinginannya mengerti/menjelaskan semua fenomena yang diamatinya, dan bagaimana memperoleh apa yang dibutuhkannya secara efektif dan efisien. Hipotesis Avogadro, dalam kenyataannya dijadikan “Dasar/Landasan” Ilmu Termodinamika, hasilnya antara lain R (tetapan gas universal = 0,082 liter. Atm. Mol -1 .K-1) yang dipakai untuk penentuan/pengukuran termodinamika dan penurunan persamaan-persamaan turunan, hal ini kurang dapat dipahami, Hipotesis Avogadro adalah “Hipotesis Bukan Hukum”, hukum yang telah dibuktikan secara luas dan benar, adalah suatu alasan yang cukup baik untuk dapat diterima, dipakai dalam pengembangan cabang ilmu itu lebih lanjut, secara teori Hipotesis Avogadro ternyata “Gagal”. Hukum Termodinamika III, “Secara Riel/Nyata” sebenarnya telah ditolak oleh semua ilmuwan dunia, jelas jika dikaji dari sudut pandangan “Proses Peluruhan Zat Radioaktif” yang mereka pakai sebagai alat ukur/bantu menentukan “Umur Sesuatu”. Pendapat/kesimpulan Charles Robert Darwin dalam bukunya “The Origin Of Species”, baik teori yang disebutnya “Survival of The Fittest/Seleksi Alam yang menghasilkan teori/pengertian lebih lanjut , Teori Keturunan Dengan Modifikasi, dasar sebenarnya teori-teori ini adalah “Evolusi dan Seleksi ” , selanjutnya akibat dari observasi data yang diperolehnya, menyimpulkan “Dunia Beserta Isinya Akan Berjalan/Berproses Menuju Kesempurnaan”, dengan menggunakan alat ukur/bantu Ilmu Biokimia (Pengertian Tentang Senyawa Protein), Ilmu Statistika (Pengertian Tentang Keboleh Jadian dan Akibatnya), Kimia Inti (Pengertian Proses Peluruhan dan Akibatnya), Teori Planck (Pengertian Tentang Gaya dan Akibatnya), dan Hukum Termodinamika II (Pengertian Ketidak Teraturan Maksimum dan Akibatnya), ternyata kedua kesimpulannya ini “Gagal”. Indralaya, 12 Desember 2012 Drs. Almunady T. Panagan, M.Si NIP : 19601108 199402 1 001 ii DAFTAR ISI HALAMAN RINGKASAN……………………………………………………………………………………………………………………………. ii PRAKATA…………………………………………………………………………………………………………………………………. iii DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………………… iv DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………………………………………………………….. v I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………………….. 1 1. ANALISIS MASALAH……………………………………………………………………………… 1 2. PERUMUSAN MASALAH………………………………………………………………………. 2 3. TUJUAN………………………………………………………………………………………………… 3 4. MANFAAT……………………………………………………………………………………………… 3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. HIPOTESIS AVOGADRO…………………………………………………………………….. 4 2.2. HUKUM TERMODINAMIKA III……………………………………………………………. 4 2.3. TEORI DARWIN : 2.3.1. SURVIVAL OF THE FITTEST,,,,,,,,,,,,,………………………………………. 4 2.3.2. DUNIA DAN ISINYA BEREVOLUSI KEARAH KESEMPURNAAN… . 5 III. KAJIAN TEORI 3.1. TERHADAP HIPOTESIS AVOGADRO……………………………………………………. 7 3.2. TERHADAP HUKUM TERMODINAMIKA III…………………………………………. 8 3.3. TERHADAP TEORI DARWIN 3.3.1. SURVIVAL OF THE FITTEST…………………,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, 9. 3.3.2. DUNIA DAN ISINYA BEREVOLUSI KEARAH KESEMPURNAAN…. 10 IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. KESIMPULAN,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, 11 4.2. SARAN……………………………………………………………………………………………….. 11 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………………… 12 LAMPIRAN : 1. SURAT KETERANGAN PERPUSTAKAAN FMIPA, UNSRI,,,,,,,,,,,………….. 13 2. LEMBAR PENGESAHAN OLEH DEKAN FIMIPA, UNSRI………………………… . 13 v DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Surat Keterangan Perpustakaan FMPA, UNSRI……………………………………………. 