Keabsahan Hadits ‘Tidurnya Orang Berpuasa Adalah - TopicsExpress



          

Keabsahan Hadits ‘Tidurnya Orang Berpuasa Adalah Ibadah’ (Ilustrasi) AtjehLINK – Banyak orang yang meyakini bahwa tidurnya orang yang berpuasa itu ibadah. Sehingga lengkaplah sudah alasan untuk memperbanyak tidur pada bulan Ramadhan. Jangankan ada hadis yang memotivasi untuk tidur, kondisi fisik orang yang berpuasa sudah cukup mendorongnya untuk tidur, apalagi jika di stimulus dengan hadis yang sudah populer di masyarakat. Hadits yang bicarakan ini dapat ditemukan di dalam katab Imam Al-Baihaqi, Syu’ab Al-Iman yang selanjutnya dinukil oleh As-Suyuti dalam kitabnya Jami’ al-Shaghir yang terjemahannya berbunyi, “Tidurnya orang yang berpuasa itu ibadah, diamnya adalah tasbih, amalnya dilipatgandakan (pahalanya), doanya dikabulkan dan dosanya diampuni”. Hadits ini dipandang Imam As-Suyuti adalah dha’if (lemah). Namun penting untuk dicatat, lemah yang dimaksud bukan berarti dapat diamalkan untuk kepentingan fadhilah amal. Kritikus hadits yang lain menilai hadits ini maudhu’ (palsu). Menurut imam Al-Baihaqi, di dalam sanad hadits tersebut terdapat nama-nama Ma’ruf bin Hisan, seorang rawi yang sangat dha’if dan Sulaiman bin Amr al-Nakha’I, seorang rawi yang lebih dhai’if dari Ma’ruf. Bahkan menurut Al-Iraqi, Sulaiman adalah seorang pendusta dan pemalsu hadis. Agaknya sorotan lebih banyak dialamatkan kepada Sulaiman bin Amr al-Nakha’i yang disebut-sebut sebagai pemalsu hadis. Menurut imam Ahmad bin Hanbal, Sulaiman bin Amr al-Nakha’I adalah pemalsu hadis. Yahya bin Ma’in menyebut, Sulaiman adalah pendusta di muka bumi ini. Al Bukhari menyatakan bahwa Sulaiman adalah matruk al-hadis (semi palsu) disebabkan karena ia pendusta dan seterusnya. Dengan demikian, keterangan tersebut cukup dijadikan alasan untuk menyetakan hadis tersebut palsu. Terlepas dari keabsahan hadits di atas, masyarakat sudah merasa nyaman dengan adanya hadits di atas. Namun, untuk menyiasati hadits di atas, para ulama beranggapan bahwa maksud dari hadis yang mengatakan bahwa tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah ialah, orang yang lebih memilih untuk tidur daripada menghadapi hal-hal yang bisa membatalkan puasa, seperti membicarakan aib orang lain, atau mungkin tidak tahan melihat orang yang tidak berpuasa, maka untuk menghindari batal atau makrunya suatu puasa maka lebih baik muslim memilih untuk tidur.
Posted on: Mon, 15 Jul 2013 09:07:25 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015