LIMA PEMAIN MASA DEPAN ARSENAL | ANGKAT JEMPOLNYA GUNS (Y) The - TopicsExpress



          

LIMA PEMAIN MASA DEPAN ARSENAL | ANGKAT JEMPOLNYA GUNS (Y) The Professor. Begitu julukan yang diberikan publik sepakbola kepada pelatih Arsenal Arsene Wenger. Bukan tanpa alasan Wenger mendapat julukan tersebut. Sejak menukangi The Gunners pada 1996, Wenger kerap menelurkan pemain-pemain muda berbakat yang kemudian berevolusi menjadi pemain kelas atas. Sebut saja Tony Adams, Liam Brady, Ashley Cole, Niall Quinn dan Cesc Fabregas yang kemudian kembali ke klub masa kecilnya, Barcelona, di awal musim 2012/13. Komitmen The Professor dalam mengembangkan pemain muda ternyata tidak berhenti sampai di situ. Meski kerap diterpa dikritik lantaran dianggap klub "feeder", Wenger bergeming. Pria yang pernah menukangi klub Jepang, Nagoya Grampus Eight, sebelum mendarat di Emirates tetap pada pendiriannya dengan membina pemain muda untuk kemudian diorbitkan ke tim senior. The Professor tampaknya tidak kapok setelah dikecewakan Fabregas yang pada akhirnya membelot ke Blaugrana, setelah namanya berkibar dengan Arsenal. Setelah era-nya gelandang asal Spanyol, sejumlah nama kembali bermunculan seperti Jack Wilshere dan Alex Oxlade-Chamberlain. Dua nama tersebut diyakini memiliki prospek cerah mengembalikan kejayaan The Gunners yang sudah delapan tahun lamanya paceklik gelar. - Alex Oxlade-Chamberlain Ini dia satu nama yang menjadi harapan Gooners untuk masa depan klub kesayangan mereka. Alex Oxlade-Chamberlain memikat Arsenal setelah tampil mengesankan bersama Southampton di musim 2010/11, ketika itu usianya baru 17. Mencetak dua dari tiga laga perdana, Oxlade-Chamberlain menjadi pemain Inggris termuda yang mampu mencetak gol di ajang Liga Champions dan mengklaim tempat reguler di tim nasional Inggris U-21. Legenda I Rossoneri Marco van Basten bahkan menyebutnya sebagai "permata", sementara sang kapten kalah itu, Robin van Persie yakin Chamberlain adalah masa depan Arsenal dan Inggris. Di akhir musim pertama di Liga Primer, Oxlade-Chamberlain masuk nominasi Pemain Muda Terbaik, dia merupakan pemain termuda yang masuk nominasi tersebut dan akhirnya kalah dari penggawa Tottenham Hotspur Kyle Walker, yang empat tahun lebih senior darinya. - Jon Toral Seorang gelandang elegan, Jon Toral, gabung Arsenal dari akademi Barelona berbarengan dengan kompatriotnya, Hector Bellerin di musim panas 2011 dan langsung mencuri perhatian di laga debut. Sayang, di tengah euforia penampilan memukau yang memikat perhatian banyak orang, pemain kelahiran 5 Februari 1995 justru harus menerima kenyataan masuk ruang perawatan sejak Desember. Tapi, mood-nya kembali sumringah saat The Gunners menyodori kontrak profesional pertama pada Februari. Seperti yang diharapkan dari seorang lulusan akademi Barcelona dan bocah ajaib Arsenal saat ini, Toral sangat cerdas dalam menguasai bola. Tekniknya terlihat sempurna dan dia memiliki mata yang jeli untuk memberikan sebuah umpan kreatif. Dengan postur tubuh mumpuni, Toral dapat diandalkan untuk menguasai lini tengah dan menawarkan sebuah serangan berbahaya ke daerah pertahanan lawan. - Thomas Eisfeld Menjadi seorang Gunner pada Januari 2012, Thomas Eisfeld merupakan salah satu pemain akademi yang memiliki prospek cerah. Sang gelandang didatangkan dari runner-up Bundesliga Jerman musim lalu, Borussia Dortmund, dengan nilai transfer yang dilaporkan mencapai £475 ribu sebagai kompensasi telah melatihnya sebagai pemain