13 2. Lembar Pengesahan Dekan FMPA, UNSRI………………………………………………….. BAB I PENDAHULUAN 1.1. ANALISIS MASALAH Enzim Endonuklease Retriksi Tipe II, kemampuan kerja enzim ini dipelajari dalam laboratorium, diperoleh data bahwa : dalam memotong DNA mempunyai keboleh-ulangan , kespesifikan (ada enzim kemampuan kerjanya sama terhadap substrat yang berbeda, substrat yang berbeda ini mempunyai ukuran dan struktur yang hampir sama), dan ketepatan (presisi) secara sempurna pada kondisi optimumnya, atas dasar fakta inilah, digabungkan dengan fakta bahwa : plasmid dapat keluar-masuk antar sel dan bereplikasi secara semiidenpenden didalamnya (fakta lebih kuat kedudukannya dibanding hukum ), Bioteknologi modern dikembangkan. Hukum Newton dipakai sebagai alat ukur dan penurunan persamaan-persamaan turunan ilmu fisika. Aplikasi dua contoh diatas hasilnya memang benar dan oleh karena itu harus diterima, lalu mengapa Hipotesis Avogadro dijadikan dasar/landasan ilmu Termodinamika, hal ini janggal ,kedudukan hipotesis sangat lemah. Pengetahuan tentang peluruhan zat radioaktif adalah dasar dari penentuan umur sesuatu, hal ini menjelaskan bahwa para ilmuwan merasa pasti bahwa semua zat radioaktif pada temperature berapapun tetap meluruh termasuk pada 00 Kalvin, lalu mengapa Hukum Termodinamika III mendifinikan kristal murni sempurna suatu zat pada 00 Kalvin sama dengan nol, kedua hal ini bertentangan. Protein dengan jumlah 100 residu asam amino ( monomernya), waktu yang dibutuhkan untuk terbentuk 1x1050 tahun, dengan Pengertian keboleh-jadian dan akibatnya, Pengertian Protein dan Akibatnya (struktur primer, sekunder, tersier, dan kuaterner , dan 20 jenis asam amino), hal itu dapat diterima. Dengan menggunakan pengertian proses peluruhan zat radioaktif dan akibatnya, pada penentuan umur sesuatu, seperti yang telah disinggung diatas, umur bumi 1x109 tahun, lalu mengapa Darwin menyimpulkan evolusi dan seleksi bumi yang menyebabkan munculnya (Survival of The Fittest) sel prokariot Escherichia Coli, kesimpulan Darwin dengan fakta bertentangan. Sejarah peradaban/perkembangan manusia, sejak manusia mengenal dirinya sendiri bahwa mereka mempunyai kemampuan berpikir, menyebabkan mereka merasa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar yang muncul akibat adanya/kebaradaannya, dari mana, mau apa, dan kemana. Fenomena-fenomena alam, diamati, sebab-akibat, dan penjelasan, ingin mereka ketahui/ peroleh. Perkembangan selanjutnya, keinginan semakin beragam, jumlah semakin besar , kualitas semakin baik, itulah akibat sebenarnya, mereka menyusun/membuat asumsi, analogi, postulat, aksioma, hipotesis, teori, dalil. dan hukum. Hasil pemikiran ini, adalah “Alat Bantu/Ukur” bagi mereka untuk solusi/mengerti/menjelaskan/memperoleh, terhadap pertanyaan dasar, sebab-akibat, fenomena alam, benda/sesuatu , dan mutu. Karena hasil pemikiran manusia ini semakin besar jumlahnya dan semakin beragam menyebabkan mereka merasa perlu membuat klasifikasi : Cabang, Bagian, dan Kelompok, agar mereka sendiri atau siapapun yang memerlukannya mudah mendapatkan, menggunakan dan mengembangkan/memajukannya. Muncullah sebagai contohnya, Kimia Organik, Kimia Fisik, Biokimia, Kimia Anorganik, dan Kimia Analitik, dalam Cabang Ilmu Kimia. Selanjutnya , Ilmu Kimia, Ilmu Fisika, Ilmu Biologi, Ilmu Matematika, Ilmu Farmasi, Ilmu Kelautan, dalam Bagian (MIPA) Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam . Ilmu Kedokteran, Ilmu Teknik, Ilmu Teknik Informatika , ditambah MIPA (dan tentunya akan semakin banyak, sejalan