M O D U S PE N Y E I M B A N G A N 8 Agustus 2013 pukul 0:54 - TopicsExpress



          

M O D U S PE N Y E I M B A N G A N 8 Agustus 2013 pukul 0:54 Banyak saudara- saudara kita yanguntuk menemukan hidupnya kembali harus lebih dulu mengalami gagal ginjal,stroke, liver dan kehilangan satu kakinya . Untuk memperoleh kesehatan hatitidak jarang harus ditebus dengan sakit jasmani yang darurat. Begitulah alam senantiasa menjalankan hukum keseimbangannya. Alam akan menarik manusia untuk selalu berada pada garis orbit nilai alamiahnya. Ketika manusia kehilangan keseimbangan naturalnya , atau hatinya disesaki oleh polusi material; Haus jabatan, ambisi tidak proposional, gairah mencuri dan korupsi, alam akansegera menjalankan mekanisme sunahnya. Sebagai contoh, seseorang yang kaya raya, hatinya kikir, perilakunyaarogan , dan bermacam sifat negative lainya yang sering ditimbulkan akibat ketidaksanggupan psikologi atau mental manusia yang lemah untuk menerimakelebihan- kelebihan dari yang lain. Pada suatu hari rumahnya dirampok, istri dan anak- anaknya diperkosa, dan akhirnya iajatuh miskin. Sejak tragedy tersebut si orang kaya yang kikir tadi sadar, dan perilakunya berubah jadi baik. Maka peristiwa perampokan itu adalah modus darimekanisme keseimbangan alam. Kesombongan,hati yang kikir, sifat arogan dari orang tersebut adalah bentuk ketidaksemimbangan . Jadi perambok tadi sesungguhnya adalah perwujudandari energy alam yang bekerja untuk menari k orang kaya tadi kepada garis orbitalamiahnya kembali. Banyak varian tagihan keseimbangan yang dioperasioanalkan oleh alam untuk menjaga “mizaN” ataukeseimbangan nilai yang dikehendaki Tuhan. Dalam khasanah kearifan local ataufilosofi orang jawa sering kita mendengar, “Ngunduh wohing pakarti”, atau “Sapanandur arep ngunduh”. Kepekaan spiritualorang tua-tua kita telah menangkap informasi alam mengenai nilai- nilai yangharus dijaga dalam perilaku hidup kita. Karena segala perangai dan tabiat kita tidak akan lepas dari sensor alam. Dan semua akan kembalimenagih dengan perhitungan yang tidakbias kita manipulasi akurasinya. Dalam islam kita mengenal idulfitri, yaitu hari dimana kondisi manusia mengalami kesucian kembali setelahdicuci oleh lelaku puasa ramadhon. Lelaku puasa sesungguhnya merupakan metodepengambilan jarak rohaniah dengan materi. Dalam kondisi ‘berjarak” secara rohani itulah manusia berada pada maqom idealsesuai kodrat awal. Hiruk pikukduniawiah telah menjadikan kondisi ideal ke-manusia-an seseorang mengalami degradasi dan pergeseran keseimbangan. Sebagai sebuah thorekot , puasa adalah alternative spiritual untuk menyeimbangkan diri kepada orbit alamiah sebelum diseimbangkan paksa oleh alam. Sesungguhnya Tuhan menyediakan banyak momentumuntuk membayar hutang dari perilaku kitadengan prosentase diskon yang besar. Artinya seandainya semua tabiat kitadiperhitungkan sesuai apa adanya tentusejak lama kita sudah mengalami “kebangrutan” hidup yang gawat.Bayangkan dosa dari satu organ tubuh saja, misalnya mata, berapa sikap khianatkita kepada mandat suci penggunaan mata. Semisal Tuhan tidak menyediakan sifat pengampunya dan membiarkan hokum alam menjalankan tugas keseimbanganya, tentu sejak detik pertama mata digunakan untuk khianat, kita sudah hancur lebur. Itu baru dosa atau hutang satu organ, belum yang lain- lainya. Bahkan ada jenis dosa yanghanya merupakan bersitan dalam hati dan fikiran, dan itu jumlahnya tidakketulung. Bisa sifat iri, benci, buruk sangka. Itu jelas suatu jenis dosa yang sangat sulit pemiliknya untuk bisa mengetahui. Bahkan sangat besar kemungkinanya saya dan anda diam- diam adalah pengidap permanen penyakit rohani jenisitu. Maka jalan terbaik agar alam tidakmenerapkan tarif mahal penagihanya adalah segera mengetuk pintu ampunanTuhan dan terus menerus belajar untuk muhasabah. Seandainyapun suatu saat alam tetap menagih kepada kita, jenis tagihan itu mudah- mudahan hanya sekedar sakit flu, banmotor bocor, atau paling banter istri sedikit tambah cerewet. Jadi betapa penting makna ampunanTuhan dalam hidup kita. Berdasarkan kasunyatanatau realitas factual dari kondisi manusia yang lemah dan gampang tergelinciruntuk berkhianat kepada nilai- nilai, maka selayaknyalah doa mohon ampun adalahprioritas utama dari kesadaran hidup kita. Pada kenyataannya sering bahkan doa-doa yang kita tengadahkan ke langit adalah justru representasi dari kotoran-kotoran hati yang materialistic, ingin kaya, tambah jabatan, menang tender danberbagai kecenderungan ambisiusitas lainya. Tentu bukan tidak boleh jenis doasemacam itu, tetapi kta harus tetap waspada terhadap kecenderungan-kecenderungan seperti itu. Karena banyak ekspresi dari doa- doa kitasesungguhnya “terjebak” pada sikap ingin “memperalat” Tuhan demi pemenuhan kepentingan kita . Kondisi mental demikian bukantidak mungkin adalah merupakan sebuah instabilitas ruhani yang tidak tersadari.Apapun yang terjadi, baik sesuatu yang menggembirakan ataupun yang membuat kitatercekam, itu semua adalah panen dari benih perilaku yang kita tabur sendiri. AGUS SUKOCO Sokawera, Purbalingga 29 juli2013
Posted on: Fri, 09 Aug 2013 02:26:54 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015