akademi. Eisfeld telah mendemonstrasikan kebolehannya dalam mencetak gol, saat Arsenal membekuk Malaysia XI dalam rangkaian tur pramusim di Asia tahun lalu, di mana dia menggantikan Theo Walcott di babak kedua. Eisfeld kemudian tampil di pertandingan terakhir pramusim masih sebagai subtitusi, dan mencetak gol penyeimbang di laga versus Kicthee SC yang berakhir imbang 2-2. Melihat kepiawannya di lapangan, The Professor langsung terkesan dan menyebut pemain 20 tahun memiliki "sikap dan kemampuan teknik yang bernilai untuk skuat kami." Esifeld juga disebut-sebut sebagai "the next" Mario Gotze menyusul kemampuannya menjadi kreator lini tengah dan memiliki visi di lapangan. - Serge Gnabry (Gelandang/Winger) Serge Gnabry diboyong Arsenal dari klub negara kelahirannya, VfB Stuttgart, pada 2010 dengan banderol £100 ribu. Tapi, dia harus menunggu hingga setahun kemudian, ketika usianya 16, untuk gabung dengan Arsenal di mana dia bermain di tim U-18 di hampir sepanjang musim. Sama seperti kompatriotnya Eisfeld, kecepatan dan kekuatan Gnabry merupakan kunci permainan yang membantunya menjalani musim lalu dengan gemilang di mana dia mengoleksi dua gol dari enam penampilan. Gnabry memulai debut profesional untuk Arsenal pada 26 September 2012 melawan Coventry City di Piala Liga, tampil sebagai pengganti Alex Oxlade-Chamberlain di menit ke-72 saat The Gunners menghancurkan lawannya 6-1. Pada 20 Oktober 2012, dia mencatat debut Liga Primer saat kalah 1-0 dari Norwich City di Carrow Road, menjadikannya pemain Arsenal termuda ketiga sepanjang sejarah, setelah Jack Wilshere dan Cesc Fabregas. Kepiawaian Gnabry makin tercium saat mencetak gol tunggal melawan CSKA Moskwa U-19 di perempat-final NextGen Series. Di babak selanjutnya, dia mencetak gol penyeimbang melawan Chelsea menjadi 3-3, sebelum Arsenal akhirnya kalah 4-3. Gnabry kembali mencatatkan namanya di papan skor melawan Liverpool U-21, 8 April 2013, namun klub London Utara kalah 3-2. - Hector Bellerin (Full-Back) Hector Bellerin merupakan kandidat terkuat dalam daftar yang akan melakoni debut dengan tim senior musim depan. Bellerin merupakan pemain asal Spanyol yang didatangkan dari Barcelona, bersama dengan rekan sertimnya, Jon Toral. Berposisi sebagai bek kanan, pemain yang sering ikut membantu serangan mengawali kariernya sebagai winger sebelum akhirnya digeser ke barisan belakang namun tetap memiliki insting menyerang yang tinggi. Walau ditugaskan menjaga daerah pertahanan, Bellerin juga sering menjadi ancaman lini belakang lawan saat dia mulai membantu serangan. Maklum, dengan memiliki kecepatan, pemain yang lahir pada 19 Maret 1995 kerap membuat bek lawan kebat-kebit untuk menjaga pergerakannya. Dia juga termasuk pemain yang nyaman saat menguasai bola dan unggul dalam umpan-umpan pendek. Yang terpenting bagi Bellerin saat ini adalah mempertahankan level kebugaran di lapangan. Sebagai seorang full-back bisa dibilang ini menjadi posisi dalam formasi sepakbola yang sangat membutuhkan ketahanan fisik dalam gaya permainan Wenger. Bellerin akan dituntut untuk menginspirasi serangan setiap Arsenal mendapatkan bola. Sebaliknya, kapan pun The Gunners kehilangan, dia diharapkan bisa dengan cepat kembali ke posisinya untuk mencegat aliran bola. Tidak banyak saingan Bellerin untuk memperebutkan posisinya, sehingga dia diyakini bisa lebih mudah menembus tim reguler. #VCC 1886
Posted on: Mon, 08 Jul 2013 13:07:09 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015