dengan semakin banyaknya hasil pemikiran manusia), dalam Kelompok Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), begitu pula sebenarnya yang terjadi dalam Kelompok Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Klasifikasi ini , tidak bertujuan membatasi/menghambat atau menghilangkan kemampuan alat bantu/ukur. Untuk membuktikan/menyanggah pendapat Darwin, diperlukan alat bantu/ukur Biokimia (pengertian senyawa protein dan akibatnya), Statistika (pengertian keboleh jadian dan akibatnya), Kimia Inti (pengertian proses peluruhan zat radioaktif dan akibatnya), Hukum Termodinamika II (pengertian entropi maksimum dan akibatnya), dan Atom (pengertian partikel sub-atomik penyusun atom dan akibatnya). Teori Darwin memberikan jawaban/kesimpulan terhadap pertanyaan dasar, Dari Manakah Saya ? Jadi kita boleh menggunakan “Semua” alat ukur/bantu, yang kita perlukan untuk membuktikan/menyanggahnya. Spesialisasi jelas penting, propesionalisasi jelas harus, tapi tentunya tidaklah berharga mutlak. Berhnat Russel, manusia pertama yang mampu mencangkokkan jantung buatan kedalam tubuh, dan berhasil mempertahankan manusia itu tetap hidup. Kemampuan ini merupakan alat bantu/ukur yang baru, untuk kebutuhan manusia yang baru, sangat signifikan, dalam kasus ini : Spesialisasi jelas penting, propesionalisasi jelas harus, berkonotasi positif. Oppenheimer menerapkan persamaan/alat bantu/alat ukur , E = ∆M. C2 , hasilnya dijatuhkan di Nagasaki, dan di Hirosima, dua kota itu hancur, dalam kasus ini : Propesionalisasi jelas harus, spesialisasi jelas penting, berkonotasi negatif. Dua kasus ini menjadi contoh, penerapan spesialisasi dan propesionalisasi, hasilnya sangat berlawanan, satu “sangat menghidupkan” yang lain “sangat mematikan”, sebaiknya kita bersikap arif dan bijaksana dalam penerapannya. 1.2.PERUMUSAN MASALAH 1. Suatu kejanggalan (ketidak laziman) kaidah keilmuwan, perlu klarifikasi. 2. Alat bantu/ukur (Hukum Termodinamika III), perlu diuji kemampuan/kebenarannya. 3. Jawaban terhadap pertanyaan mendasar (Teori Darwin) perlu dikaji, karena sifatnya yang universal 1.3.TUJUAN. 1.Menjelaskan bahwa Hipotesis Avogadro “Gagal”, secara teori. 2.Menjelaskan bahwa Hukum Termodinamika III “Gagal”, secara teori. 3.Menjelaskan bahwa Teori Darwin “Gagal”, secara teori. 1.4 MANFAAT 1.Memberikan informasi bahwa Hipotesis Avogadro, “Gagal”, sehingga para ilmuwan khusus Bidang Termodinamika menghitung harga R setiap gas , dan mengoreksi persamaan yang diturunkan atas dasar Hipotesis Avogadro. 2.Memberikan informasi bahwa Hukum Termodinamika III, “Gagal”, sehingga para ilmuwan Termodinamika perlu menyusun hukum penggantinya. 3.Memberikan informasi bahwa Teori Darwin, “Gagal”, sehingga para ilmuwan perlu mengkaji ulang dan mengoreksi semua penjelasan ilmiah yang berdasarkan kesimpulan Darwin. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.HIPOTESIS AVOGADRO Satu mol gas apa saja,pada keadaan STP ( tekanan 1 atm, dan temperature 250C), mempunyai volume 22,4 liter. Akibat dari Hipotesis Avogadro ini dapat kita hitung dengan menggunakan persamaan P.V = n.R.T , lalu kita masukkan harga-harga tersebut diatas maka diperoleh harga R = 0,082 atm. Liter. Mol -1 . (0 K)-1 = tetapan gas universal = universal gass constan. Harga R produk dari Hipotesis Avogadro ini, selanjutnya dipakai dalam semua perhitungan/penentuan Termodinamika. Produk Hipotesis Avogadro ini juga dipakai pada persamaan-persamaan turunan, antara lain ∆G0 = - 2,303 R.T. log K , persamaan Vant Hoff untuk menentukan harga tekanan osmotik π = (n/V).R.T = M.R.T , penentuan harga kesetimbangan kimia gas pada temperature tertentu Kp = Kc.(R.T)∆n , penentuan kalor reaksi gas pada tekanan tetap ∆H = ∆E + ∆n gas. R.T , dan banyak lagi persamaan-persamaan Termodinamika. 2.2.HUKUM TERMODINAMIKA III Entropi Kristal Murni Sempurna, suatu zat pada 00Kalvin (suhu nol mutlak) sama dengan nol. 2.3.TEORI DARWIN 1. SURVIVAL OF THE FITTEST Dapat kita terjemahkan karena adanya proses Evolusi bumi, terjadilah perubahan-perubahan fisika maupun kimia secara lambat akibat adanya evolusi tersebut, misalnya pH, Tekanan, temperature, dan lain-lain, pada suatu saat tertentu kondisi itu merupakan kondisi yang memungkinkan terjadinya senyawa-senyawa pembentuk mikroorganisme, evolusi berlanjut, yang berarti juga terjadi perubahan lanjutan, kondisi yang baru memungkinkan senyawa-senyawa itu membentuk mikroorganisme, dan analisa lanjutan terhadap adanya evolusi bumi yang menghasilkan kondisi baru lanjutan , sama. Evolusi bumi menghasilkan perubahan-perubahan kondisi, atau dengan kata lain kondisi-kondisi itu menghasilkan Seleksi, makhluk hidup yang sudah terjadi pada kondisi tertentu, sekarang harus mampu bertahan hidup pada kondisi yang baru, makhluk hidup yang tidak mampu bertahan musnah dan yang mampu bertahan, hidup terus dan berkembang biak, Inilah yang dimaksud Survival of The Fittest. Evolusi berlanjut dan kondisi berubah berlanjut, makhluk hidup yang mampu bertahan tadi, menyesuaikan struktur dan kondisi tubuhnya, untuk menghadapi/beradaptasi dengan kondisi baru yang muncul akibat evolusi, maka disini terjadi tahap Teori Keturunan Dengan Modifikasi. Kita balik pada analisa pertama terhadap Evolusi bumi, pada saat munculnya makhluk hidup pada kondisi -kondisi awal yang mendukung keberadaan dan kehidupannya, makhluk hidup itu beraneka jenis. Agar mudahnya kita anggap 2 jenis, Escherichia Coli yang evolusinya menghasilkan kera, dan Aspergilus Niger berevolusi menghasilkan burung merak . Burung merak menghasilkan hasil akhir burung kakak tua, dan kera menghasilkan hasil akhir manusia, karena modifikasi berarti suatu perubahan yang tidak drastis, tidak mungkin burung merak menjadi manusia, karena itu berarti perubahan besar/perombakan yang tidak sesuai dengan kajian evolusi yang berarti perubahan lambat. Sama dengan kajian ini, terhadap kera ,tidak mungkin bermodifikasi menjadi burung kakak tua (Tahap Keturunan Dengan Modifikasi). Kera menghasilkan hasil akhir manusia (tahap The Origin of Species) Inilah pendapat/kesimpulan/teori Darwin, yang memberikan jawab terhadap pertanyaan mendasar : dari manakah saya berasal ?. Suatu pertanyaan mendasar, salah satu pertanyaan yang merupakan pemicu munculnya keinginan manusia membuat/menciptakan/menyusun alat bantu/ukur, produk akalnya, yang saat ini membuktikan bahwa kemajuan peradaban manusia begitu pesat, karena adanya alat bantu/ukur tersebut. 2.DUNIA DAN ISINYA BEREVOLUSI KEARAH KESEMPURNAAN Dari observasi data yang cukup valid (catatan : Darwin menggunakan asumsi untuk menghubungkan data satu dengan data lainnya, mengingat data satu dengan data lainnya dipisahkan oleh rentang waktu yang jauh, ingat umur bumi sebenarnya 1x109 tahun, hanya saja pada saat itu mungkin Darwin tidak mengetahui umur bumi yang tepat), evolusi menghasilkan seleksi muncul senyawa biokimia (senyawa lipid, senyawa protein, senyawa karbohidrat, dan senyawa asam nukleat), evolusi lanjutan menghasilkan seleksi lanjutan muncul mikroorganisme (tahap Survival of The Fittest) anggaplah disini muncul makhluk bersel satu prokariot Escherichia Coli, selanjutnya evolusi menghasilkan seleksi muncul kera (tahap Keturunan Dengan Modifikasi), evolusi menghasilkan seleksi lanjutan muncullah manusia (tahap The Origin of Species). Disini Darwin menyimpulkan tahap akhir evolusi dan seleksi adalah semakin baik (sempurna) Dengan cara kajian yang sama terhadap komposisi biomolukul yang berbeda menghasilkan mikroorganisme yang berbeda , melakukan modifikasi terhadap keturunan, selanjutnya hasil akhir muncul spesies baru. Atau tahap evolusi menghasilkan seleksi menurut urutan : Survival of The Fittest selanjutnya Teori Keturunan Dengan Modifikasi dan tahap akhir The Origin of Species. Setiap jenis makhluk hidup hasil akhirnya semakin baik, Maka dengan menggabung-gabungkan kajiannya terhadap setiap munculnya makhluk baru selalu semakin sempurna, observasinya menghasilkan : Dunia dan Isinya Berevolusi Kearah Kesempurnaan. Sebagai selingan, anggaplah sebagai penyegar letih anda, dari kajian yang telah diuraikan tersebut diatas, sebenarnya judul buku karya Darwin tidak ada satupun yang pas/cocok,bukan : Origin of Species, bukan : Survival of The Fittest, bukan : Natural Selections, bahkan bukan : Selections-Evulutions, tapi harus : Evulutions-Selections. Mengapa harus begitu ? Karena adanya Evolusi baru berakibat adanya seleksi BAB III KAJIAN TEORI . 3.1.TERHADAP HIPOTESIS AVOGADRO Hipotesis Avogadro : 1 mol gas apa saja, pada keadaan STP (tekanan 1 atm, temperature 250C = (273 + 25)0K = 2980K), mempunyai volume 22,4 liter. Bilangan Avogadro : 1 mol mengandung 6,023 x 1023 molukul, atau : 1 mol zat = 1 x 1023 molukul zat. Sekarang kita hubungkan kedua pernyataan Avogadro. Untuk pernyataan hipotesis itu, kita ambil contoh kongkrit, 1 mol gas Helium (He) kita bandingkan dengan gas 1 mol gas Radon (Rn), kedua gas adalah gas mulia, gol VIII A. Gas Helium adalah unsure gas mulia pertama dan gas Radon adalah unsure gas mulia terahir, sesuai dengan kaidah penyusunan tabel berkala dan memang merupakan fakta jari-jari atom Helium yang terkecil dan jari-jari Radon adalah yang terbesar dalam gol VIII A. Ambil permisalan atom Helium adalah sebesar kelereng, dan atom Radon sebesar bola kaki. 1 mol gas Helium = 1 x 1023 molukul Helium , 1 mol gas Radon = 1 x 1023 molukul Radon, (pengertian fisis sebenarnya untuk kedua gas itu , molukul = atom), jadi karena 1 mol dari kedua gas itu mengandung jumlah molukul/atom yang sama, kita dapat untuk mempermudah analisa, untuk 1 mol gas He = 5 atom Helium, 1 mol gas Radon = 5 atom Radon. Pastikan, agar mudah membayangkannya atom Helium benar-benar adalah kelereng, dan atom Radon adalah benar-benar bola kaki. Bagaimana mungkin 5 kelereng membutuhkan tempat yang sama besar dengan kebutuhan akan tempat untuk 5 bola kaki (22,4 liter) ?. Pasti volume yang dibutuhkan untuk 3 atom Helium lebih kecil dibandingkan dengan volume yang dibutuhkan untuk 3 atom Radon. Hipotesis Avogadro mengaitkan dengan temperature dan tekanan yang sama untuk gas Helium dan gas Radon, yaitu 25 0Celsius dan tekanan 1 atmosfer . Tinjau pengaruh temperatur, anggaplah temperature memberikan pengaruh terhadap jari-jari atom, karena V sebanding T, jika temperature membesar volume juga membesar, baik Helium maupun Radon ukurannya sama-sama membesar, jika temperature mengecil, kedua ukuran atom itu pun mengecil, atau berarti volume yang dibutuhkan untuk 3 atom Helium tetap lebih dibandingkan dengan volume yang dibutuhkan untuk 3 atom Radon. Tinjau pengaruh tekanan, karena V berbanding terbalik dengan P , tekanan akan membuat atom Helium mengecil, tapi hal yang sama terjadi juga terhadap atom Radon, hasilnya sama dengan analisa terhadap pengaruh temperature. Jelaslah Avogadro keliru, atau Hipotesis Avogadro,”Gagal”. Sebenarnya kekeliruan Avogadro ini jelas dari pernyataan Balmer, dengan pengamatannya terhadap spectrum atom, spectrum atom adalah merupakan sidik jari dari atom itu. Dari spectrum atom bahkan kita dapat menentukan bukan saja jari-jari atom, kita juga dapat menentukan “jari-jari” orbit atom, tidak satupun peneliti yang menyanggah pernyataan Balmer. Peneliti-peneliti itu tentunya memperoleh spectrum atom pada kondisi temperature dan tekanan yang berbeda pada masing-masing laboratoriumnya, pengamatannya tetap sama dengan pengamatan Balmer (berarti semua spectrum pada temperature dan tekanan yang berbeda tetap sama, temperature dan tekanan tidak memberikan pengaruh terhadap jari-jari atom), atau dengan kata lain mereka juga menyanggah Hipotesis Avogadro. 3.2.TERHADAP HUKUM TERMIDINAMIKA III Hukum Termodinamika III : Kristal Murni Sempurna, suatu zat pada T = 00 K, S = 0 , berlaku terhadap : Semua Benda/Berlaku Umum . (arti sebenarnya pada keadaan ini Kristal Murni Sempurna mempunyai harga entropi = 0, merupakan harga acuan untuk entropi) 1.DIKAJI DENGAN PRINSIP PELURUHAN ZAT RADIOAKTIF DAN AKIBATNYA Ilmuwan menentukan umur sesuatu benda dengan menggunakan Prinsip Peluruhan Zat Radioaktif dan Akibatnya, U (238) meluruh menjadi Pb (92) . Sebagai contohnya dalam hal menentukan umur bumi : karena jumlah Pb minimum dari semua sampel yang didapat dibumi mengandung jumlah yang sesuai dengan waktu yang dibutuhkan dengan setengah waktu paruh U (238) , maka kerena waktu paruh U (238) adalah 9 x 109 tahun , umur bumi adalah setengah dari waktu paruh U (238) atau = 4,5 x 109 tahun. Dari prinsip yang digunakan Ini, artinya peneliti merasa pasti bahwa semua zat radioaktif tidak pernah berhenti meluruh, pada temperature berapapun, sepanjang evolusi bumi. Jadi artinya para ilmuwan ini menyatakan, Kristal Murni Sempurna, untuk Zat Radioaktif U (238), tidak pernah ada dialam sepanjang evolusi bumi………………………………….............................................................kesimpulan (I), karena pasti mengandung Pb, berarti Kristal Murni U (238) tidak pernah ada dalam keadaan murni. Oleh karena itu Hukum Termodinamika III, Tidak Berlaku Terhadap Semua Zat Radioaktif………………………………kesimpulan (II), generalisasinya, akibat semua zat radioaktif mempunyai Prinsip Peluruhan Zat Radioaktif dan Akibatnya, yang sama. Catatan : Kristal Murni Sempurna, U (238) adalah benda mati. 2.DIKAJI DENGAN HUKUM TERMODINAMIKA II Hukum Termodinamika II : ∆S system + ∆S keliling = ∆S semesta > 0 , semua perubahan spontan dan alami : ∆S > 0 . ∆S benda mati > 0 , Berlaku Untuk Semua Benda (benda mati dan Makhluk Hidup). 3.KITA GABUNGKAN KAJIAN (i) DAN KAJIAN (ii) Kesimpulan yang diperoleh dengan menggunakan Prinsip Proses Peluruhan dan Akibatnya, dan kesimpulan yang diperoleh dengan menggunakan Hukum Termodinamika II , Kesimpulan (II) : Tidak Berlaku Terhadap Benda Mati (Kristal U (238) benda mati) Hukum Termodinamika II : Berlaku Untuk Semua Benda, berarti Hukum Termodinamika III , “Gagal”. 3.3.TERHADAP TEORI DARWIN Mengingat Teori Darwin, adalah analisa terhadap evolusi dan seleksi, akan menjadi mudah kajian teori terhadapnya kalau kita lakukan, dengan pembagian tahapan A, B, C, dst. 3.3.1.SURVIVAL OF THE FITTEST A. Evolusi----------seleksi------evolusi----seleksi------dst Agar analisanya menjadi sederhana, kita tinjau misalnya terhadap munculnya mikroorganisme sel tunggal prokariot, misalnya ada 3 : X : sel P Y : sel Escherichia Coli Z : sel Q B. --------evolusi----seleksi-----evolusi-----seleksi------dst Yang mampu bertahan hidup Y : sel Escherichia Coli Z : sel Q C. ------evolusi----seleksi----evolusi-----seleksi Yang mampu bertahan hidup hanya Y : sel Escherichia Coli, Inilah yang dimaksud : Survival of The Fittest D. Umur Bumi 4,5 x 109 tahun, berdasarkan Pengertian Peluruhan Zat Radioaktif dan Akibatnya (sudah dikaji pada BAB III, Sub BAB 3.2 , No. 1) E. Dari gabungan A, B, dan C , dapat disimpulkan Darwin bermaksud menyatakan umur Escherichia Coli 4,5 x 109 tahun (setidaknya sama dengan umur bumi) F. Menurut Lehninger, dalam bukunya “Principles of Biochemistry” : untuk terbentuknya senyawa Protein (polimer senyawa asam amino)dengan 100 residu Asam Amino (monomer senyawa protein) dengan konformasinya yang tepat, secara acak dibutuhkan waktu 1 x 1050 tahun. Informasi ini dengan mempertimbangkan Pengertian Senyawa Protein dan Akibatnya, al : struktur primer, struktur sekunder, struktur tersier, dan struktur kuaterner, senyawa protein enzim (gugus prostetik, gugus katalitik), jumlah untai senyawa protein (enzim Eco RI satu untai, protein sel darah merah Hemoglobin empat untai ), maka G. Untuk terbentuknya sel Escherichia Coli membutuhkan waktu minimal 1 x 1050 tahun. Disini mempertimbangkan Pengertian Keboleh-Jadian dan Akibatnya, maka H. Dapat disimpulkan sel Escherichia Coli sudah ada sebelum bumi ada, maka I. Survival of The Fittest keliru, atau “Gagal” 3.3.2.DUNIA DAN ISINYA BEREVOLUSI KEARAH KESEMPURNAAN A. Menurut Darwin Dunia dan Isinya Berevolusi Kearah Kesempurnaan (Di dunia terdapat benda mati dan benda/makhluk hidup) B. Dengan Hukum Termodinamika II : ∆Ssistem + ∆Skeliling = ∆Ssemesta > 0 , untuk proses spontan dan alami. ∆Sbumi = ∆Ssemesta > 0 , maka C. Dengan Pengertian Entropi Maksimum dan Akibatnya, ditambah Pengertian Partikel Sub-Atomik Sebagai Penyusun Atom dan Akibatnya, maka D. Dapat disimpulkan : Dunia Dan Isinya Akan Menjadi Partikel Sub-Atomik (Di dunia tidak terdapat lagi benda/makhluk hidup) E. Dunia Dan Isinya Berevolusi Kearah Kesempurnaan (terdapat benda mati dan benda/makhluk hidup), keliru atau “Gagal”. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1.KESIMPULAN 1.Secara Teori Hipotesis Avogadro, “Gagal” 2.Secara Teori Hukum Termodinamika III, “Gagal” 3.Secara Teori Teori Darwin, “Gagal”. 4.2.SARAN 1.Menghitung R setiap gas, dan mengoreksi persamaan turunan yang berdasarkan Hipotesis Avogadro. 2.Mengoreksi persamaan turunan yang didasarkan Hukum Termodinamika III 3.Mengoreksi semua penjelasan ilmiah dengan dasar Teori Darwin. DAFTAR PUSTAKA 1. Albert L. Lehninger-Maggy Thenawijaya, 1990, Dasar Biokimia, Penerbit Erlangga. 2. Charles Darwin, 2002, The Origin of Species. Ikon Teraliten. 3. David R. Gaskell, Introduction Metalurgical Thermodinamics, Mc Graw-Hill, Kogakusha Ltd, 1973, Tokyo. 4. FW. Atkins, 1994, Kimia Fisik, Penerbit Erlangga. 5. Ralph. H. Petucci-Suminar, 1992, Kimia DasarPrinsip dan Terapan Modern, Penerbit Erlangga. 6. Steve Prentis, 1990, Bioteknologi, Suatu Revolusi Industri Yang Baru, Penerbit Erlangga. 7. T.A. Brown, 1991, Pengantar Kloning Gena, Yayasan Essentia Medika. 8. Volk and Wheeler, 1993, Mikrobiologi Dasar, Penerbit Erlangga. v i ii . v v 1. v v
Posted on: Fri, 01 Nov 2013 00:56:38 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015